Pendapatan Bangli Dirancang Rp 1,071 Triliun
BANGLI, NusaBali
DPRD Bangli menggelar rapat paripurna penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang ABPD 2023 di kantor DPRD Bangli, Senin (19/9).
Pendapatan pada APBD 2023 dirancang Rp 1,071 triliun. Sumber terbesar dari pendapatan transfer Rp 854 miliar. Rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Bangli I Nyoman Budiada.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam pidato pengantar mengungkapkan, Ranperda APBD Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2023 dirancang sebesar Rp 1,071 milliar lebih. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dirancang Rp 217 miliar lebih. Jumlah tersebut berasal dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp 41 miliar, retribusi daerah Rp 59 miliar lebih, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 5 miliar lebih, dan pendapatan lain-lain yang sah Rp 110 miliar lebih.
Pendapatan transfer dirancang Rp 854 miliar lebih. Berasal dari transfer pemerintah pusat Rp 758 miliar dan transfer antar daerah Rp 95 miliar lebih. “Kami akan terus mengupayakan epningkatan pendapatan dibarengi dengan kerja keras dari perangkat daerah penghasil PAD,” ungkap Bupati Sedana Arta. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini menyebutkan untuk belanja daerah pada Rancangan APBD 2023 dirancang mencapai Rp 1,139 triliun lebih.
Belanja daerah Tahun Anggaran 2023 dialokasikan untuk belanja pegawai Rp 553 miliar lebih, belanja barang dan jasa Rp 247 miliar lebih, belanja bunga Rp 4 miliar lebh. Ada pula belanja hibah Rp 56 miliar lebih dan belanja bantuan sosial Rp 259 juta lebih. Belanja modal Rp 112 miliar lebih, belanja tidak terduga Rp 5 miliar lebih. Belanja transfer Rp 160 miliar lebih terdiri dari belanja bagi hasil Rp 10 miliar lebih dan belanja bantuan keuangan Rp 150 miliar.
Menurut Bupati Sedana Arta, belanja daerah sebagian besar diarahkan untuk memberi dukungan lebih besar terhadap pelaksanaan pembangunan yang sangat mendesak dan segera untuk mendapatkan penyelesaian sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bangli dan RKPD Kabupaten Bangli Tahun 2023. Pada rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 juga dialokasikan belanja hibah dalam rangka mendukung pelaksanaan Pemilukada Tahun 2024 dan hibah kepada organisasi serta kelompok masyarakat di Kabupaten Bangli.
Alokasi bagi hasil pajak dan retribusi daerah serta bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dalam bentuk alokasi dana desa (ADD) dan Dana Desa juga dirancang dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerimaan pembiayaan daerah pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 dirancang Rp 74 miliar lebih bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya. Pengeluaran pembiayaan daerah dirancang Rp 6 miliar lebih yang dialokasikan untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo. “Jika dibandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah belanja, maka posisi Rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 dirancang defisit sebesar Rp 68 miliar lebih,” ungkap Bupati Sedana Arta. *esa
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam pidato pengantar mengungkapkan, Ranperda APBD Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2023 dirancang sebesar Rp 1,071 milliar lebih. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dirancang Rp 217 miliar lebih. Jumlah tersebut berasal dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp 41 miliar, retribusi daerah Rp 59 miliar lebih, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 5 miliar lebih, dan pendapatan lain-lain yang sah Rp 110 miliar lebih.
Pendapatan transfer dirancang Rp 854 miliar lebih. Berasal dari transfer pemerintah pusat Rp 758 miliar dan transfer antar daerah Rp 95 miliar lebih. “Kami akan terus mengupayakan epningkatan pendapatan dibarengi dengan kerja keras dari perangkat daerah penghasil PAD,” ungkap Bupati Sedana Arta. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini menyebutkan untuk belanja daerah pada Rancangan APBD 2023 dirancang mencapai Rp 1,139 triliun lebih.
Belanja daerah Tahun Anggaran 2023 dialokasikan untuk belanja pegawai Rp 553 miliar lebih, belanja barang dan jasa Rp 247 miliar lebih, belanja bunga Rp 4 miliar lebh. Ada pula belanja hibah Rp 56 miliar lebih dan belanja bantuan sosial Rp 259 juta lebih. Belanja modal Rp 112 miliar lebih, belanja tidak terduga Rp 5 miliar lebih. Belanja transfer Rp 160 miliar lebih terdiri dari belanja bagi hasil Rp 10 miliar lebih dan belanja bantuan keuangan Rp 150 miliar.
Menurut Bupati Sedana Arta, belanja daerah sebagian besar diarahkan untuk memberi dukungan lebih besar terhadap pelaksanaan pembangunan yang sangat mendesak dan segera untuk mendapatkan penyelesaian sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bangli dan RKPD Kabupaten Bangli Tahun 2023. Pada rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 juga dialokasikan belanja hibah dalam rangka mendukung pelaksanaan Pemilukada Tahun 2024 dan hibah kepada organisasi serta kelompok masyarakat di Kabupaten Bangli.
Alokasi bagi hasil pajak dan retribusi daerah serta bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dalam bentuk alokasi dana desa (ADD) dan Dana Desa juga dirancang dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerimaan pembiayaan daerah pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 dirancang Rp 74 miliar lebih bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya. Pengeluaran pembiayaan daerah dirancang Rp 6 miliar lebih yang dialokasikan untuk pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo. “Jika dibandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah belanja, maka posisi Rancangan APBD Tahun Anggaran 2023 dirancang defisit sebesar Rp 68 miliar lebih,” ungkap Bupati Sedana Arta. *esa
Komentar