nusabali

Selang 6 Hari, Giliran Adik yang Tewas

  • www.nusabali.com-selang-6-hari-giliran-adik-yang-tewas

Keduanya akan diabenkan berbarengan, sebab kebetulan saat aksi ulah pati terjadi sedang dilakukan persiapan pengabenan kakaknya.

Nekat Gantung Diri Susul Kakak yang Tewas Jatuh dari Pohon Kelapa

NEGARA, NusaBali
Kematian tak wajar secara beruntun dalam satu keluarga miskin terjadi di Banjar Kepuh, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Setelah sang kakak, I Gusti Komang Suara,52, tewas terjatuh dari pohon kelapa pada, Rabu (19/4) lalu, kini sang adik I Gusti Putu Suardana,44, menyusul tewas gantung diri, Senin (24/4). Aksi ulah pati ini belum genap seminggu pasca kematian kakak korban. Bahkan peristiwa ini terjadi di tengah persiapan rangkaian prosesi pengabenan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah Gusti Suardana yang tergantung di dalam kamar rumahnya yang lokasinya di sebelah selatan rumah kakaknya Gusti Komang Suara, pertamakali ditemukan istrinya, Ni Nengah Narmi, 50, sore kemarin pukul 15.30 Wita. Sebelum ditemukan tewas tergantung dengan seutas kain selendang yang terikat pada palang bambu itu, Suardana masuk kamar pada pukul 10.00 Wita. Ketika masuk kamar, Suardana sempat berbincang dengan istrinya, Narmi. Kepada istri saat itu, Gusti Suardana bilang ingin istirahat.

Karena tidak ada menunjukan gelagat mencurigakan, Narmi memutuskan kembali membantu mempersiapkan rangkaian pengabenan kakak iparnya, Gusti Suara yang rumahnya besebelahan. Sore pukul 15.30 Wita, Narmi yang hendak mengganti pakaian masuk kamar rumahnya, tapi dia dikagetkan dengan pemandangan kematian tragis suaminya tersebut.

Narmi seketika berteriak histeris, sehingga anak, keluarga dan tetangga berdatangan. Kasus itu pun kemudian dilaporkan ke polisi. Menerima laporan tersebut, Tim Identifikasi Polres Jembrana bersama Polsek Mendoyo datang untuk melakukan olah TKP. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian luar tubuh korban, selain bekas jeratan pada bagian leher.

Kapolsek Mendoyo, Kompol Anak Agung Sukasana, didampingi Kanit Reskrim, Iptu Andi Yaqin mengatakan masih mendalami motif korban gantung diri. Dari hasil pemeriksaan pihak keluarga belum ditemukan arah dugaan yang melatarbelakangi korban berbuat nekat. “Keluarga mengaku tidak ada masalah. Tetapi kalau dari olah TKP, memang korban gantung diri,” katanya.

Sementara Kepala Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana saat dikonfirmasi mengatakan, tidak mengetahui jelas motif korban sampai gantung diri. Sesuai keputusan keluarga, jenazah korban rencananya akan diabenkan bersamaan dengan kakaknya pada Wraspati Paing Medangsia, Kamis (27/4) nanti.

Segala kesiapan prosesi akan dibantu krama setempat, termasuk dari pihak desa, mengingat keluarga bersangkutan masuk KK Miskin. “Rencana memang berbarengan kakak-adik, karena kebetulan ada piodalan di Pura Puseh. Nanti kami upayakan tetap membantu untuk memenuhi kebutuhan prosesi upacaranya, sama seperti kakaknya yang kemarin kami bantu dari konsumsi dan sumbangan swadaya,” ujar Gusti Ediana. *ode

Komentar