5 Mahasiswa FKH Unud Terjebak di Lift
Panik, Seorang Mahasiswa Sesak Napas Saat Dievakuasi
Petugas mengalami kesulitan saat evakuasi karena keterbatasan peralatan dan juga minimnya pengalaman dalam penanganan masalah lift macet
DENPASAR, NusaBali
Lima orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud) terjebak dalam lift kampus mereka yang terletak di Jalan PB Sudirman, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar Barat, Minggu (11/9). Mereka terjebak dalam lift hampir satu jam lamanya, sehingga membuat salah satu mahasiswa sesak napas dan harus mendapat bantuan oksigen pasca dievakuasi.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ardy Ganggas mengatakan lima orang mahasiswa tersebut terjebak saat menuju ke ruangan. Pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 13.50 Wita bahwa ada mahasiswa terjebak di lift.
Mendapat laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pos Induk BPBD Kota Denpasar dan mengarahkan Regu Pemadam Kebakaran BPBD Kota Denpasar dari Pos Juanda, Ambulance PSC BPBD Kota Denpasar Pos GSD merapat ke TKP. "Sampai di TKP, tim kami langsung melakukan penanganan dengan melakukan pencongkelan pintu lift menggunakan linggis yang ada di mobil anger dan dongkrak mobil yang ada di mobil salah satu mahasiswa," jelasnya.
Setelah penanganan yang memakan waktu sekitar 45 menit, kelima mahasiswa tersebut akhirnya bisa dievakuasi. Dari lima mahasiswa dalam keadaan selamat. Namun, salah satu siswa mengalami kekurangan oksigen dan lemas. Dengan kondisi tersebut, tim dari PSC di Gedung Sewaka Dharma (GSD) langsung melakukan pertolongan dengan memberikan oksigen.
"Kami evakuasi dalam keadaan selamat, tetapi ada satu mahasiswa yang kekurangan oksigen dan lemas kami tangani dengan PSC GSD," imbuhnya.
Sementara salah satu petugas BPBD di lokasi, Halus Sujaya menyatakan evakuasi terhadap lima mahasiswa tersebut berdasarkan informasi yang diterima dari Pos Cabang Imam Bonjol untuk segera melakukan persiapan tindakan evakuasi. "Informasi awal orang terjebak di dalam lift. Setelah itu, ya kami menuju ke TKP dengan membawa peralatan," kata dia.
Dalam mengevakuasi tersebut, petugas mengalami kesulitan karena keterbatasan peralatan dan juga minimnya pengalaman petugas dalam penanganan masalah lift yang mengalami kemacetan.
Proses evakuasi itu sendiri, kata Sujaya membutuhkan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam dan dari lima orang yang terjebak, satu orang mengalami lemas, sehingga langsung diberi pertolongan oleh petugas BPBD yakni memberikan bantuan oksigen.
Sementara itu, Dionisius, seorang mahasiswa yang diwawancarai usai dievakuasi oleh tim BPBD menyatakan kejadian tersebut terjadi pada saat mereka hendak mengadakan kegiatan bersama anggota kelompoknya di salah satu ruangan di kampus tersebut.
"Awalnya kami masuk ke dalam lift, jumlahnya delapan orang. Liftnya nggak mau naik. Akhirnya yang tiga orang keluar. Sisanya naik," kata dia.
Dia mengatakan sebelum mereka terjebak dalam lift tersebut, mereka mendapatkan tanda-tanda seperti pintu lift tak bisa ditutup dan liftnya sempat tak bisa mengangkut mereka ke lantai dua tempat mereka tuju. "Pas liftnya naik ke lantai dua, baru naik sebentar, tiba-tiba liftnya berhenti. Ya sudah kami pencet-pencet tombolnya tetapi tak bisa berfungsi," kata dia.
Menyadari hal tersebut, mereka menekankan tombol lonceng untuk memberikan tanda kepada teman-teman mereka yang ada di luar. Mereka pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak BPBD Kota Denpasar untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
Dalam peristiwa tersebut, satu orang yang mengalami kepanikan dan sempat diberi pernapasan dengan alat bantu yang dibawa BPBD Denpasar. Menurut pengakuan Dion, dia dan keempat temannya terjebak selama satu setengah jam dalam lift tersebut.
