nusabali

PDIP Dihabisi di DPRD Gianyar

  • www.nusabali.com-pdip-dihabisi-di-dprd-gianyar

Hasil rolling pimpinan AKD DPRD Gianyar isyaratkan akan terjadi tarung head to head Jilid II KRG vs PDIP di Pilkada Gianyar 2018

Dipecundangi ‘Koalisi Dadakan’, Semua Posisi Ketua AKD Lepas

GIANYAR, NusaBali
Setelah dipecundangi di DPRD Karangasem, PDIP kembali mengalami nasib serupa dalam rolling pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Gianyar, Selasa (25/4). Bayangkan, PDIP selaku pemegang suara mayoritas, tidak dapat jatah satu pun jabatan ketua AKD hasil rolling. Enam (6) jabatan ketua AKD DPRD Gianyar dibagi-bagi Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, dan PKPI.

Bukan hanya itu, Fraksi PDIP bahkan tidak dapat jatah sekadar jabatan wakil ketua atau sekretaris AKD DPRD Gianyar. Semula, PDIP (yang mendominasi 16 dari total 40 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014) menduduki 3 jabatan ketua AKD DPRD Gianyar sebelum rolling. Masing-masing, Ketua Komisi III yang diduduki AA Gede Agung Wira Mantra, Ketua Komisi IV yang diduduki I Putu Gede Pebrianta, dan Ketua Badan Legislasi (Baleg) yang diduduki I Made Budiasa.

Namun, dalam rolling kemarin, ketiga kursi ketua AKD yang diduduki PDIP ini disambar partai lain. Jabatan Ketua Komisi III direbut politisi Hanura I Nyoman Artawa Putra, jabatan Ketua Komisi IV disambar politisi Golkar Cokorda Wisnu Parta, sementara kursi Ketua Baleg beralih ke tangan politisi Golkar Wayan Gede Sudarta.

Sedangkan untuk kursi Ketua Komisi I, Ketua Komisi II, dan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Gianyar bertukar posisi antar politisi di luar PDIP. Untuk Ketua Komisi I yang semula dipegang Nyoman Artawa Putra (Hanura), berpindah    ke Ngakan Ketut Putra (kader PKPI). Sementara Ketua Komisi II yang semula diduduki I Wayan Gede Sudarta (Golkar), beralih ke tangan IB Nyoman Rai (kader Gerindra). Sebaliknya, kursi Ketua BK DPRD Gianyar yang semula diduduki IB Nyoman Rai (Gerindra), beralih ke tangan I Gede Sudiarta (kader Demokrat).

Dengan demikian, Golkar yang hanya menguasai 7 kursi dari total 40 kursi DPRD Gianyar hasil Pileg 2014, menjadi raja dalam rolling ketua AKD kemarin. Sebab, Golkar menduduki 2 dari total 6 kursi ketua AKD. Bahkan, Fraksi Golkar bolah dikata mendominasi 3 kursi ketua AKD, karena PKPI yang merebut jabatan Ketua Komisi I selama ini masuk Fraksi Golkar DPRD Gianyar 2014-2019.

Sedangkan Demokrat yang menguasai 5 kursi DPRD Gianyar, kebagian jatah Ketua BK. Demikian pula Gerindra yang punya 5 kursi DPRD Gianyar, kebagian jatah Ketua Komisi II. Sementara Hanura yang punya 3 kursi DPRD Gianyar, kebagian jatah Ketua Komisi III. Dalam DPRD Gianyar 2014-2019, Hanura bersama NasDem (punya 2 kursi parlemen) masuk Fraksi Gabungan.

Sebaliknya, PKPI sendiri hanya punya 2 kursi DPRD Gianyar 2014, namun kebagian jatah Ketua Komisi I. Maka, boleh dikata PDIP telah dipecundangi ‘Koalisi Dadakan’ Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura-NasDem-PKPI dalam roling pimpinan AKD, Selasa kemarin.

Bisa jadi, inilah sebuah isyarat akan terjadi tarung head to head Jilid II Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) vs PDIP dalam Pilkada Gianyar 2018 mendatang. Jika betul, ini akan mengulangi tarung head to head Jilid I KRG vs PDIP di Pilkada Gianyar 2008, ketika pasangan Tjokorda Oka Ardhana Sukawati alias Cok Ace-Dewa Made Sutanaya (diusung KRG) mengalahkan AA Gde Agung Bharata-Putu Yudha Tema (yang diusung PDIP) dengan suara tipis.

