Desa Menanga Magpag Toya di Mata Air Buke
AMLAPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem bersama BUMDes Dharma Duta Menanga menggelar upacara magpag toya di mata air Buke, Banjar Belatung, Desa Menanga pada Buda Kliwon Ugu, Rabu (21/9).
Upacara magpag toya digelar rutin setiap tahun dengan harapan debit air di mata air Buke tetap normal, bahkan meningkat. Upacara magpag toya dipimpin Jro Mangku Mudra dihadiri Perbekel Desa Menanga I Made Hendra Sagita, Direktur BUMDes I Wayan Ridana, pelanggan, serta krama Banjar Belatung dan Banjar Batusesa.
Made Hendra Sagita mengatakan, upacara magpag toya merupakan wujud syukur atas keberlimpahan air untuk kehidupan. Debit air di mata air Buke hanya 6 liter per detik, dimanfaatkan untuk keperluan PAM (Perusahaan Air Minum) Desa Menanga sebanyak 2,5 liter, selebihnya terbuang ke sungai. Krama subak tidak bisa memanfaatkan air itu karena lokasinya di bawah. “Kami mengangkat air dari mata air Buke dengan pompa,” ungkap Hendra Sagita, Rabu (21/9).
Made Hendra Sagita mengapresiasi upaya BUMDes menjaga sumber air dengan melaksanakan upacara magpag toya. Pemerintah Desa Menanga juga membangun palinggih yang rencananya dipelaspas pada Redite Wage Wayang, Minggu (25/9). Buat sementara, mata air di Buke hanya melayani pelanggan di Banjar Belatung dan Banjar Batusesa. “Kami kesulitan mengangkat air, biaya operasional cukup mahal,” tambah Wayan Ridana. *k16
1
Komentar