Satpol PP Tegur Pemilik Mobil Parkir Sembarangan
MANGUPURA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, melayangkan teguran kepada pemilik kendaraan yang parkir sembarangan di seputaran wilayah Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan.
Teguran dilayangkan saat Satpol PP bersama instasi terkait menggelar razia parkir liar di kawasan tersebut. Dalam razia itu, terdapat puluhan kendaraan yang parkir di bahu jalan yang merupakan akses yang nantinya dilewati para delegasi KTT G20.
Komandan Regu Satuan Polisi Pamong Praja BKO Kuta Selatan I Wayan Suharyana, mengatakan razia yang dilakukan bersama stakeholder terkait dilakukan pada Rabu (14/9) sore. Dalam razia itu, petugas menyisir sejumlah lokasi, mulai dari Jalan Terompong, Jalan Siligita hingga Nusa Dua Selatan dan Pratama Tanjung Benoa. Dalam razia itu, terdapat puluhan kendaraan roda empat yang kedapatan parkir sembarangan, bahkan memakan sebagian badan jalan. “Meski banyak temuan, namun tidak ada yang sampai diderek, karena sementara ini memang hanya diberikan pembinaan saja,” katanya, Kamis (15/9).
Dalam razia itu, tidak ada satupun pemilik kendaraan yang membandel atau melawan saat didatangi petugas. Mereka langsung pergi meninggalkan lokasi, begitu diingatkan untuk tidak memarkir kendaraan di badan jalan. “Tidak ada perlawanan. Apalagi sudah kami berikan pemahaman bahwa langkah kami ini untuk menjaga citra wilayah, yang tidak lama lagi akan menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G20,” ucap Suharyana.
Ihwal adanya sejumlah kendaraan yang parkir liar, ternyata sudah sering diberikan imbauan oleh Ketua Pecalang Desa Adat Peminge I Nyoman Beker. Menurut Nyoman Beker, fenomena parkir caplok badan jalan sudah mulai terjadi sejak mulai menggeliatnya pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut sangat mengganggu, apalagi pada saat ini akses-akses sudah ramai dilalui. Terlebih di sana juga sedang tersentuh aktivitas penataan menyambut penyelenggaraan KTT G20. Tidak hanya dari pihaknya, kondisi ini juga beberapa kali menjadi keluhan pihak proyek karena menganggu proses pengerjaan.
“Untuk akses yang kerap digunakan parkir kendaraan yakni di Jalan Nusa Dua Selatan tepatnya sebelah Pantai Geger. Setiap hari pasti ada puluhan kendaraan yang parkir sembarangan di sana,” kata Nyoman Beker.
Dia menyadari, KTT G20 beserta event terkait lainnya merupakan hal yang sangat penting untuk disukseskan bersama. Salah satunya dengan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada para peserta dan delegasi, termasuk ketika melintas di jalanan. “Terus terang dalam hal ini kami hanya ingin menyadarkan, karena sebagian dari mereka adalah warga kami juga. Kalau memang harus mangkal, kami harap mereka mencari tempat yang lebih representatif. Misalnya pada tempat parkir atau sejenisnya. Jangan di pinggiran jalan, sehingga tidak mengganggu arus lalulintas,” harapannya. *dar
Dalam razia itu, tidak ada satupun pemilik kendaraan yang membandel atau melawan saat didatangi petugas. Mereka langsung pergi meninggalkan lokasi, begitu diingatkan untuk tidak memarkir kendaraan di badan jalan. “Tidak ada perlawanan. Apalagi sudah kami berikan pemahaman bahwa langkah kami ini untuk menjaga citra wilayah, yang tidak lama lagi akan menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G20,” ucap Suharyana.
Ihwal adanya sejumlah kendaraan yang parkir liar, ternyata sudah sering diberikan imbauan oleh Ketua Pecalang Desa Adat Peminge I Nyoman Beker. Menurut Nyoman Beker, fenomena parkir caplok badan jalan sudah mulai terjadi sejak mulai menggeliatnya pariwisata di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut sangat mengganggu, apalagi pada saat ini akses-akses sudah ramai dilalui. Terlebih di sana juga sedang tersentuh aktivitas penataan menyambut penyelenggaraan KTT G20. Tidak hanya dari pihaknya, kondisi ini juga beberapa kali menjadi keluhan pihak proyek karena menganggu proses pengerjaan.
“Untuk akses yang kerap digunakan parkir kendaraan yakni di Jalan Nusa Dua Selatan tepatnya sebelah Pantai Geger. Setiap hari pasti ada puluhan kendaraan yang parkir sembarangan di sana,” kata Nyoman Beker.
Dia menyadari, KTT G20 beserta event terkait lainnya merupakan hal yang sangat penting untuk disukseskan bersama. Salah satunya dengan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada para peserta dan delegasi, termasuk ketika melintas di jalanan. “Terus terang dalam hal ini kami hanya ingin menyadarkan, karena sebagian dari mereka adalah warga kami juga. Kalau memang harus mangkal, kami harap mereka mencari tempat yang lebih representatif. Misalnya pada tempat parkir atau sejenisnya. Jangan di pinggiran jalan, sehingga tidak mengganggu arus lalulintas,” harapannya. *dar
Komentar