Lagu 'Puputan Badung' Getarkan Peringatan Perang 116 Tahun Lalu
DENPASAR, NusaBali
Peringatan peristiwa Puputan Badung 20 September 1906 berlangsung meriah di area Catus Pata depan Puri Agung Pemecutan Denpasar, pada Selasa (20/9) sore hingga malam hari.
Di penghujung acara, lagu 'Puputan Badung' yang dipopulerkan grup band Bali [XXX] berkumandang dibawakan Rah Two berduet dengan penyanyi Thiar Duo Thiwi. Para undangan sontak bangkit dari kursi mendengar lagu 'Puputan Badung' yang memang memiliki musik dan lirik yang menggugah patriotisme tersebut.
Lagu yang dirilis [XXX] pada 2006 merupakan salah satu andalan grup band yang berdiri pada 2003. Rah Two merasa bangga bisa membawakan lagu pada momen bersejarah peringatan Puputan Badung ke-116.
"Anak muda masih belum banyak tahu tentang peristiwa Puputan Badung. Melalui musik kami ingin memberikan edukasi mengenai peristiwa Puputan Badung," ujar Rah Two kepada NusaBali, Rabu (21/9).
Pada Peringatan Peristiwa Puputan Badung Senin malam, Rah Two bersama Thiar Duo Thiwi membawakan 'Puputan Badung' diiringi juga dengan musik tradisional berupa gamelan baleganjur Sekaa Gong Eka Bandana Pemecutan, Sekaa Gong Beri Jero Gede Tainsiat, Penari Legong Bandhodayaditya dari Sanggar Tari Puri Lumintang, Penari Tedung Jagat dari gabungan binaan Desa Adat Denpasar, serta pawai obor SD 10 Pemecutan Denpasar.
Rah Two, 50, yang bernama lengkap I Gusti Ngurah Budiartha mengungkapkan, 'Puputan Badung' sejak dirilis selalu dibawakan dalam setiap penampilan panggung [XXX]. Lagu yang diciptakan Aristocrat Second Generation tersebut selalu di-request oleh para penggemar.
"Semua generasi kena, karena ada nuansa tradisi di sana, jadi bisa diterima walaupun ada nuansa rock-nya," cetus Rah Two mengenai segmen penggemar lagu 'Puputan Badung'.
Rah Two mengisahkan bagaimana proses pembuatan video musik yang diawali dengan persembahyangan di Pura Tambang Badung yang berada di sebelah barat Puri Pemecutan (lama). Pura tersebut merupakan salah satu lokasi pembuatan video musik 'Puputan Badung'.
Ia mengaku merasa terberkati. "Merinding pas menyanyikan. Hasilnya di luar dugaan, sangat bagus," ucapnya. Manajer [XXX], I Gusti Ngurah Murthana atau yang akrab disapa Rahman, menyampaikan panitia acara Peringatan Peristiwa Puputan Badung memang mengundang secara khusus [XXX] untuk bisa tampil pada puncak acara.
Dikatakannya, 'Puputan Badung' merupakan salah satu lagu [XXX] yang ada dalam album ketiga berjudul 'Bikul Pisuh'. "Mengisahkan tentang semangat perjuangan pahlawan-pahlawan Badung yang dipimpin oleh beberapa raja di Badung," ungkap pria yang juga Ketua Pramusti (Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Insan Seni) Bali.
"Kami senang bisa diberikan kesempatan tampil, semoga bisa bermanfaat untuk generasi berikutnya agar selalu ingat semangat perjuangan Puputan Badung," tandas Rahman. *cr78
Lagu yang dirilis [XXX] pada 2006 merupakan salah satu andalan grup band yang berdiri pada 2003. Rah Two merasa bangga bisa membawakan lagu pada momen bersejarah peringatan Puputan Badung ke-116.
"Anak muda masih belum banyak tahu tentang peristiwa Puputan Badung. Melalui musik kami ingin memberikan edukasi mengenai peristiwa Puputan Badung," ujar Rah Two kepada NusaBali, Rabu (21/9).
Pada Peringatan Peristiwa Puputan Badung Senin malam, Rah Two bersama Thiar Duo Thiwi membawakan 'Puputan Badung' diiringi juga dengan musik tradisional berupa gamelan baleganjur Sekaa Gong Eka Bandana Pemecutan, Sekaa Gong Beri Jero Gede Tainsiat, Penari Legong Bandhodayaditya dari Sanggar Tari Puri Lumintang, Penari Tedung Jagat dari gabungan binaan Desa Adat Denpasar, serta pawai obor SD 10 Pemecutan Denpasar.
Rah Two, 50, yang bernama lengkap I Gusti Ngurah Budiartha mengungkapkan, 'Puputan Badung' sejak dirilis selalu dibawakan dalam setiap penampilan panggung [XXX]. Lagu yang diciptakan Aristocrat Second Generation tersebut selalu di-request oleh para penggemar.
"Semua generasi kena, karena ada nuansa tradisi di sana, jadi bisa diterima walaupun ada nuansa rock-nya," cetus Rah Two mengenai segmen penggemar lagu 'Puputan Badung'.
Rah Two mengisahkan bagaimana proses pembuatan video musik yang diawali dengan persembahyangan di Pura Tambang Badung yang berada di sebelah barat Puri Pemecutan (lama). Pura tersebut merupakan salah satu lokasi pembuatan video musik 'Puputan Badung'.
Ia mengaku merasa terberkati. "Merinding pas menyanyikan. Hasilnya di luar dugaan, sangat bagus," ucapnya. Manajer [XXX], I Gusti Ngurah Murthana atau yang akrab disapa Rahman, menyampaikan panitia acara Peringatan Peristiwa Puputan Badung memang mengundang secara khusus [XXX] untuk bisa tampil pada puncak acara.
Dikatakannya, 'Puputan Badung' merupakan salah satu lagu [XXX] yang ada dalam album ketiga berjudul 'Bikul Pisuh'. "Mengisahkan tentang semangat perjuangan pahlawan-pahlawan Badung yang dipimpin oleh beberapa raja di Badung," ungkap pria yang juga Ketua Pramusti (Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Insan Seni) Bali.
"Kami senang bisa diberikan kesempatan tampil, semoga bisa bermanfaat untuk generasi berikutnya agar selalu ingat semangat perjuangan Puputan Badung," tandas Rahman. *cr78
1
Komentar