Pemuda 'Telantar' di Dubai Tiba di Bali, Ngaku Tak Kapok Kerja ke Luar Negeri
MANGUPURA, NusaBali
Delapan pemuda asal Bali yang sempat dikabarkan ‘telantar’ di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), akhirnya tiba dengan selamat di Bali pada Sabtu (17/9) malam.
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-26 yang dinaiki delapan pemuda tersebut mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, sekitar pukul 19.37 Wita.
Seperti diketahui, Jumat (16/9) siang, mereka telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng dan harus menginap selama satu malam di Jakarta.
Kedatangan delapan pemuda Bali disambut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Kadisnaker ESDM) Bali Ida Bagus Ngurah Arda, direktur perusahaan yang memberangkatkan mereka ke Dubai, serta perwakilan UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Bali.
Kadisnaker Bali Ida Bagus Ngurah Arda, mengungkapkan kedelapan pemuda Bali tiba dalam keadaan sehat. Untuk sementara mereka akan menginap di salah satu hotel di kawasan Sempidi, Badung, difasilitasi oleh pihak perusahaan yang memberangkatkan mereka ke Dubai.
“Malam ini mereka nginap di Hotel Made Bali di Sempidi, dan besok (hari ini) dijemput keluarga masing-masing,” kata Gus Arda.
Gus Arda mengatakan belum banyak yang bisa disampaikan para pemuda Bali tersebut, termasuk soal upaya lanjutan mereka setelah sempat ‘telantar’ di Dubai. Pihaknya hanya berpesan agar mereka lebih berhati-hati dalam menempuh prosedur jika berkeinginan untuk kembali bekerja di luar negeri.
Disnaker ESDM Bali, ujarnya, siap memediasi jika ada pihak yang merasa keberatan dengan pihak lainnya dalam perkara pemuda Bali ‘telantar’ di Dubai ini. “Kalau ada pengaduan, ada yang merasa keberatan, kita mediasi. Mudah-mudahan dengan mediasi itu selesai, kalau tidak ya lanjut ke ranah hukum,” kata Gus Arda.
Perwakilan kedelapan pemuda Bali yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku bersyukur dia dan teman-temannya bisa kembali menginjakkan kaki di Pulau Dewata.
“Rasanya beruntung sudah sampai di Bali,” ujarnya dikonfirmasi via telepon. Dia mengungkapkan, dia dan teman-temannya berangkat ke Dubai pada akhir 2021. Mereka meneken kontrak kerja selama tiga bulan, namun pada akhirnya mereka ada yang bekerja sampai sekitar 6 bulan.
Setelahnya kontrak kerja mereka tidak diperpanjang, sementara mereka berangkat menggunakan visa visit (liburan) dan baru mengetahui bahwa visa mereka sudah tidak berlaku lagi (visa visit berlaku tiga bulan).
“Kami tidak mampu memperpanjang visa, karena denda saja sudah mahal,” kata pria yang baru pertama kali mencoba peruntungan bekerja ke luar negeri.
Dia menyebut telah mengikhlaskan keberangkatan pertamanya ke luar negeri menemui banyak permasalahan. Dia mengaku untuk sementara tidak akan melakukan upaya lanjutan, memperkarakan kejadian yang dialaminya. Meski masih berharap sejumlah kerugian yang diderita bisa kembali ke tangannya.
Dia juga mengaku tidak kapok bekerja ke luar negeri. “Nggak, nanti ada jalan lain lagi, kami sudah tahu seluk beluknya,” ucapnya. Diberitakan sebelumnya sebanyak 13 pemuda Bali disebut ‘telantar’ di Dubai, UEA. Setelah ditelusuri, ternyata pemuda asal Bali hanya berjumlah 9 orang, sedangkan 4 orang lainnya merupakan WNI dari berbagai daerah di luar Bali. Keberangkatan 9 pemuda Bali dengan 4 pemuda dari daerah lain tersebut juga terpisah, baik waktu maupun agen yang memberangkatkan. Diketahui, 4 pemuda lainnya diberangkatkan agen di luar Bali.
Kini delapan pemuda asal Bali telah tiba di Pulau Dewata, sementara satu pemuda lainnya memilih tetap berada di Dubai karena sudah mendapatkan pekerjaan di sana. *cr78
Komentar