Gede Degeng Jadi Bendesa Definitif Desa Pakraman Culik
I Gede Degeng diputuskan menjabat Bendesa Pakraman Culik hingga 2019. Dia menggantikan I Ketut Pasek yang diduga tersangkut kasus LPJ karya di Pura Dalem Setra.
AMLAPURA, NusaBali
Paruman Desa Pakraman Culik, Kecamatan Abang, Karangasem yang digelar Badan Musyawarah Desa (BMD) bersama segenap krama desa, Minggu (23/4), menyepakati I Gede Degeng sebagai Bendesa Pakraman Culik, melanjutkan sisa kepemimpinan I Ketut Pasek hingga 2019. Paruman berlangsung alot, karena sebelum menetapkan jabatan bendesa terlebih dahulu membubarkan kepengurusan BMD.
Paruman itu merupakan lanjutan paruman pada Minggu (16/4) yang menurunkan Bendesa I Ketut Pasek, karena diduga tersandung kasus laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan karya di Pura Dalem Setra.
Paruman dengan agenda pemilihan Bendesa Pakraman Culik, dilaksanakan BMD dipimpin Ketua BMD I Ketut Suparta. Paruman yang digelar di Pura Puseh Desa Pakraman Culik tersebut dihadiri 12 kelian banjar adat se-Desa Pakraman Culik, 66 kelian dadia, ketua sekaa teruna Desa Pakraman Culik, dan tokoh masyarakat.
Sebelum memasuki acara pokok, pemilihan Bendesa Pakraman Culik, aspirasi mulai bermunculan mempertanyakan keabsahan pengurus BMD yang tidak lengkap, hanya 7 orang, mestinya terdiri dari 9 orang. Maka warga menghendaki agar sebelum melakukan pemilihan bendesa, kepengurusan BMD disempurnakan, sehingga keputusan yang diambil tidak bermasalah di kemudian hari.
Maka paruman tersebut sepakat mendemisionerkan pengurus BMD. Berlanjut paruman menunjuk tiga orang yang duduk sebagai anggota formatur BMD untuk menetapkan pengurus BMD, yakni, Ketua Formatur I Wayan Suparta, Sekretaris I Nyoman Alit Suparta, dan Bendahara I Gede Mangku Patrayadnya.
Maka tim formatur tersebut berunding menunjuk 9 orang yang duduk sebagai pengurus BMD Desa Pakraman Culik, yakni, Ketua I Gede Putu Sudita (Banjar Kaang Kaang), Wakil Ketua I Gede Patrayadnya (Banjar Amerta Sari), Sekretaris I Ketut Supandi Yudantara (Banjar Amed), Bendahara I Nengah Subrata (Banjar Amerta Sari), anggota I Gede Bingin (Banjar Buayang), I Ketut Pasek Sasih (Banjar Amed), I Nengah Suantara (Banjar Seloni), Putu Soma Ariasa (Banjar Babakan), dan I Nyoman Kanta (Banjar Geria).
Selanjutnya jaannya paruman diambil alih pengurus BMD yang baru, dengan agenda pemilihan Bendesa Pakraman Culik. Beberapa peserta paruman mengusulkan, agar jabatan Plt Bendesa Pakraman Culik yang tengah dipegang I Gede Degeng sejak Minggu (16/4) dikukuhkan sebagai Bendesa Pakraman Culik. Peserta paruman setuju, dan I Gede Degeng jadi Bendesa Pakraman Culik, melanjutkan sisa kepemimpinan I Ketut Pasek hingga 2019.
“Kami tidak menyangka dipercaya jadi Bendesa Pakraman Culik. Kami berusaha menjalankan tugas hingga tahun 2019 melalui pertanggungjawaban keuangan yang bersih secara administrasi,” kata Gede Degeng, tokoh dari Banjar Adat Buayang, yang juga pamangku Pura Dadia Pasek Kubakal.
Gede Putu Sudita juga mengakui Gede Degeng dapat kepercayaan masyarakat. “Kami hanya memimpin paruman, aspirasi krama menghendaki Gede Degeng selaku Bendesa Pakraman Culik,” katanya.
Dalam paruman sebelumnya, Minggu (16/4), Bendesa I Ketut Pasek diturunkan, gara-gara tersandung LPJ pelaksanaan karya di Pura Dalem Setra. Ditemukan pembelian seperangkat gong tercantum Rp 230 juta, setelah dikroscek di tempat pembelian di Gianyar harganya hanya Rp 183 juta.
