UNBK, Sekolah Diminta Siapkan Genset
Ada 29 SMP di Badung yang akan menyelenggarakan UNBK. Sedangkan 33 SMP menggelar ujian nasional berbasis kertas dan pensil.
MANGUPURA, NusaBali
Pelaksanaan ujian nasional jenjang pendidikan SMP serentak dilakukan 2, 3, 4, dan 8 Mei 2017. Dari 62 sekolah termasuk Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) di Jimbaran maupun SMP LB Jimbaran, Kuta Selatan, ada sebanyak 29 sekolah yang akan melaksanakan unjian nasional berbasis komputer (UNBK), sementara 33 sekolah lainnya melaksanakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNBKP).
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung memastikan sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) demi kelancaran UNBK. Pasalnya apabila listrik padam, maka UNBK dipastikan terganggu.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi menegaskan seluruh persiapan pelaksanaan ujian nasional SMP sudah berjalan sesuai yang diharapkan. “Kami sudah persiapkan semuanya, termasuk kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman saat ujian,” katanya, Senin (24/4).
“Dari PLN memastikan tidak akan melakukan pemadaman. Tetapi pihak sekolah kami imbau menyiapkan genset, karena faktor alam juga tida bisa dikesampingkan. Ini yang harus diantisipasi,” tegas Mandi. Kenapa pemerintah tidak menyiapkan genset? “Ini kan baru pertama kali pelaksanaan UNBK, sementara kami tidak siapkan. Tapi saya percaya kepada PLN, tidak akan melakukan pemadamakan. Terkecuali karena bencana, itu namanya alam. Kita hanya bisa berharap tidak terjadi sesuatu.”
Hal serupa juga ditegaskan Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar I Made Mandi didampingi Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Disdikpora Badung I Gede Suparsa. “Untuk sementara pengadaan genset dibebankan pada sekolah bersangkutan. Dari pemerintah belum ada untuk itu. Pemerintah hanya membantu menyiapkan perangkat komputer dan pendukung lainnya. Tapi ke depannya pasti akan dikaji, mengingat anggaran yang digelontorkan untuk pembelian genset cukup besar,” ungkapnya. “Belum lagi penggunaannya tidak dipakai untuk kegiatan secara regular di sekolah, hanya saat pelaksanaan ujian saja,” imbuhnya.
Tapi selama kegiatan UNBK yang telah diawali pada jenjang pendidikan SMA/SMK, belum ada laporan adanya gangguan. “Mudah-mudahan semua lancar,” tandas Suparsa.
Sementara Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana, menegaskan untuk tahun ini belum melakukan pengadaan mesin genset guna mendukung UNBK. “Kami sudah mendapatkan pemberitahuan bila PLN tidak akan melakukan pemadaman selama ujian. Pemerintah juga sudah memastikan. Makanya kami yakin pelaksanaan UNBK bisa lancar,” kata Sujana, saat dikonfirmasi terpisah kemarin.
“Di sekolah kami juga perangkat komputernya sudah pernah digunakan UNBK oleh SMAN 1 Kuta Utara. Dan tidak ada masalah selama ujian kemarin. Kami harapkan saat kami gunakan sendiri juga tidak kendala,” harapnya. Dikatakannya, sekolah telah menyiapkan sebanyak 182 komputer untuk UNBK. “Murid kami ada 544, jadi kami lakukan tiga sesi pada UNBK kali ini.” * asa
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung memastikan sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) demi kelancaran UNBK. Pasalnya apabila listrik padam, maka UNBK dipastikan terganggu.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi menegaskan seluruh persiapan pelaksanaan ujian nasional SMP sudah berjalan sesuai yang diharapkan. “Kami sudah persiapkan semuanya, termasuk kami sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman saat ujian,” katanya, Senin (24/4).
“Dari PLN memastikan tidak akan melakukan pemadaman. Tetapi pihak sekolah kami imbau menyiapkan genset, karena faktor alam juga tida bisa dikesampingkan. Ini yang harus diantisipasi,” tegas Mandi. Kenapa pemerintah tidak menyiapkan genset? “Ini kan baru pertama kali pelaksanaan UNBK, sementara kami tidak siapkan. Tapi saya percaya kepada PLN, tidak akan melakukan pemadamakan. Terkecuali karena bencana, itu namanya alam. Kita hanya bisa berharap tidak terjadi sesuatu.”
Hal serupa juga ditegaskan Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar I Made Mandi didampingi Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Disdikpora Badung I Gede Suparsa. “Untuk sementara pengadaan genset dibebankan pada sekolah bersangkutan. Dari pemerintah belum ada untuk itu. Pemerintah hanya membantu menyiapkan perangkat komputer dan pendukung lainnya. Tapi ke depannya pasti akan dikaji, mengingat anggaran yang digelontorkan untuk pembelian genset cukup besar,” ungkapnya. “Belum lagi penggunaannya tidak dipakai untuk kegiatan secara regular di sekolah, hanya saat pelaksanaan ujian saja,” imbuhnya.
Tapi selama kegiatan UNBK yang telah diawali pada jenjang pendidikan SMA/SMK, belum ada laporan adanya gangguan. “Mudah-mudahan semua lancar,” tandas Suparsa.
Sementara Kepala SMPN 2 Kuta Utara AA Putu Oka Sujana, menegaskan untuk tahun ini belum melakukan pengadaan mesin genset guna mendukung UNBK. “Kami sudah mendapatkan pemberitahuan bila PLN tidak akan melakukan pemadaman selama ujian. Pemerintah juga sudah memastikan. Makanya kami yakin pelaksanaan UNBK bisa lancar,” kata Sujana, saat dikonfirmasi terpisah kemarin.
“Di sekolah kami juga perangkat komputernya sudah pernah digunakan UNBK oleh SMAN 1 Kuta Utara. Dan tidak ada masalah selama ujian kemarin. Kami harapkan saat kami gunakan sendiri juga tidak kendala,” harapnya. Dikatakannya, sekolah telah menyiapkan sebanyak 182 komputer untuk UNBK. “Murid kami ada 544, jadi kami lakukan tiga sesi pada UNBK kali ini.” * asa
1
Komentar