Rakernas BEM SI di Bali Berakhir, Siap Kerahkan Ribuan Mahasiswa ke Jakarta pada 30 September
DENPASAR, NusaBali.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) siap menggelar aksi nasional di Jakarta dan juga serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 30 September 2022 mendatang.
Aksi yang akan menerjunkan ribuan mahasiswa untuk tumpah ruah turun ke jalan tersebut, sebagai bentuk protes dari BEM SI atas banyaknya kekecewaan yang diterima masyarakat akibat dari kegagalan pemerintah terhadap segala aspek kehidupan, seperti naiknya harga BBM bersubsidi, salah satu contohnya.
"Sebagai hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Ada empat poin isu penting yang menjadi pemantik digelarnya deklarasi aksi nasional tersebut. Selain kenaikan harga BBM, ada masalah konflik agraria, RKUHP, dan kemunduran penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia," ungkap Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Abdul Kholiq seusai Rakernas BEM SI di Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Rabu (21/9/2022) malam.
Dalam Rakernas yang dihadiri lebih dari ratusan perwakilan BEM universitas dari seluruh penjuru negeri ini, menjadi suatu momentum untuk menyatukan gerakan mahasiswa di tingkat nasional.
Menurut Abdul Kholiq, gerakan-gerakan mahasiswa yang telah lama dinanti oleh masyarakat akan kembali dibangun dan bergerak seperti di masa krisis seperti saat ini.
"Gerakan ini menandakan juga bahwa pemerintah kini sedang mengkhianati rakyatnya. Kekecewaan masyarakat dengan kebijakan yang tidak pro rakyat tak pernah terobati. Kami berpendapat kita telah sampai pada puncak pengkhianatan rezim, dan ini sebuah alarm pertanda yang harus segera dibunyikan," ujar Abdul Kholik yang juga mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, Universitas Negeri Semarang.
Sementara salah satu anggota BEM SI Virdian Aurellio Hartono menyoroti peran aparat dalam setiap aksi yang digelar mahasiswa selama ini, menurutnya sebagai representasi dari negara yang hadir dalam melindungi rakyatnya, aparat haruslah memberikan kenyamanan bagi setiap insan negeri dalam menyuarakan pendapat, baik itu pro ataupun kontra terhadap kebijakan pemerintah
"Tetapi yang terjadi aparat kerap memantik konflik antara massa aksi dengan negara, dan kami menyayangkan sikap-sikap seperti ini," tutur Virdian yang juga Ketua BEM Universitas Padjajaran.
Sementara dari rangkaian hasil Rakernas BEM SI yang telah berlangsung sejak Senin (19/9/2022) hingga Rabu (21/9/2022) malam, selain menghasilkan pernyataan sikap secara kolektif dan sebagai silaturahmi gerakan intelektual, BEM SI juga mendorong BEM di seluruh daerah untuk berani menyuarakan pendapat atas ketidakadilan dari program-program pemerintah daerah.
"Hampir seluruh perwakilan BEM kampus seluruh Indonesia datang mengirim perwakilannya untuk Rakernas ini," tambah Revisa Ayunda dari Departemen Kajian Strategis BEM Universitas Indonesia.
"Pada Rakernas ini juga akan ditetapkan secara musyawarah, daerah mana yang akan menjadi tuan rumah untuk tempat penyelenggaraan Munas (Musyawarah Nasional) BEM SI di tahun depan," pungkas mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia tersebut.*aps
1
Komentar