Desa Pakraman Culik mewilayahi 12 banjar adat, yakni, Amed, Babakan, Seloni, Lebah, Amerta Sari, Buayang, Geria, Pekandelan, Kebon, Kaang Kaang, Tegallinggah, dan Mekar Sari. * k16
Paruman Desa Pakraman Culik, Kecamatan Abang, Karangasem yang digelar Badan Musyawarah Desa (BMD) bersama segenap krama desa, Minggu (23/4), menyepakati I Gede Degeng sebagai Bendesa Pakraman Culik, melanjutkan sisa kepemimpinan I Ketut Pasek hingga 2019. Paruman berlangsung alot, karena sebelum menetapkan jabatan bendesa terlebih dahulu membubarkan kepengurusan BMD.
Paruman itu merupakan lanjutan paruman pada Minggu (16/4) yang menurunkan Bendesa I Ketut Pasek, karena diduga tersandung kasus laporan pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan karya di Pura Dalem Setra.
Paruman dengan agenda pemilihan Bendesa Pakraman Culik, dilaksanakan BMD dipimpin Ketua BMD I Ketut Suparta. Paruman yang digelar di Pura Puseh Desa Pakraman Culik tersebut dihadiri 12 kelian banjar adat se-Desa Pakraman Culik, 66 kelian dadia, ketua sekaa teruna Desa Pakraman Culik, dan tokoh masyarakat.
Sebelum memasuki acara pokok, pemilihan Bendesa Pakraman Culik, aspirasi mulai bermunculan mempertanyakan keabsahan pengurus BMD yang tidak lengkap, hanya 7 orang, mestinya terdiri dari 9 orang. Maka warga menghendaki agar sebelum melakukan pemilihan bendesa, kepengurusan BMD disempurnakan, sehingga keputusan yang diambil tidak bermasalah di kemudian hari.
Maka paruman tersebut sepakat mendemisionerkan pengurus BMD. Berlanjut paruman menunjuk tiga orang yang duduk sebagai anggota formatur BMD untuk menetapkan pengurus BMD, yakni, Ketua Formatur I Wayan Suparta, Sekretaris I Nyoman Alit Suparta, dan Bendahara I Gede Mangku Patrayadnya.
Maka tim formatur tersebut berunding menunjuk 9 orang yang duduk sebagai pengurus BMD Desa Pakraman Culik, yakni, Ketua I Gede Putu Sudita (Banjar Kaang Kaang), Wakil Ketua I Gede Patrayadnya (Banjar Amerta Sari), Sekretaris I Ketut Supandi Yudantara (Banjar Amed), Bendahara I Nengah Subrata (Banjar Amerta Sari), anggota I Gede Bingin (Banjar Buayang), I Ketut Pasek Sasih (Banjar Amed), I Nengah Suantara (Banjar Seloni), Putu Soma Ariasa (Banjar Babakan), dan I Nyoman Kanta (Banjar Geria).
Selanjutnya jaannya paruman diambil alih pengurus BMD yang baru, dengan agenda pemilihan Bendesa Pakraman Culik. Beberapa peserta paruman mengusulkan, agar jabatan Plt Bendesa Pakraman Culik yang tengah dipegang I Gede Degeng sejak Minggu (16/4) dikukuhkan sebagai Bendesa Pakraman Culik. Peserta paruman setuju, dan I Gede Degeng jadi Bendesa Pakraman Culik, melanjutkan sisa kepemimpinan I Ketut Pasek hingga 2019.
“Kami tidak menyangka dipercaya jadi Bendesa Pakraman Culik. Kami berusaha menjalankan tugas hingga tahun 2019 melalui pertanggungjawaban keuangan yang bersih secara administrasi,” kata Gede Degeng, tokoh dari Banjar Adat Buayang, yang juga pamangku Pura Dadia Pasek Kubakal.
Gede Putu Sudita juga mengakui Gede Degeng dapat kepercayaan masyarakat. “Kami hanya memimpin paruman, aspirasi krama menghendaki Gede Degeng selaku Bendesa Pakraman Culik,” katanya.
Dalam paruman sebelumnya, Minggu (16/4), Bendesa I Ketut Pasek diturunkan, gara-gara tersandung LPJ pelaksanaan karya di Pura Dalem Setra. Ditemukan pembelian seperangkat gong tercantum Rp 230 juta, setelah dikroscek di tempat pembelian di Gianyar harganya hanya Rp 183 juta.
Desa Pakraman Culik mewilayahi 12 banjar adat, yakni, Amed, Babakan, Seloni, Lebah, Amerta Sari, Buayang, Geria, Pekandelan, Kebon, Kaang Kaang, Tegallinggah, dan Mekar Sari. * k16
Komentar