Desa Penglatan Ditetapkan Jadi Sentra Dodol
SINGARAJA, NusaBali
Desa Penglatan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ditetapkan pemerintah menjadi sentra penghasil dodol.
Branding tersebut dibentuk untuk memperluas akses pemasaran bagi pelaku industri dodol yang telah berkembang. Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM (Dagperinkop) Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan, selama ini Desa Penglatan memang sudah terkenal sebagai pusat produksi dodol. Sebab hampir sepanjang jalan di depan rumah warga menyediakan dodol. Jajanan tradisional ini pun sudah dibuat secara turun- temurun.
Banyak varian dodol yang dibuat masyarakat setempat. Mulai dari dodol original yang berwarna hitam pekat, dodol kacang, dodol daun suji, dodol merah. Produk dodol Penglatan pun laku keras, terutama saat hari raya besar seperti Galungan dan Kuningan berlangsung.
Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah program di desa tersebut. Tahun ini pemerintah akan mengucurkan program senilai Rp 700 juta pada produsen dodol di Penglatan. Bantuan itu akan diberikan untuk pemenuhan alat produksi, pendampingan pengelolaan usaha hingga pelatihan pengemasan produk secara menarik.
“Mereka akan mendapat bantuan alat produksi. Sehingga alat-alat yang digunakan lebih memadai untuk produksi skala lebih besar. Kami juga siapkan program pelatihan bisnis pada para produsen,” kata Sudiarta.
Pengusaha dodol di Penglatan selama ini lebih banyak melakukan usahanya orang per orang. Sehingga tidak ada standar baku dan mutu antara produsen satu dengan yang lainnya. Terkait hal tersebut pemerintah akan memberi pendampingan agar para pengusaha melakukan bisnisnya dalam skala kelompok. Dampaknya mereka mampu mengakses pasar yang lebih luas. Produsen juga lebih mudah mendapatkan pelanggan.
“Selama ini mereka sulit masuk pasar, karena produksinya tidak konstan. Kalau retail itu kan biasanya minta produksi konstan, misalnya 20 kilogram sehari. Kalau sendirian mereka kan tidak mampu. Tapi kalau berkelompok dan kualitasnya standar, mereka bisa memenuhi permintaan pasar. Daya saing di retail juga lebih besar,” papar Sudiarta. *k23
1
Komentar