Kemenparekraf Petakan Potensi Desa Wisata Bali Aga di Buleleng
Fokus Pengembangan Wisata Konservasi
SINGARAJA, NusaBali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan pemetaan potensi wisata di Desa Bali Aga, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Pelaku wisata di lima desa meliputi Desa Sidetapa, Cempaga, Tigawasa, Pedawa, dan Banyuseri (SCTPB) diajak duduk bersama untuk mendiskusikan rencana pengembangan desa wisata. Pemetaan potensi lima desa Bali Aga ini didata melalui Focus Group Discussion (FGD), Sabtu (24/9), di salah satu hotel kawasan Lovina.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Winsensius Jemadu, mengatakan pemetaan potensi wisata di Bali Aga Buleleng, salah satu upaya pemerintah meratakan pariwisata di Bali. Tidak hanya Bali Selatan yang sudah berkembang selama ini, tetapi juga Bali Utara yang memiliki potensi luar biasa.
Menurutnya, Provinsi Bali satu-satunya destinasi wisata yang sudah memetakan zona wisatanya. “Ada zona wisata pertanian, budaya, ada yang fokus ke konservasi seperti Buleleng ini, sehingga potensi luar biasa ini harus dipetakan serius untuk dapat dikembangkan,” kata Jemadu.
Pariwisata Buleleng yang juga bertumpu pada keindahan alam, menurut Jemadu, menjadi salah satu peluang sebagai destinasi wisata. Sebab pasca pandemi Covid-19, wisatawan lebih cenderung mencari tempat yang sunyi, tempat unik, dan sangat lokal yang adanya di desa wisata.
“Setelah FGD ini terpetakan potensi wisatanya dilihat juga dari sisi amenity, atraksi, dan aksesibilitas. Selain nanti juga kami akan berikan program intervensi, apakah pelatihan SDM pariwisatanya atau sarana prasarana menggandeng instansi dan pihak ketiga disesuaikan dengan kebutuhannya,” ucap Jemadu.
Namun untuk menjaga keberlanjutan pariwisata Bali Aga, Kemenparekraf menyarankan agar tetap mempertahankan konservasi alam maupun adat budaya. Desa Bali Aga yang sangat kental dengan budaya, adat istiadat, dan tradisi uniknya dapat menjadi pendorong pengembangan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, mengatakan desa Bali Aga sejak tahun 2017 telah merintis pengembangan pariwisata. Pengembangan desa wisata di lima desa ini dibantu oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja.
“Mereka (5 desa) selama ini sudah bergerak, wisatawan mancanegara pun sudah rutin berkunjung ke desa tua di Buleleng ini. Setelah pemetaan ini, dari arahan pemerintah pusat akan melakukan penguatan, sehingga ke depannya bisa tumbuh dan berkembang menjadi desa wisata yang lebih baik,” harap Dody.
Potensi wisata desa Bali Aga antara lain, jalur tracking, aktivitas menganyam bambu, bertani, tradisi adat upacara Sabha Malunin, ngusaba durian, tarian tradisional, rumah adat, dan lain-lain. *k23
Komentar