Sempat Mandeg, Ekspor Rajutan Jalan Lagi
DENPASAR,NusaBali
Pakaian rajutan salah satu produk sandang ekspor Bali. Sempat mandeg selama pandemi, kini ekspor pakaian rajutan ‘terajut’ kembali.
Perajin pembuat pakaian rajutan pun lega karena mulai mendapat pesanan. Salah seorang diantaranya Ni Ketut Suwarni, pemilik usaha Bali Rajut asal Jembrana. Kepada NusaBali, Suwarni menuturkan sejak 4 bulan terakhir sudah mendapat pesanan. Malah sudah mengirim atau mengekspor. Antara lain topi, syal dan tas ke Austria, sebanyak 2 kali. Jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit, 1.000 biji.
Sedangkan ekspor ke Australia berupa produk asesoris rumah. Diantaranya wadah buah, produk gantung hiasan rumah. Juga baju serta celana. “Ya sudah mulai ada ekspor,” ucap Suwarni, Senin (12/9).
Sebelumnya selama pandemi, selama 1,5 tahun Suwarni tidak mendapat order. Kegiatan ekspor terhenti. Karenanya saat itu Suwarni hanya bisa melakukan pemasaran lokal dan secara online.
”Kalau secara online tiyang lewat instagram,” ucap dia menyebut akun instagramnya (IG) balirajut_shop. Kini setelah pandemi mereda, ekspor mulai lagi. “Sekarang juga sudah ada tamu dari Polandia, tetapi belum order,” kata perajin asal Lingkungan Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana.
Produk pakaian rajutan ada dua jenis, yakni untuk winter atau musim dingin dan spring atau musim panas. Yang membedakan adalah bahannya. Untuk musim dingin diantaranya menggunakan jenis benang wol, sedang untuk musim panas memanfaatkan jenis benang katun.
Suwarni mengaku penyelenggaraan event-event pameran diantaranya Pesta Kesenian Bali, Program Bali Bangkit dan pameran produk IKM/UMKM di ITDC Nusa Dua belum lama berselang, bermanfaat dan membantu pemasaran produk kerajinan, termasuk pakaian rajutan. “Kami berharap makin banyak pameran makin bagus,” ujarnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, ekspor pakaian rajutan menurun dalam sebulan antara Juni -Juli 2022. Ekspor pakaian rajutan dari Bali pada bulan Juni 2022 sebesar 2,6 juta dollar. Pada Juli 2022 nilainya 2,1juta dollar atau minus (-19,80 persen). Sedang dalam setahun Juli 2021-Juli 2022 ekspor pakaian rajutan minus -27,09 persen, yakni dari 2,9 juta dollar menjadi 2,1 juta dollar.
Pakaian rajutan termasuk diantara 5 dari 10 komoditas ekspor Bali yang mengalami penurunan ekspor dalam sebulan terakhir. Komoditas lain yang menurun adalah ikan krutasea dan moluska, pakaian dan asesoris bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu dan barang anyaman. Sedangkan secara keseluruhan ekspor Bali naik 0,35 persen, dari 49.930.457 dollar menjadi 50.104.840. *k17
1
Komentar