Panen Perdana Mina Padi di Desa Bengkel 2,7 Kuintal
DKPP Siapkan Program Pengolahan
SINGARAJA, NusaBali
Program mina padi yang diujicobakan pada lahan seluas 35 are, wilayah Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng akhirnya dipanen perdana.
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Tirtha Amerta, berhasil memanen ikan perdana sebanyak 270 kilogram atau 2,7 kuintal. Hasil panen pun langsung diserap pengepul lokal.
Ikan nila dipanen setelah berumur kurang lebih empat bulan. Namun yang dipanen hanya ikan yang sudah memenuhi ukuran layak panen. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Gede Putra Aryana, Minggu (18/9) kemarin mengatakan, penerapan metode Mina Padi dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah petani.
Dalam satu kali proses, petani mendapatkan dua manfaat dan dua penghasilan dari padi dan dari ikan nila. Hasil panen petani ini pun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Panen perdana baru sebagian saja dari yang dibudidayakan. Harapan kami metode ini terus diterapkan petani dan juga kelompok tani dan subak yang lainnya, karena manfaatnya cukup menjanjikan,” jelas Putra Aryana.
Menurutnya, pangsa pasar ikan nila masih terbuka lebar di Bali termasuk di Buleleng. Hanya saja peluang pasar terutama di komoditas ikan nila masih disuplai dari luar Bali. Produksi ikan tawar di lokal Buleleng dan Bali, belum mampu memenuhi permintaan pasar.
“Peluang pasarnya sangat lebar. Hasil panen perdana ini langsung diserap pengepul dan akan dijual kembali di Pasar Anyar Buleleng. Hanya saja produksi ikan tawar lokal belum banyak, sehingga banyak pengepul dan pedagang masih mengambil produksi dari Pulau Jawa,” imbuh dia.
Kedepannya selain menggencarkan metode mina padi, DKPP juga akan menyiapkan pelatihan pengolahan ikan nila. Sehingga ada alternatif dalam proses penjualan dan bisa meningkatkan harga jual.*k23
Komentar