Tarif Angkutan Siswa di Tabanan Naik
Tarif angkutan siswa di Tabanan semula Rp 3.000 menjadi Rp 4.000 per orang. Sedangkan tarif untuk penumpang umum belum ada perubahan.
TABANAN, NusaBali
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sopir Trans Siswa di seputaran Kota Tabanan menaikkan tarif. Semula tarif sekali antar dikenakan biaya Rp 3.000, sekarang menjadi Rp 4.000 per orang.
Pengurus Trans Siswa Tabanan I Nyoman Mastri, mengatakan kenaikan tarif baru dilakukan 2 hari lalu atau sejak Senin (12/9). Ini karena harga BBM naik. “Kami naikkan tarif untuk siswa Rp 1.000,” ujarnya, Rabu (14/9).
Kata Mastri, kenaikan tarif ini sebelumnya sudah dikoordinasikan bersama dengan siswa. Siswa pun sepakat akan hal itu. “Kami naikkan tarif untuk siswa. Tarif bagi penumpang umum belum,” imbuh Mastri.
Kenaikan tarif untuk masyarakat umum belum dilakukan karena khawatir ditinggal pelanggan. Apalagi saat ini penumpang angkutan umum sepi. Bahkan untuk mengajak masyarakat mau naik angkutan umum pun, sopir harus pandai-pandai merayu. “Tarif untuk masyarakat umum masih sama Rp 5.000, apabila membawa barang dibijaksanai,” ucap Mastri.
Dia menambahkan khusus pengemudi Trans Siswa di seputaran Kota Tabanan terdiri dari 70 orang. Mereka ini melayani 3 jurusan yakni trayek Dadakan – Kediri – Tabanan. Pesiapan – Tabanan – Kediri, dan jurusan Tuakilang – Tabanan – Kediri.
“Dulu tiga jurusan ini dikontrak pemerintah, namun sekarang tidak. Kami berharap program Trans Siswa bisa kembali diselenggarakan,” harap Mastri warga Banjar Bongan Lebah, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan.
Dia menambahkan meskipun sekarang untuk angkutan umum sepi penumpang, dia berharap angkutan tidak sampai punah. Menurutnya angkutan ini adalah bunganya kota. “Kita tidak berharap angkutan umum punah, harus dilestarikan dan dibangkitkan,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, pasca kenaikan harga BBM, Polres Tabanan dibantu CSR memberikan 100 paket sembako kepada sopir Trans Siswa. Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap imbas dari kenaikan harga BBM. “Kami berikan sembako kepada sopir karena pekerjaannya berhubungan langsung dengan BBM. Jika tak bisa beli BBM, maka kebutuhan hidup mereka terganggu,” kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra saat bagikan sembako di Gedung Kesenian I Ketut Maria.
Untuk itu Polres Tabanan siap membantu dan menampung perusahaan, perorangan, atau instansi yang sudah mampu ingin berbagi rezeki pasca kenaikan harga BBM ini. “Kami tidak membuka posko, tapi mengajak masyarakat yang sudah mampu dan ingin berbagi rezeki, dipersilakan dan kami siap bantu menyalurkan,” ujar AKBP Ranefli.
Dia menambahkan, bantuan sembako tak hanya dibagikan kepada sopir angkutan di kota saja. Masing-masing polsek sudah diarahkan bergerak membantu berbagi rejeki. “Kami sudah sebar untuk proses bantuan ini, polsek sudah bergerak,” tandas AKBP Ranefli. *des
Pengurus Trans Siswa Tabanan I Nyoman Mastri, mengatakan kenaikan tarif baru dilakukan 2 hari lalu atau sejak Senin (12/9). Ini karena harga BBM naik. “Kami naikkan tarif untuk siswa Rp 1.000,” ujarnya, Rabu (14/9).
Kata Mastri, kenaikan tarif ini sebelumnya sudah dikoordinasikan bersama dengan siswa. Siswa pun sepakat akan hal itu. “Kami naikkan tarif untuk siswa. Tarif bagi penumpang umum belum,” imbuh Mastri.
Kenaikan tarif untuk masyarakat umum belum dilakukan karena khawatir ditinggal pelanggan. Apalagi saat ini penumpang angkutan umum sepi. Bahkan untuk mengajak masyarakat mau naik angkutan umum pun, sopir harus pandai-pandai merayu. “Tarif untuk masyarakat umum masih sama Rp 5.000, apabila membawa barang dibijaksanai,” ucap Mastri.
Dia menambahkan khusus pengemudi Trans Siswa di seputaran Kota Tabanan terdiri dari 70 orang. Mereka ini melayani 3 jurusan yakni trayek Dadakan – Kediri – Tabanan. Pesiapan – Tabanan – Kediri, dan jurusan Tuakilang – Tabanan – Kediri.
“Dulu tiga jurusan ini dikontrak pemerintah, namun sekarang tidak. Kami berharap program Trans Siswa bisa kembali diselenggarakan,” harap Mastri warga Banjar Bongan Lebah, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan.
Dia menambahkan meskipun sekarang untuk angkutan umum sepi penumpang, dia berharap angkutan tidak sampai punah. Menurutnya angkutan ini adalah bunganya kota. “Kita tidak berharap angkutan umum punah, harus dilestarikan dan dibangkitkan,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, pasca kenaikan harga BBM, Polres Tabanan dibantu CSR memberikan 100 paket sembako kepada sopir Trans Siswa. Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap imbas dari kenaikan harga BBM. “Kami berikan sembako kepada sopir karena pekerjaannya berhubungan langsung dengan BBM. Jika tak bisa beli BBM, maka kebutuhan hidup mereka terganggu,” kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra saat bagikan sembako di Gedung Kesenian I Ketut Maria.
Untuk itu Polres Tabanan siap membantu dan menampung perusahaan, perorangan, atau instansi yang sudah mampu ingin berbagi rezeki pasca kenaikan harga BBM ini. “Kami tidak membuka posko, tapi mengajak masyarakat yang sudah mampu dan ingin berbagi rezeki, dipersilakan dan kami siap bantu menyalurkan,” ujar AKBP Ranefli.
Dia menambahkan, bantuan sembako tak hanya dibagikan kepada sopir angkutan di kota saja. Masing-masing polsek sudah diarahkan bergerak membantu berbagi rejeki. “Kami sudah sebar untuk proses bantuan ini, polsek sudah bergerak,” tandas AKBP Ranefli. *des
1
Komentar