Puluhan Satpam RSUP Sanglah Galau
Satpam yang saat ini berstatus sebagai pegawai RSUP Sanglah akan dimutasikan ke beberapa bidang seperti bidang administrasi, bagian umum, dan lainnya.
Diganti dengan Satpam Outsourcing
DENPASAR, NusaBali
Kebijakan sistem outsourcing (kerjasama pihak ketiga) untuk bidang keamanan rumah sakit yang bakal dirancang pihak managemen RSUP Sanglah, membuat satuan pengaman (satpam) dilanda kegalauan. Sebab, jika outsourcing jadi dilaksanakan, maka sebanyak 49 satpam yang kesehariannya bertugas di rumah sakit terbesar di Bali dan Nusa Tenggara ini, harus rela melepas seragam kebanggaan mereka dan bermutasi ke bidang pelayanan lain.
Salah seorang satpam yang enggan namanya dikorankan mengatakan, sebelum diadakan sosialisasi, sempat terjadi dugaan akan diputus secara sepihak. Namun, akhirnya bisa menerima keputusan ini setelah dijelaskan oleh pihak manajemen RSUP Sanglah. "Awalnya memang kita dengar ada rencana seperti itu (menggunakan satpam outsourcing, red) tetapi belum tahu teknisnya seperti apa. Namun tadi sudah dijelaskan dan bisa dimengerti. Tapi mau bagaimana lagi. Katanya itu aturan," ujarnya. "Sebenarnya saya sedih kalau jadi di-outsourcing. Meski saya belum lama ditugaskan di satpam, saya merasa tugas satpam itu sangat dibutuhkan. Apalagi melayani pengamanan pasien ataupun pengunjung agar tertib. Selain itu saya merasakan persatuan dan kerjasama antar kami sesama satpam sudah terjalin begitu baik selama ini," curhat satpam lainnya.
Namun, satpam lainnya mengaku bersyukur jika kebijakan tersebut ternyata tidak melakukan pemecatan secara sepihak seperti apa yang ia takuti sebelumnya. "Awalnya kita takut jika adanya outsourcing ini bisa berujung pemecatan sepihak, syukur akhirnya itu tidak terjadi" ucapnya.
Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Sanglah, drg Tri Putro Nugroho MKes menerangkan, bahwa langkah outsourcing yang ditempuh bermaksud agar rumah sakit fokus pada peningkatan pelayanan medis. Kebijakan ini masih sebatas rencana manajemen karena masih harus bersosialisasi dengan pegawai keamanan di lingkungan RSUP Sanglah yang berstatus 27 orang PNS, 21 orang berstatus honorer, dan 1 orang berstatus pegawai kontrak.
"Pihak manajemen sudah bertemu dengan pegawai keamanan rumah sakit dan memang ada rencana kedepannya untuk meng-outsourcing-kan petugas keamanan di wilayah RSUP Sanglah," jelasnya usai menggelar pertemuan dengan satpam, Rabu (16/12)
Kebijakan tersebut diambil, kata dia, atas dasar pertimbangan bahwa korp bisnis rumah sakit adalah profesional bidang kesehatan, dimana manajemen rumah sakit hanya boleh mengangkat status pegawai bidang kesehatan (medis) seperti perawat, bidan, dan dokter.
Sementara di luar daripada itu diwajibkan untuk bekerjasama dengan pihak ketiga, dimana bidang-bidang yang sudah bekerjasama dengan pihak ketiga antara lain parkir dan petugas kebersihan. "Rencananya tahun depan petugas keamanan sudah di-outsourcing dan sekarang masih tahap sosialisasi agar pegawai keamanan yang ada tidak panik dan salah paham," terangnya.
Pegawai keamanan yang saat ini berstatus sebagai pegawai RSUP Sanglah, jelas dia, akan dimutasikan ke beberapa bidang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki seperti bidang administrasi, bagian umum, dan lainnya. Seiring kemampuan yang dimiliki, juga akan diadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya.
"Pegawai keamanan yang ada saat ini berstatus pegawai yang diangkat oleh RSUP Sanglah. Jadi, tanggungjawab kami untuk menempatkan pada bidang-bidang yang sesuai kemampuan mereka," jelasnya. 7 i
1
Komentar