214 Subak Kembali Dapat Dana Aci Rp 15 Juta
Sempat Terhenti karena Pandemi Covid-19
Bantuan dana aci ditransfer langsung ke rekening Pura Subak masing-masing.
MANGUPURA, NusaBali
Setelah dua tahun pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Badung tahun ini kembali menganggarkan hibah dana aci untuk 214 subak dan subak abian. Dana aci yang akan diberikan kepada masing-masing Pura Subak sebesar Rp 15 juta.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Minggu (11/9), mengatakan total ada 214 subak dan subak abian se-Kabupaten Badung yang mendapatkan dana aci ini. Secara tata kelola administrasi, lanjutnya, pemberian dana aci ditransfer langsung ke rekening Pura Subak masing-masing.
“Untuk pencairannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu pelaksanaan upacara di pura subak setempat,” katanya.
Dia mengakui baru bisa kembali mengganggarkan dana aci, lantaran selama dua tahun pandemi Covid-19, Pemkab Badung terpaksa melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi. “Sekarang setelah kembali berangsur-angsur pulih, dana aci untuk subak dan subak abian kembali dianggarkan,” tegas Sudarwitha.
Sementara, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyerahkan bantuan hibah dana aci Pura Subak secara simbolis kepada tiga perwakilan Pekaseh di Kabupaten Badung bertepatan dengan upacara piodalan di Pura Padmasana Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung, Sabtu (10/9). Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Badung I Bagus Alit Sucipta, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Ketua TP PKK Ny Seniasih Giri Prasta, Ketua DWP Ny Rasniathi Adi Arnawa, jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung, Camat se-Badung, perwakilan MDA Badung serta Forum Pekaseh se-Badung.
“Pemberian dana aci Pura Subak sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan budaya ritual agraris, yaitu wujud rasa syukur kepada Dewi Sri,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut juga meminta kepada jajaran Pekaseh se-Kabupaten Badung untuk membentuk kepengurusan Subak di setiap wilayah kecamatan dan desa. Hal ini dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian pangan, yang meliputi intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi yang mengacu pada dua sasaran utama, yaitu peningkatan ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber bahan pangan, kelembagaan, dan budaya lokal. Serta pengembangan agribisnis sesuai dengan potensi, kompetensi serta produk unggulan di masing-masing daerah, seperti urban farming untuk wilayah perkotaan.
“Sesuai instruksi Bapak Presiden Jokowi, dalam waktu dekat semua Bupati diminta untuk kumpul dalam rangka membahas ketahanan pangan. Kebetulan di Bali ada dua Bupati yang diundang yaitu Badung dan Bangli. Bapak Presiden Jokowi sudah memberikan perhatian yang begitu besar kepada Subak yang ada di Bali dengan memberikan bantuan program tata guna saluran irigasi,” jelas bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Sementara itu dalam rangka mewujudkan pemerataan ketahanan pangan dan pembangunan di semua wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Badung, Bupati Giri Prasta meminta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk segera berkoordinasi dengan camat dalam rangka menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). “Kita akan berikan kekuatan pada Camat untuk menyusun program kerja sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah. Silahkan Camat buat RKA secara proporsional sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah,” katanya. *ind, asa
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha, Minggu (11/9), mengatakan total ada 214 subak dan subak abian se-Kabupaten Badung yang mendapatkan dana aci ini. Secara tata kelola administrasi, lanjutnya, pemberian dana aci ditransfer langsung ke rekening Pura Subak masing-masing.
“Untuk pencairannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu pelaksanaan upacara di pura subak setempat,” katanya.
Dia mengakui baru bisa kembali mengganggarkan dana aci, lantaran selama dua tahun pandemi Covid-19, Pemkab Badung terpaksa melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi. “Sekarang setelah kembali berangsur-angsur pulih, dana aci untuk subak dan subak abian kembali dianggarkan,” tegas Sudarwitha.
Sementara, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menyerahkan bantuan hibah dana aci Pura Subak secara simbolis kepada tiga perwakilan Pekaseh di Kabupaten Badung bertepatan dengan upacara piodalan di Pura Padmasana Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung, Sabtu (10/9). Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Badung I Bagus Alit Sucipta, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, Ketua TP PKK Ny Seniasih Giri Prasta, Ketua DWP Ny Rasniathi Adi Arnawa, jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung, Camat se-Badung, perwakilan MDA Badung serta Forum Pekaseh se-Badung.
“Pemberian dana aci Pura Subak sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam melestarikan budaya ritual agraris, yaitu wujud rasa syukur kepada Dewi Sri,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati Giri Prasta pada kesempatan tersebut juga meminta kepada jajaran Pekaseh se-Kabupaten Badung untuk membentuk kepengurusan Subak di setiap wilayah kecamatan dan desa. Hal ini dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian pangan, yang meliputi intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi yang mengacu pada dua sasaran utama, yaitu peningkatan ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber bahan pangan, kelembagaan, dan budaya lokal. Serta pengembangan agribisnis sesuai dengan potensi, kompetensi serta produk unggulan di masing-masing daerah, seperti urban farming untuk wilayah perkotaan.
“Sesuai instruksi Bapak Presiden Jokowi, dalam waktu dekat semua Bupati diminta untuk kumpul dalam rangka membahas ketahanan pangan. Kebetulan di Bali ada dua Bupati yang diundang yaitu Badung dan Bangli. Bapak Presiden Jokowi sudah memberikan perhatian yang begitu besar kepada Subak yang ada di Bali dengan memberikan bantuan program tata guna saluran irigasi,” jelas bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Sementara itu dalam rangka mewujudkan pemerataan ketahanan pangan dan pembangunan di semua wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Badung, Bupati Giri Prasta meminta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk segera berkoordinasi dengan camat dalam rangka menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). “Kita akan berikan kekuatan pada Camat untuk menyusun program kerja sesuai kebutuhan di masing-masing wilayah. Silahkan Camat buat RKA secara proporsional sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah,” katanya. *ind, asa
Komentar