LPDB-KUMKM Salurkan Pinjaman Rp 19,85 M di Bali
Ada lima koperasi di Bali yang menerima pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
MANGUPURA, NusaBali
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyalurkan dana bergulir total Rp19,85 miliar kepada lima koperasi di Bali demi mendukung penguatan ekosistem bisnis kriya di dalam negeri.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Denpasar, Jumat (9/9/2022), menyampaikan pinjaman itu merupakan kontribusi pihaknya membantu pemulihan ekonomi di Bali, dan mendukung bangkitnya sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
Lima koperasi di Bali yang menerima pinjaman dana bergulir tersebut, yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Luwih yang memperoleh pinjaman Rp 3 miliar, Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari Rp 3 miliar, KSP Puskop Jagadhita Kabupaten Badung Rp 4,9 miliar, KSP Sari Sedana Bali Rp 4,950 miliar, dan KSP Werdhi Mekar Sari Sedana Rp 4 miliar.
Supomo menyampaikan pinjaman tersebut diharapkan bakal memberi manfaat ekonomi bagi para anggota koperasi yang merupakan pelaku UMKM dari sektor kuliner, fashion, kriya, sampai jasa pariwisata di Bali.
“LPDB-KUMKM akan terus melakukan perkuatan pemodalan kepada koperasi-koperasi yang juga mengayomi subsektor kriya di Bali,” kata Supomo.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyampaikan LPDB-KUMKM mendukung sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bidang Pendanaan, terutama dalam penguatan ekosistem bisnis UMKM sektor kriya dan wastra.
LPDB-KUMKM menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan para pihak untuk memperkuat kapasitas UMKM di daerah, termasuk di antaranya para perajin kriya, perajin wastra, dan para perajin yang masuk dalam kelompok disabilitas untuk terhubung dalam ekosistem bisnis dari hulu ke hilir.
“Untuk mewujudkan itu, kita harus bersinergi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” kata Supomo selepas menghadiri acara Cerita Kriya yang digelar KemenkopUKM dan Dekranas di Gedung Art Bali, Bali Collection, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (8/9).
Di acara itu, LPDB-KUMKM menampilkan produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh mitra koperasinya, antara lain Koperasi Jujur Utama Mandiri asal Bali yang menampilkan UKM perajin tenun (Tenun Ikat Sri Sedana), perak (Devano Silver), dan tas (Kios Panca Jaya).
Dalam acara yang sama, yang dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin, kegiatan lain juga turut digelar untuk pelaku UMKM, antara lain konsultasi bisnis dan hukum, pembuatan NIB, temu bisnis (business matching), dan peluncuran chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn.
Menkop UKM pada acara itu juga menyerahkan secara simbolis dana bergulir kepada tiga mitra LPDB-KUMKM, yaitu KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera dari Lombok Timur, NTB, sebesar Rp 3 miliar, kemudian Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau di Sumbawa Barat, NTB, sebesar Rp 4,5 miliar, dan KSPPS Nur Indah Abadi di Jember, Jawa Timur, sebesar Rp 2 miliar. *ant
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo di Denpasar, Jumat (9/9/2022), menyampaikan pinjaman itu merupakan kontribusi pihaknya membantu pemulihan ekonomi di Bali, dan mendukung bangkitnya sektor ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.
Lima koperasi di Bali yang menerima pinjaman dana bergulir tersebut, yaitu Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Sedana Luwih yang memperoleh pinjaman Rp 3 miliar, Koperasi Konsumen Lumbung Merta Sari Rp 3 miliar, KSP Puskop Jagadhita Kabupaten Badung Rp 4,9 miliar, KSP Sari Sedana Bali Rp 4,950 miliar, dan KSP Werdhi Mekar Sari Sedana Rp 4 miliar.
Supomo menyampaikan pinjaman tersebut diharapkan bakal memberi manfaat ekonomi bagi para anggota koperasi yang merupakan pelaku UMKM dari sektor kuliner, fashion, kriya, sampai jasa pariwisata di Bali.
“LPDB-KUMKM akan terus melakukan perkuatan pemodalan kepada koperasi-koperasi yang juga mengayomi subsektor kriya di Bali,” kata Supomo.
Dalam kesempatan yang sama, dia menyampaikan LPDB-KUMKM mendukung sinergi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bidang Pendanaan, terutama dalam penguatan ekosistem bisnis UMKM sektor kriya dan wastra.
LPDB-KUMKM menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan para pihak untuk memperkuat kapasitas UMKM di daerah, termasuk di antaranya para perajin kriya, perajin wastra, dan para perajin yang masuk dalam kelompok disabilitas untuk terhubung dalam ekosistem bisnis dari hulu ke hilir.
“Untuk mewujudkan itu, kita harus bersinergi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” kata Supomo selepas menghadiri acara Cerita Kriya yang digelar KemenkopUKM dan Dekranas di Gedung Art Bali, Bali Collection, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (8/9).
Di acara itu, LPDB-KUMKM menampilkan produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh mitra koperasinya, antara lain Koperasi Jujur Utama Mandiri asal Bali yang menampilkan UKM perajin tenun (Tenun Ikat Sri Sedana), perak (Devano Silver), dan tas (Kios Panca Jaya).
Dalam acara yang sama, yang dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin, kegiatan lain juga turut digelar untuk pelaku UMKM, antara lain konsultasi bisnis dan hukum, pembuatan NIB, temu bisnis (business matching), dan peluncuran chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn.
Menkop UKM pada acara itu juga menyerahkan secara simbolis dana bergulir kepada tiga mitra LPDB-KUMKM, yaitu KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera dari Lombok Timur, NTB, sebesar Rp 3 miliar, kemudian Koperasi Konsumen Katala Batu Hijau di Sumbawa Barat, NTB, sebesar Rp 4,5 miliar, dan KSPPS Nur Indah Abadi di Jember, Jawa Timur, sebesar Rp 2 miliar. *ant
1
Komentar