Perumda Rencana Sesuaikan Tarif Air
Tarif air jadi temuan BPKP karena di bawah pemulihan biaya penuh atau full cost recovery.
BANGLI, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli rencana melakukan penyesuaian tarif air. Tarif baru disamaratakan di seluruh kecamatan. Saat ini ada perbedaan tarif di Kintamani dan tiga kecamatan lainnya. Penyesuaian tarif dilakukan akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan, Perumda mengalami peningkatan biaya operasional sebesar Rp 200 juta per bulan. Kenaikan biaya operasional sudah terjadi sejak bulan lalu. Awalnya biaya operasional Rp 700 juta, menjadi Rp 900 juta. “Pemicu kenaikan biaya operasional karena adanya kenaikan TDL,” ungkap Dewa Rono sapaan Dewa Ratno Suparso Mesi, Minggu (11/9). Dikatakan, hampir 90 persen pendistribusian air menggunakan listrik. Perumda Tirta Danu Arta memanfaatkan 30 pompa untuk 24 sumber mata air.
Penyesuaiann tarif tidak hanya karena TDL, juga untuk memenuhi biaya operasional dan perawatan. “Tarif air jadi temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) karena di bawah pemulihan biaya penuh atau full cost recovery (FCR),” jelas Dewa Rono. Dengan adanya penyesuaian tarif, maka tidak ada lagi perbedaan tarif antara warga di Kota Bangli dan Kintamani, maupun kecamatan lainnya. Tarif rumah tangga Rp 3.700 per meter kubik untuk di Kecamatan Bangli, Kecamatan Tembuku, dan Kecamatan Susut. Sedangkan di Kecamatan Kintamani Rp 9.000 per meter kubik.
Tarif air disamaratakan mengacu visi misi Gubernur Bali I Wayan Koster yakni one island one management. Penyesuaian tarif masih dalam pembahasan. “Tarif akan disesuaikan dalam beberapa kelompok yakni kelompok rumah tangga, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, kelompok niaga, dan lainnya. Bangli sebanyak 92 persen adalah rumah tangga,” jelas Dewa Rono. Saat ini belum ada tarif khusus masyarakat berpenghasilan rendah. *esa
Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan, Perumda mengalami peningkatan biaya operasional sebesar Rp 200 juta per bulan. Kenaikan biaya operasional sudah terjadi sejak bulan lalu. Awalnya biaya operasional Rp 700 juta, menjadi Rp 900 juta. “Pemicu kenaikan biaya operasional karena adanya kenaikan TDL,” ungkap Dewa Rono sapaan Dewa Ratno Suparso Mesi, Minggu (11/9). Dikatakan, hampir 90 persen pendistribusian air menggunakan listrik. Perumda Tirta Danu Arta memanfaatkan 30 pompa untuk 24 sumber mata air.
Penyesuaiann tarif tidak hanya karena TDL, juga untuk memenuhi biaya operasional dan perawatan. “Tarif air jadi temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) karena di bawah pemulihan biaya penuh atau full cost recovery (FCR),” jelas Dewa Rono. Dengan adanya penyesuaian tarif, maka tidak ada lagi perbedaan tarif antara warga di Kota Bangli dan Kintamani, maupun kecamatan lainnya. Tarif rumah tangga Rp 3.700 per meter kubik untuk di Kecamatan Bangli, Kecamatan Tembuku, dan Kecamatan Susut. Sedangkan di Kecamatan Kintamani Rp 9.000 per meter kubik.
Tarif air disamaratakan mengacu visi misi Gubernur Bali I Wayan Koster yakni one island one management. Penyesuaian tarif masih dalam pembahasan. “Tarif akan disesuaikan dalam beberapa kelompok yakni kelompok rumah tangga, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, kelompok niaga, dan lainnya. Bangli sebanyak 92 persen adalah rumah tangga,” jelas Dewa Rono. Saat ini belum ada tarif khusus masyarakat berpenghasilan rendah. *esa
1
Komentar