10 Juta Kelas Menengah Perlu Dibantu BLT
JAKARTA, NusaBali
Ekonom Senior Universitas Indonesia Faisal Basri meminta pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi kelompok kelas menengah rentan atau masyarakat yang berada sedikit di atas garis kemiskinan.
Menurutnya dengan kenaikan harga BBM, pangan serta kebutuhan lain di dalam negeri, masyarakat menengah rentan juga perlu diberikan bantalan, tidak hanya yang miskin. Ia menyarankan nilainya Rp1 juta per bulan per keluarga.
"Jadi tambah sasaran, yang hampir miskin tapi tidak miskin harus disangga, perlu diberikan cash transfer (BLT). Diberikan Rp1 juta per bulan per keluarga selama 6 bulan," ujarnya dalam diskusi bersama CNNIndonesia.com, Jumat (9/9) malam.
Faisal menyebutkan ada sekitar 10 juta keluarga yang hampir miskin (kelas menengah rentan) di Indonesia. Jika diberikan Rp1 juta per bulan selama 6 bulan, menurutnya, anggaran yang dibutuhkan per tahun hanya Rp60 triliun.
"Pemerintah pasti sanggup segitu. Toh suntikan untuk BUMN saja lebih besar. PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk BUMN saja lebih dari Rp70 triliun. Jadi, bantuan untuk kelompok menengah yang Rp60 triliun masih lebih sedikit dari suntikan ke BUMN," jelasnya.
Tak hanya tambah sasaran, dia juga menyarankan pemerintah untuk menambah nilai BLT yang diberikan kepada masyarakat miskin saat ini. Nilai yang disarankan sama yakni Rp1 juta per bulan per keluarga.
Saat ini, kata Faisal, masyarakat miskin yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) nilainya terlalu kecil. Misalnya, untuk ibu hamil hanya menerima Rp3 juta per tahun, tentu tidak cukup. Apalagi dalam satu keluarga dia ada empat orang.
Nilai tersebut dikatakan diberikan dalam keadaan normal. Karenanya, dengan ada kenaikan harga pangan dan barang, maka suatu keharusan nilai bansos yang diberikan kepada rakyat miskin lebih besar.
"Untuk orang miskin ditambah (BLT nya) jadi Rp1 juta per bulan, dan hampir miskin (menengah rentan) juga diberi Rp1 juta perbulan," tegasnya. *
"Jadi tambah sasaran, yang hampir miskin tapi tidak miskin harus disangga, perlu diberikan cash transfer (BLT). Diberikan Rp1 juta per bulan per keluarga selama 6 bulan," ujarnya dalam diskusi bersama CNNIndonesia.com, Jumat (9/9) malam.
Faisal menyebutkan ada sekitar 10 juta keluarga yang hampir miskin (kelas menengah rentan) di Indonesia. Jika diberikan Rp1 juta per bulan selama 6 bulan, menurutnya, anggaran yang dibutuhkan per tahun hanya Rp60 triliun.
"Pemerintah pasti sanggup segitu. Toh suntikan untuk BUMN saja lebih besar. PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk BUMN saja lebih dari Rp70 triliun. Jadi, bantuan untuk kelompok menengah yang Rp60 triliun masih lebih sedikit dari suntikan ke BUMN," jelasnya.
Tak hanya tambah sasaran, dia juga menyarankan pemerintah untuk menambah nilai BLT yang diberikan kepada masyarakat miskin saat ini. Nilai yang disarankan sama yakni Rp1 juta per bulan per keluarga.
Saat ini, kata Faisal, masyarakat miskin yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) nilainya terlalu kecil. Misalnya, untuk ibu hamil hanya menerima Rp3 juta per tahun, tentu tidak cukup. Apalagi dalam satu keluarga dia ada empat orang.
Nilai tersebut dikatakan diberikan dalam keadaan normal. Karenanya, dengan ada kenaikan harga pangan dan barang, maka suatu keharusan nilai bansos yang diberikan kepada rakyat miskin lebih besar.
"Untuk orang miskin ditambah (BLT nya) jadi Rp1 juta per bulan, dan hampir miskin (menengah rentan) juga diberi Rp1 juta perbulan," tegasnya. *
Komentar