Tebang Jati, Petani Tewas Tertimpa Pohon Kelapa
Petaka Maut di Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Mendoyo, Jembrana
Pohon kelapa setinggi 14 meter yang tertimpa pohon jati yang ditebang patah dan jatuh ke arah korban, tanpa bisa menghindar, korban tertimpa batang pohon kelapa tersebut.
NEGARA, NusaBali
Seorang petani, I Ketut Arjana,51, asal Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, tewas tertimpa patahan pohon kelapa, Kamis (21/9) siang. Petaka maut ini terjadi saat korban Arjana tengah bekerja menebang pohon jati di salah satu kebun warga di Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, petaka maut ini berawal saat korban datang untuk menebang pohon jati di kebun milik I Ketut Sutanaya, yang berada di wilayah Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Kamis pagi pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban bekerja bersama dua orang rekannya, yakni I Gede Budiartana,25, dari Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, dan I Nyoman Purnayasa,28, dari Banjar Yehmecebur, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Sebelum kejadian, korban bersama rekannya sudah sempat menebang satu pohon kayu jati. Kemudian sekitar pukul 11.00 Wita, korban bersama Budiartana rekannya kembali melanjutkan kerja untuk menebang salah satu pohon jati lainnya. Nah, saat menebang pohon jati yang kedua itu, pohon yang tumbang sempat menimpa salah satu pohon kelapa yang sudah dalam keadaan mati dan lapuk di lokasi sekitar.
Pohon kelapa dengan tinggi sekitar 14 meter yang tertimpa jati itu pun tiba-tiba ikut patah dan jatuh ke arah korban. Sialnya, korban yang tidak mampu segera menghindar, akhirnya tertimpa batang pohon kelapa tersebut. Tepatnya, pohon kelapa itu menimpa bagian kepala belakang korban dan seketika membuat korban tidak sadarkan diri.
Melihat hal tersebut, rekannya langsung berusaha melarikan korban ke Puskesmas I Mendoyo. Namun saat dilakukan pemeriksan tersebut, korban sudah dipastikan telah meninggal dunia. Selanjutnya, peristiwa itu pun dilaporkan ke pihak Kepolisian dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Kapolsek Mendoyo AKP I Putu Suarmadi mengatakan sesuai keterangan saksi-saksi ataupun pengecekan di TKP, korban meninggal dunia karena tertimpa patahan pohon kelapa. Dari hasil pemeriksaan jenazah korban oleh dokter serta Tim Inafis Polres Jembrana, terdapat luka retak pada bagian kepala belakang hingga keluar darah dari mulut korban. Di samping itu, keluar cairan pada alat kelamin dan keluar kotoran pada lubang anus.
"Murni kecelakaan saat kerja. Korban menebang pohon jati. Namun pohon jati yang ditebang menimpa pohon kelapa yang sudah lapuk. Nah, pohon kelapa yang ikut tumbang itu yang kemudian menimpa kepala korban," ujar AKP Suarmadi yang juga sempat turun langsung melakukan pengecekan di TKP.
Menurut AKP Suarmadi, dari pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah. "Jenazah sudah dibawa ke rumah duka. Dari pihak keluarga menyatakan ikhlas dengan meninggalnya korban Arjana. Murni karena kecelakaan kerja dan menolak untuk dilakukan otopsi," ujarnya. *ode
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, petaka maut ini berawal saat korban datang untuk menebang pohon jati di kebun milik I Ketut Sutanaya, yang berada di wilayah Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, Kamis pagi pukul 09.00 Wita. Saat itu, korban bekerja bersama dua orang rekannya, yakni I Gede Budiartana,25, dari Lingkungan Petapan Persidi, Kelurahan Tegal Cangkring, dan I Nyoman Purnayasa,28, dari Banjar Yehmecebur, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
Sebelum kejadian, korban bersama rekannya sudah sempat menebang satu pohon kayu jati. Kemudian sekitar pukul 11.00 Wita, korban bersama Budiartana rekannya kembali melanjutkan kerja untuk menebang salah satu pohon jati lainnya. Nah, saat menebang pohon jati yang kedua itu, pohon yang tumbang sempat menimpa salah satu pohon kelapa yang sudah dalam keadaan mati dan lapuk di lokasi sekitar.
Pohon kelapa dengan tinggi sekitar 14 meter yang tertimpa jati itu pun tiba-tiba ikut patah dan jatuh ke arah korban. Sialnya, korban yang tidak mampu segera menghindar, akhirnya tertimpa batang pohon kelapa tersebut. Tepatnya, pohon kelapa itu menimpa bagian kepala belakang korban dan seketika membuat korban tidak sadarkan diri.
Melihat hal tersebut, rekannya langsung berusaha melarikan korban ke Puskesmas I Mendoyo. Namun saat dilakukan pemeriksan tersebut, korban sudah dipastikan telah meninggal dunia. Selanjutnya, peristiwa itu pun dilaporkan ke pihak Kepolisian dan jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Kapolsek Mendoyo AKP I Putu Suarmadi mengatakan sesuai keterangan saksi-saksi ataupun pengecekan di TKP, korban meninggal dunia karena tertimpa patahan pohon kelapa. Dari hasil pemeriksaan jenazah korban oleh dokter serta Tim Inafis Polres Jembrana, terdapat luka retak pada bagian kepala belakang hingga keluar darah dari mulut korban. Di samping itu, keluar cairan pada alat kelamin dan keluar kotoran pada lubang anus.
"Murni kecelakaan saat kerja. Korban menebang pohon jati. Namun pohon jati yang ditebang menimpa pohon kelapa yang sudah lapuk. Nah, pohon kelapa yang ikut tumbang itu yang kemudian menimpa kepala korban," ujar AKP Suarmadi yang juga sempat turun langsung melakukan pengecekan di TKP.
Menurut AKP Suarmadi, dari pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Dari pihak keluarga telah mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah. "Jenazah sudah dibawa ke rumah duka. Dari pihak keluarga menyatakan ikhlas dengan meninggalnya korban Arjana. Murni karena kecelakaan kerja dan menolak untuk dilakukan otopsi," ujarnya. *ode
1
Komentar