Sementara itu dikonfirmasi mengenai kejadian ini Rektor Unud Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng IPU belum memberikan jawabannnya. Sedangkan Juru Bicara Unud Putu Ayu Asty Senja Pratiwi PhD, juga masih enggan menanggapi secara detail kejadian ini. Dia mengaku masih akan mengkonfirmasi kepada pihak terkait atas kejadian ini. "Kami konfirmasi dulu nggih," katanya singkat. *mis, cr78, ant
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ardy Ganggas mengatakan lima orang mahasiswa tersebut terjebak saat menuju ke ruangan. Pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 13.50 Wita bahwa ada mahasiswa terjebak di lift.
Mendapat laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pos Induk BPBD Kota Denpasar dan mengarahkan Regu Pemadam Kebakaran BPBD Kota Denpasar dari Pos Juanda, Ambulance PSC BPBD Kota Denpasar Pos GSD merapat ke TKP. "Sampai di TKP, tim kami langsung melakukan penanganan dengan melakukan pencongkelan pintu lift menggunakan linggis yang ada di mobil anger dan dongkrak mobil yang ada di mobil salah satu mahasiswa," jelasnya.
Setelah penanganan yang memakan waktu sekitar 45 menit, kelima mahasiswa tersebut akhirnya bisa dievakuasi. Dari lima mahasiswa dalam keadaan selamat. Namun, salah satu siswa mengalami kekurangan oksigen dan lemas. Dengan kondisi tersebut, tim dari PSC di Gedung Sewaka Dharma (GSD) langsung melakukan pertolongan dengan memberikan oksigen.
"Kami evakuasi dalam keadaan selamat, tetapi ada satu mahasiswa yang kekurangan oksigen dan lemas kami tangani dengan PSC GSD," imbuhnya.
Sementara salah satu petugas BPBD di lokasi, Halus Sujaya menyatakan evakuasi terhadap lima mahasiswa tersebut berdasarkan informasi yang diterima dari Pos Cabang Imam Bonjol untuk segera melakukan persiapan tindakan evakuasi. "Informasi awal orang terjebak di dalam lift. Setelah itu, ya kami menuju ke TKP dengan membawa peralatan," kata dia.
Dalam mengevakuasi tersebut, petugas mengalami kesulitan karena keterbatasan peralatan dan juga minimnya pengalaman petugas dalam penanganan masalah lift yang mengalami kemacetan.
Proses evakuasi itu sendiri, kata Sujaya membutuhkan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam dan dari lima orang yang terjebak, satu orang mengalami lemas, sehingga langsung diberi pertolongan oleh petugas BPBD yakni memberikan bantuan oksigen.
Sementara itu, Dionisius, seorang mahasiswa yang diwawancarai usai dievakuasi oleh tim BPBD menyatakan kejadian tersebut terjadi pada saat mereka hendak mengadakan kegiatan bersama anggota kelompoknya di salah satu ruangan di kampus tersebut.
"Awalnya kami masuk ke dalam lift, jumlahnya delapan orang. Liftnya nggak mau naik. Akhirnya yang tiga orang keluar. Sisanya naik," kata dia.
Dia mengatakan sebelum mereka terjebak dalam lift tersebut, mereka mendapatkan tanda-tanda seperti pintu lift tak bisa ditutup dan liftnya sempat tak bisa mengangkut mereka ke lantai dua tempat mereka tuju. "Pas liftnya naik ke lantai dua, baru naik sebentar, tiba-tiba liftnya berhenti. Ya sudah kami pencet-pencet tombolnya tetapi tak bisa berfungsi," kata dia.
Menyadari hal tersebut, mereka menekankan tombol lonceng untuk memberikan tanda kepada teman-teman mereka yang ada di luar. Mereka pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak BPBD Kota Denpasar untuk mendapatkan pertolongan secepatnya.
Dalam peristiwa tersebut, satu orang yang mengalami kepanikan dan sempat diberi pernapasan dengan alat bantu yang dibawa BPBD Denpasar. Menurut pengakuan Dion, dia dan keempat temannya terjebak selama satu setengah jam dalam lift tersebut.
Sementara itu dikonfirmasi mengenai kejadian ini Rektor Unud Prof Dr Ir I Nyoman Gde Antara MEng IPU belum memberikan jawabannnya. Sedangkan Juru Bicara Unud Putu Ayu Asty Senja Pratiwi PhD, juga masih enggan menanggapi secara detail kejadian ini. Dia mengaku masih akan mengkonfirmasi kepada pihak terkait atas kejadian ini. "Kami konfirmasi dulu nggih," katanya singkat. *mis, cr78, ant
Komentar