Putu Sutha Sehari Ikut Dua Lomba Lari

"Paginya saya mengikuti Tangerang Selatan (Tangsel) Marathon kategori 10 K. Sorenya ikut final audition ASICS Running Lead yang digagas ASICS Running Club Indonesia di Stadion Madya, Senayan, Jakarta," ujar Sutha, Sabtu (10/9).

Putu Sutha tidak merasa berat menjalani marathon dua kali sehari. Dia telah mempersiapkan diri dengan latihan intensif. Kemudian mengatur waktu untuk istirahat agar saat menjalaninya berjalan lancar.

Sutha menjelaskan, audisi ASICS Running Lead berlangsung sejak Juli lalu. Tujuannya mencari leader. Ada ratusan orang mendaftar. Namun diperkecil jadi 45 orang. Penilaian berdasarkan catatan waktu lari di treadmill.

Sutha terpilih menjadi salah satu dari 45 pelari dan pria kelahiran 27 April 1986 ini merasa beruntung masuk 45 besar. Pasalnya, dia baru tiga bulan menekuni lari. Sedangkan peserta lain yang lolos sudah lama terjun di bidang tersebut.

Jadi bagian dari 45 besar, Sutha difasilitasi ASICS. Mereka mendapat pelatih yang memberikan edukasi soal lari yang benar dan baik. Nantinya 45 orang itu akan dikerucutkan jadi 10 orang. Mereka pun, harus menyetor setiap minggu lari minimal 40 km.

Sutha mengaku, belum mencapai lari sebesar itu. Setoran larinya baru 30 km per minggu. Selain menyetor jumlah lari, mereka akan menjalani final audisi pada Minggu (11/9) sore di Stadion Madya, Senayan. Mereka berlari 1 mil atau 2,5 km.

Sutha tidak terlalu menargetkan untuk tembus 10 besar ASICS Running Lead. Pasalnya, dia baru tiga bulan mulai berlatih lari. Namun, bila kelak terpilih dia akan merasa senang. Lantaran nanti yang masuk 10 besar akan mengkampanyekan manfaat lari kepada masyarakat.

"Di Tangsel Marathon, target saya hanya finish strong tanpa cedera saja. Kalau bisa, catatan waktu lebih baik dari latihan yaitu di bawah dua jam untuk 10 km," kata Putu Sutha. *k22