nusabali

Kader PDIP Diminta Kawal Pemerintahan Jokowi

  • www.nusabali.com-kader-pdip-diminta-kawal-pemerintahan-jokowi

JAKARTA, NusaBali
Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta agar para kader PDIP tetap mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Hasto pada pembukaan Rakorda Pemenangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh DPD PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa malam (6/9).

"Seluruh kader PDIP tetap harus bersemangat dan konsisten membantu suksesnya pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab saat ini, situasi tak mudah dihadapi oleh pemerintah," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/9).

Menurut Hasto, pembangunan infrastruktur di periode pertama pemerintahan tertahan akibat adanya pandemi Covid-19. Pandemi belum selesai, terjadi perang Rusia-Ukraina yang menghasilkan krisis energi dan krisis pangan. Hingga Pemerintah Jokowi harus mengurangi beban subsidi BBM dengan menaikkan harga pasarannya.

“Pak Jokowi tahu dampak kenaikan BBM ke rakyat. Sebab Pak Jokowi sering blusukan dan tahu bagaimana kehidupan rakyat. Tugas kita sebagai kader PDI Perjuangan adalah bekerja turun ke bawah. Kita bantu pemerintahan menyalurkan berbagai bantuan dan merespons rakyat yang kesusahan," tegas Hasto.

Kepada kepala daerah dan anggota legislatif dari PDIP juga diminta untuk melakukan realokasi anggaran untuk menggerakkan perekonomian rakyat. Selain itu, seluruh kader PDIP harus memastikan diri bekerja semaksimal mungkin, dan membuat sebuah prestasi yang menjadi legacy yang akan tetap hidup selamanya."Berpolitik itu harus membuat legacy,” kata Hasto.

Sebagai contoh, pengurus tingkat kecamatan bisa membuat legacy dengan datang kepada rakyat di bawah ketika rakyat kesakitan. Caranya dengan mendorong sistem kesehatan gotong royong atau membuat legacy dengan melakukan rekrutmen anggota partai paling banyak sepanjang sejarah di wilayahnya sendiri.

Hasto memberi umpama, bagaimana legacy takkan bisa membuat seseorang ‘mati’. Buktinya adalah Proklamator RI Soekarno yang selama 32 tahun Orde Baru berusaha dimatikan. “Namun kenapa Bung Karno tetap saja tak bisa dibunuh gagasannya? Karena Bung Karno membangun legacy, berjuang demi bangsa dan negara, dan itu tak terbantahkan. Beliau benar-benar mengabdi untuk bangsa dan negara, bukan sekadar demi jabatan dan kekuasaan,” papar Hasto.

Bagi Hasto, membangun legacy dengan turun ke rakyat, senafas dengan perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Bu Mega mengingatkan basis kita adalah rakyat di bawah, itu kekuatan partai,” tegas Hasto. *k22

Komentar