Sungai Bambang Biaung Kumuh
Sungai Bambang Biaung di Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, kumuh.
Amlapura, NusaBali
Karena sungai ini dijejali banyak sampah. Sungai tersebut membentang di tengah pemukiman, warga masyarakat menjadikan sungai itu sebagai tempat pembuangan sampah sejak lama. Kumuh ini persis di sudut jembatan yang bersebelahan dengan pertigaan Banjar Bambang Biaung, arah selatan menuju Desa/Kecamatan Sidemen atau ke barat Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Camat Selat I Nengah Danu mengaku sempat menegur warga agar tidak terbiasa membuang sampah ke sungai. Sedangkan Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra mengupayakan solusinya dengan pengadaan truk pengangkut sampah, dan menyediakan bak sampah. Hal itu diungkapkan secara terpisah di Amlapura, Kamis (20/4).
Sungai Bambang Biaung yang alurnya semakin menyempit karena didesak bangunan, dan tembok panyengker warga masyarakat, kini makin kumuh. Sebab di sudut jembatan bagian timur digunakan tempat membuang sampah, hingga tertimbun cukup tinggi. Berbagai jenis sampah milik masyarakat menumpuk, mulai dari sampah bekas upakara, sampah rumah tangga, hingga kasur yang membentang.
Padahal di sebelah tumpukan sampah ada pancuran tempat warga mandi di bawah jembatan. Petugas mandor jalan jurusan Amlapura-Desa/Kecamatan Rendang Wayan Kurdiawan mengaku sempat menegur warga masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, tetapi tidak mempan. “Saya sendiri lihat warga membuang sampah ke sungai, selama ini sulit meyakinkan warga agar kebiasaan tersebut bisa dihentikan,” kata Kurdiawan.
Camat Selat I Nengah Danu juga mengaku sempat menegur warga yang kebetulan disaksikan membuang sampah ke sungai. “Saya sudah ingatkan, agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, biar tidak tersumbat,” jelas Camat Selat I Nengah Danu.
Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra telah menjanjikan solusi dengan memesan truk angkut sampah, dan membangun bak sampah. “Truk sampah datang bulan depan, sekalian membangun bak sampah, dan menyosialisasikan kepada warga agar ke depan membuang sampah ke bak sampah, bukan ke sungai,” jelas Ngurah Putra.
Perbekel Ngurah Putra berjanji lebih intensif berkoordinasi dengan Kelian Banjar Bambang Biaung I Wayan Suweca. I Wayan Suweca sendiri dihubungi tidak ada nada sambung, terkait penertiban membuang sampah di wilayah itu. *k16
Karena sungai ini dijejali banyak sampah. Sungai tersebut membentang di tengah pemukiman, warga masyarakat menjadikan sungai itu sebagai tempat pembuangan sampah sejak lama. Kumuh ini persis di sudut jembatan yang bersebelahan dengan pertigaan Banjar Bambang Biaung, arah selatan menuju Desa/Kecamatan Sidemen atau ke barat Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Camat Selat I Nengah Danu mengaku sempat menegur warga agar tidak terbiasa membuang sampah ke sungai. Sedangkan Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra mengupayakan solusinya dengan pengadaan truk pengangkut sampah, dan menyediakan bak sampah. Hal itu diungkapkan secara terpisah di Amlapura, Kamis (20/4).
Sungai Bambang Biaung yang alurnya semakin menyempit karena didesak bangunan, dan tembok panyengker warga masyarakat, kini makin kumuh. Sebab di sudut jembatan bagian timur digunakan tempat membuang sampah, hingga tertimbun cukup tinggi. Berbagai jenis sampah milik masyarakat menumpuk, mulai dari sampah bekas upakara, sampah rumah tangga, hingga kasur yang membentang.
Padahal di sebelah tumpukan sampah ada pancuran tempat warga mandi di bawah jembatan. Petugas mandor jalan jurusan Amlapura-Desa/Kecamatan Rendang Wayan Kurdiawan mengaku sempat menegur warga masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, tetapi tidak mempan. “Saya sendiri lihat warga membuang sampah ke sungai, selama ini sulit meyakinkan warga agar kebiasaan tersebut bisa dihentikan,” kata Kurdiawan.
Camat Selat I Nengah Danu juga mengaku sempat menegur warga yang kebetulan disaksikan membuang sampah ke sungai. “Saya sudah ingatkan, agar tidak lagi membuang sampah ke sungai, biar tidak tersumbat,” jelas Camat Selat I Nengah Danu.
Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra telah menjanjikan solusi dengan memesan truk angkut sampah, dan membangun bak sampah. “Truk sampah datang bulan depan, sekalian membangun bak sampah, dan menyosialisasikan kepada warga agar ke depan membuang sampah ke bak sampah, bukan ke sungai,” jelas Ngurah Putra.
Perbekel Ngurah Putra berjanji lebih intensif berkoordinasi dengan Kelian Banjar Bambang Biaung I Wayan Suweca. I Wayan Suweca sendiri dihubungi tidak ada nada sambung, terkait penertiban membuang sampah di wilayah itu. *k16
1
Komentar