48 Kepala Sekolah Terima SK Pengangkatan
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung menyerahkan 47 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan kepala sekolah jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan satu SK pengangkatan kepala sekolah jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jumat (23/9) di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung.
SK tersebut diserahkan langsung Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gusti Made Dwipayana beserta jajaran.
Adi Arnawa di sela-sela acara mengatakan guru yang diangkat sebagai kepala sekolah agar memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang pemimpin, penanggung jawab sekaligus sebagai lokomotif dari ekosistem pendidikan di masing-masing sekolah. “Apalagi di tahun 2045 Indonesia mencanangkan program Indonesia emas. Oleh karena itu kita harus mendukung visi Presiden, membangun Indonesia maju,” ujarnya.
“Untuk memainkan semua itu, (kepala sekolah) harus memberdayakan Generasi Z atau Gen Z, tidak hanya ujug-ujug sekadar dapat SK, tapi tanggung jawab yang luar biasa ini yang harus dipahami,” imbuh Adi Arnawa.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini meminta kepala sekolah agar memiliki visi yang jelas dalam menentukan arah kebijakan pendidikan di setiap sekolah, sehingga mampu bersaing dengan sekolah swasta. “Saya meminta kepada para sekolah harus memiliki visi yang jelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah. Di samping itu tentu pemerintah juga akan memberikan dukungan sarana dan prasarana. Apalagi sebagai bentuk komitmen pemerintah, dalam memajukan dunia pendidikan, dalam penyusunan anggaran diwajibkan minimal 20 persen untuk bidang pendidikan,” jelas Adi Arnawa.
Masih menurut Adi Arnawa, kepala sekolah juga harus mampu melakukan konsolidasi kedalam dan mendorong penggunaan teknologi informasi, karena saat ini siapa yang menguasai teknologi, maka dia yang menguasai ekonomi, dan siapa yang mampu menguasai data, maka dia yang menguasai dunia. “Saya minta kepada para kepala sekolah agar mulai berbenah dan melakukan konsolidasi kedalam agar tercipta kondusifitas pendidikan di masing-masing sekolah. Kita juga akan mendorong keberadaan laboratorium teknologi informasi dan ketersediaan guru bahasa Inggris berkualitas di sekolah,” tegas Adi Arnawa. *asa
Adi Arnawa di sela-sela acara mengatakan guru yang diangkat sebagai kepala sekolah agar memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang pemimpin, penanggung jawab sekaligus sebagai lokomotif dari ekosistem pendidikan di masing-masing sekolah. “Apalagi di tahun 2045 Indonesia mencanangkan program Indonesia emas. Oleh karena itu kita harus mendukung visi Presiden, membangun Indonesia maju,” ujarnya.
“Untuk memainkan semua itu, (kepala sekolah) harus memberdayakan Generasi Z atau Gen Z, tidak hanya ujug-ujug sekadar dapat SK, tapi tanggung jawab yang luar biasa ini yang harus dipahami,” imbuh Adi Arnawa.
Birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini meminta kepala sekolah agar memiliki visi yang jelas dalam menentukan arah kebijakan pendidikan di setiap sekolah, sehingga mampu bersaing dengan sekolah swasta. “Saya meminta kepada para sekolah harus memiliki visi yang jelas dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah. Di samping itu tentu pemerintah juga akan memberikan dukungan sarana dan prasarana. Apalagi sebagai bentuk komitmen pemerintah, dalam memajukan dunia pendidikan, dalam penyusunan anggaran diwajibkan minimal 20 persen untuk bidang pendidikan,” jelas Adi Arnawa.
Masih menurut Adi Arnawa, kepala sekolah juga harus mampu melakukan konsolidasi kedalam dan mendorong penggunaan teknologi informasi, karena saat ini siapa yang menguasai teknologi, maka dia yang menguasai ekonomi, dan siapa yang mampu menguasai data, maka dia yang menguasai dunia. “Saya minta kepada para kepala sekolah agar mulai berbenah dan melakukan konsolidasi kedalam agar tercipta kondusifitas pendidikan di masing-masing sekolah. Kita juga akan mendorong keberadaan laboratorium teknologi informasi dan ketersediaan guru bahasa Inggris berkualitas di sekolah,” tegas Adi Arnawa. *asa
Komentar