Pantauan NusaBali, sebelum ditetapkan nama-nama ketua AKD hasil rolling di Gedung DPRD Gianyar, Selasa kemarin, rapat Dewan sempat diwarnai ketegangan. Sebab, tersiar isu boikot Fraksi PDIP. Karena lobi-lobi lintas parpol, rapat paripurna membahas AKD yang dijadwalkan berjalan siang pukul 12.00 Wita, molor 2 jam hingga baru dimulai pukul 14.00 Wita.

Ketika rapat berlangsung, sempat pula ada interupsi dari Nyoman Arta-wa Putra, politisi Hanura yang menyatakan tidak mau berada di Komisi III DPRD Gianyar, melainkan ingin duduk di Komisi II. Kemudian, Fraksi Gabungan Hanura-NasDem meminta skorsing 10 menit. Pada akhirnya, Artawa Putra diberi job Ketua Komisi III.

Sementara, Ketua DPRD Gianyar dari Fraksi PDIP, Wayan Tagel Winarta, mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait lepasnya seluruh jabatan dari ketua AKD dalam rolling kemarin. “Mau bagaimana lagi, semua kan membawa perintah partai masing-masing,” ujar Tagel Winarta seusai rapat kemarin.

Tagel Winarta menilai, sejak awal memang sudah disetting, terlihat ketika Artawa Putra melakukan interupsi di tengah rapat. "Ketika itu, Artawa Putra mengaku pindah Komisi dari III ke II. Namun, setelah rapat diskorsing 10 menit, Artawa Putra malah tetap di sana, bahkan diberi jabatan Ketua Komisi III DPRD Gianyar," keluh Tagel Winarta.

Disinggung soal kaitan rebutan jabatan ketua AKD dengan Pilkada Gianyar 2018, menurut Tagel Winarta, kondisi saat ini akan berdampak ke depannya. Tidak menutup kemungkinan PDIP akan dikroyok partai-partai lain dalam Pilkada Gianyar, Juni 2018 mendatang. “Tapi ingat, bukan berarti yang dikroyok itu akan kalah," kata Tagel Winarta sembari menyatakan yakin pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman) yang akan diusung PDIP bisa memenangkan Pilka-da Gianyar 2018.

Nasib PDIP di DPRD Gianyar sama persis dengan DPRD Karangasem, yang telah lebih dulu melakukan rolling ketua AKD, Februari 2017 lalu. Kala itu, PDIPO juga dihabisi Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem di DPRD Karangasem. Sebab, PDIP kehilangan 3 kursi ketua AKD yang semula mereka duduki. Masing-masing, Ketua Komisi I DPRD Karangasem yang semula diduduki Komang Sudanta, Ketua Komisi IV DPRD Karangasem yang semula diduduki I Wayan Sudira, dan Ketua BK DPRD Karangasem yang semula diduduki I Wayan Suastika.

Sementara itu, Ketua DPD II Golkar Gianyar Made Dauh Wijana menyatakan ‘Koalisi Dadakan’ Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura-PKPI-NasDem yang mengubah peta di DPRD Gianyar, menjadi embrio untuk langkah ke depan. “Salah satunya, mungkin Pilkada Gianyar 2018. Ini hasil komunikasi intens sejak lama,” ujar dauh Wijana saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, tadi malam.

Dauh Wijana menyebutkan, Koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra-Hanura-PKPI-NasDem ini terbangun untuk menjawab tantangan rakyat Gianyar, bahwa wakil rakyat harus bekerja lebih aktif, kinerja meningkat, dan cepat gulitkan program-progam masyarakat. “Jadi ini, bukan semata-mata bicara hasil pemilihan, tapi tantangan yang sudah menunggu. Kita harus segera bekerja, karena kita sudah ditunggu rakyat. Mudah-mudahan dengan AKD ini, DPRD Gianyar semakin baik kinerjanya,” tegas mantan Ketua Tim Pemenangan Cok Ace-Dewa Sutanaya di Pil-kada Gianyar 2008 ini.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Asmara Putra Sukawati menyebutkan koalisi besar yang digalang hingga sapu bersih jabatan ketua AKD DPRD Gianyar, bukanlah dibangun secara dadakan. “Bukan koalisi dadakan. Kita gerakannya yang silent. Kami sudah lama komunikasi,” tegas politisi asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang sudah dua periode duduk di Fraksi Demokrat DPRD Bali ini. *,nat,nar

Komentar