72 Pelaku UMKM Bali Dapat Pelatihan Inovasi Produk dan Inovasi Digital
DENPASAR, NusaBali
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan Rl, menyelenggarakan kegiatan bertajuk 'Pelatihan Inovasi Produk dan Pemasaran Digital' kepada 72 pelaku UMKM maupun industri kreatif di Bali, pada 8-9 September 2022, bertempat di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar.
Kegiatan yang baru pertama kali digelar PT SMI di Bali, berkolaborasi dengan tiga seniman Bali yang memiliki karya-karya yang sudah cukup dikenal khususnya di sektor industri kreatif, yaitu Ida Bagus Ratu Antoni Putra (Monez), Dewa Gede Raka Jana Nuraga (Raka Jana), dan Made Dwyma Adhinata (Dwymabim).
Ketiganya membimbing peserta pelatihan dengan teknik melukis pada produk sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi serta penjualan produk tersebut.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT SMI, Ramona Harimurti, mengatakan kegiatan ini juga ditujukan dalam rangka mendukung salah satu satu agenda prioritas pemerintah pada Presidensi G20 2022, yaitu transformasi digital. "Sehingga setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memiliki kemampuan untuk memasarkan produknya secara luas dan tidak hanya memanfaatkan conventional market agar produksi UMKM nasional mampu bersaing hingga ke pasar global," ujarnya, Kamis (8/9) pagi, sebelum kegiatan pelatihan dimulai.
Ia melanjutkan, penjualan produk hasil karya pelaku UMKM pada pelatihan ini akan dijual melalui platform digital yang diinkubasi bersama sebuah startup.
Lebih jauh dikatakan, sektor UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2021 UMKM mampu berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun.
Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi, menjadikan UMKM memiliki peran strategis dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Namun, tingginya jumlah UMKM di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan yang ada. Kehadiran PT SMI dengan turun langsung melaksanakan kegiatan pelatihan menjadi wujud dukungan untuk mendorong UMKM agar semakin berdaya saing kuat dan berdampak terhadap peningkatan perekonomian nasional.
"Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi pionir dan contoh bagi lembaga/institusi lain untuk berkolaborasi dengan para pelaku industri kreatif," kata Ramona.
Sementara itu salah satu fasilitator/tutor Ida Bagus Ratu Antoni Putra (Monez) menjelaskan, ada dua cara pengaplikasian gambar pada produk yakni secara digital dan manual. Keduanya memiliki value masing-masing, namun terdapat value khusus pada product yang diberikan aplikasi secara manual (hand painted).
"Itu menjadi spesial karena antara hand painted yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama," ujar seniman asal Tabanan.
Ia menuturkan, pelatihan yang diberikan kepada peserta adalah bagaimana agar mereka mengenali secara basic produk yang awalnya polos bisa menjadi menarik jika sudah terdesain.
Skil melukis, jelasnya, memang tidak didapat dengan sekejap mata. Perlu ketekunan dan kesinambungan dalam berlatih. "Skil itu bisa diasah, dengan cara berlatih terus menerus," ucap ilustrator yang sudah berpameran hingga ke mancanegara ini. *cr78
Komentar