Bali Deflasi pada Agustus
BI : Harga Hortikultura Turun
DENPASAR,NusaBali
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Bali berhasil menekan laju inflasi dalam sebulan sejak Juli sampai dengan Agustus.
Pada Juli lalu, inflasi tahunan di Bali tercatat 6,73 persen. Namun pada Agustus menurun atau deflasi sebesar -0,23 persen, sehingga inflasi Bali tercatat 6,38 persen pada Agustus lalu. Inflasi 6,38 persen masih di atas nasional sebesar 4,69 persen.
Deflasi pada Agustus lalu didorong terutama turunnya harga kelompok bahan makanan atau volatile foods, yakni turunnya harga komoditas hortikultura. Diantaranya bawang merah, cabe rawit, cabe merah dan tomat. Juga penurunan harga minyak goreng.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan penurunan komoditas hortikultura terjadi seiring mulainya musim panen di beberapa wilayah di Bali. Sementara minyak goreng mengalami penurunan harga, seiring tren penurunan harga CPO global.
“Namun demikian laju deflasi kelompok volatile food tertahan kenaikkan harga telur ayam ras akibat kenaikkan harga bahan baku pakan ternak,” jelas Trisno Nugroho, Kamis (8/9).
Untuk Kelompok administered price (AP), yakni produk barang dan jasa yang ditetapkan pemerintah, Tekanan inflasi terutama bersumber dari kenaikan bahan bakar rumah tangga (gas LPG). Sedangkan penurunan tarif angkutan udara seiring dengan penurunan harga avtur dan normalisasi permintaan pasca libur sekolah menjadi penahan laju inflasi.
Dijelaskan juga, meningkatnya tekanan inflasi juga disebabkan kenaikkan harga canang sari akibat menurunnya stok janur, yang sebagian besar diimpor dari luar Bali. Padahal permintaan meningkat seiring kegiatan upacara keagamaan dan upacara adat pada Agustus 2022. Disisi lain penurunan harga emas (dunia) juga berperan menahan laju inflasi.
Trisno Nugroho mengapresiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah berhasil menekan angka inflasi pada Agustus lalu.
“TPID senantiasa melakukan koordinasi untuk melakukan pemantauan harga dan pasokan peningkatan kegiatan operasi pasar murah,” ujar Trisno Nugroho. *K17
Komentar