PLTS Tol Bali Mandara Resmi Operasi
Diresmikan Gubernur Koster, Wujudkan Bali Energi Bersih dan Dukung KTT G20
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara telah memiliki kapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp), sedangkan panel surya PLTS dipasang di enam titik.
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali, Wayan Koster meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp) di Jalan Tol Bali Mandara pada Buda Kliwon Ugu, Rabu (21/9). Acara peresmian tersebut disaksikan Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Donny Arsal, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Jasa Marga Ade Wahyu, dan Komisaris Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Bagus Cahya Arinta B.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada PTBA, PT Bukit Energi Investama, PT JBT, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, karena telah mewujudkan pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara sesuai arahan kebijakan Presiden RI Ir Joko Widodo, Menteri di Kabinet Indonesia Maju, dan selaras dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Surat Edaran Gubenur Bali Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan PLTS Atap di Provinsi Bali. Ini juga sekaligus sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara merupakan salah satu transisi energi bersih yang pertama dibangun di Indonesia dan sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru untuk mewujudkan ekosistem alam Bali yang bersih. Kata Gubernur Koster bahwa sekarang Jalan Tol Bali Mandara terlihat lebih rapi dan keren, sekaligus akan menjadi salah satu wahana untuk menunjukkan identitas Bali. Karena jalan tol ini dibangun dengan tampilan gerbang tol dan lampu penerangan jalan yang ber-ornamen arsitektur Bali, kemudian terdapat aksara Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. “Jalan tol di atas air ini memperlihatkan kesan sejuk, karena terdapat tanaman yang hijau,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Sehingga fungsi Jalan Tol Bali Mandara selain mempercepat waktu tempuh dalam bertransportasi dengan memberikan rasa aman dan nyaman, namun Jalan Tol Bali Mandara juga dikatakan Gubernur Koster sebagai pintu masuk Pulau Bali yang memberikan kesan harmonis terhadap alam, manusia, dan kebudayaan Bali, sekaligus mampu meningkatkan citra pariwisata Bali yang berkualitas, bermartabat, naik kelas, dan ramah lingkungan.
Mengakhiri sambutannya, mantan Anggota DPR RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan pada tahun 2023 akan gencarkan penggunaan PLTS supaya betul-betul energi bersih terwujud di Bali. “Dengan menggunakan energi bersih, udara yang kita hirup jauh lebih sehat, dan secara ekonomi lebih efisien dan hemat,” tutupnya. Direktur Utama PTBA Arsal Ismail melaporkan pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini dilakukan sejalan dengan salah satu dari tiga fokus agenda dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu transisi energi yang berkelanjutan.
"Kini PLTS di Jalan Tol Bali Mandara telah memiliki kapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp), kemudian panel surya PLTS dipasang di enam titik, masing-masing terdapat di akses masuk dan keluar jalur motor di tiga gerbang tol. Untuk panjang panel surya di masing-masing titik terpasang sepanjang 1 kilometer dan akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali-Mandara, sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon global," pungkasnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemprov Bali dan Kementerian BUMN atas dorongan untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan di jalan tol melalui pemanfaatan PLTS, termasuk dukungan program penataan lansekap Jalan Tol Bali Mandara.
Menurutnya Jasa Marga terus berupaya mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dengan melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder serta manfaat yang signifikan bagi masyarakat. "Semoga implementasi PLTS ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam menghadirkan program-program produktif lainnya guna menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, maupun lingkungan, sesuai dengan komitmen Jasamarga untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan," paparnya. *dar
Gubernur Koster dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada PTBA, PT Bukit Energi Investama, PT JBT, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, karena telah mewujudkan pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara sesuai arahan kebijakan Presiden RI Ir Joko Widodo, Menteri di Kabinet Indonesia Maju, dan selaras dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, yaitu Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Surat Edaran Gubenur Bali Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan PLTS Atap di Provinsi Bali. Ini juga sekaligus sebagai wujud kolaborasi dan sinergi BUMN dalam mendukung Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara merupakan salah satu transisi energi bersih yang pertama dibangun di Indonesia dan sesuai dengan visi pembangunan daerah Bali, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru untuk mewujudkan ekosistem alam Bali yang bersih. Kata Gubernur Koster bahwa sekarang Jalan Tol Bali Mandara terlihat lebih rapi dan keren, sekaligus akan menjadi salah satu wahana untuk menunjukkan identitas Bali. Karena jalan tol ini dibangun dengan tampilan gerbang tol dan lampu penerangan jalan yang ber-ornamen arsitektur Bali, kemudian terdapat aksara Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. “Jalan tol di atas air ini memperlihatkan kesan sejuk, karena terdapat tanaman yang hijau,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Sehingga fungsi Jalan Tol Bali Mandara selain mempercepat waktu tempuh dalam bertransportasi dengan memberikan rasa aman dan nyaman, namun Jalan Tol Bali Mandara juga dikatakan Gubernur Koster sebagai pintu masuk Pulau Bali yang memberikan kesan harmonis terhadap alam, manusia, dan kebudayaan Bali, sekaligus mampu meningkatkan citra pariwisata Bali yang berkualitas, bermartabat, naik kelas, dan ramah lingkungan.
Mengakhiri sambutannya, mantan Anggota DPR RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan pada tahun 2023 akan gencarkan penggunaan PLTS supaya betul-betul energi bersih terwujud di Bali. “Dengan menggunakan energi bersih, udara yang kita hirup jauh lebih sehat, dan secara ekonomi lebih efisien dan hemat,” tutupnya. Direktur Utama PTBA Arsal Ismail melaporkan pembangkit listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini dilakukan sejalan dengan salah satu dari tiga fokus agenda dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu transisi energi yang berkelanjutan.
"Kini PLTS di Jalan Tol Bali Mandara telah memiliki kapasitas maksimum 400 Kilowatt-peak (kWp), kemudian panel surya PLTS dipasang di enam titik, masing-masing terdapat di akses masuk dan keluar jalur motor di tiga gerbang tol. Untuk panjang panel surya di masing-masing titik terpasang sepanjang 1 kilometer dan akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali-Mandara, sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon global," pungkasnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pemprov Bali dan Kementerian BUMN atas dorongan untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan di jalan tol melalui pemanfaatan PLTS, termasuk dukungan program penataan lansekap Jalan Tol Bali Mandara.
Menurutnya Jasa Marga terus berupaya mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dengan melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder serta manfaat yang signifikan bagi masyarakat. "Semoga implementasi PLTS ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam menghadirkan program-program produktif lainnya guna menghasilkan manfaat ekonomi, sosial, maupun lingkungan, sesuai dengan komitmen Jasamarga untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan," paparnya. *dar
Komentar