Peringati Hari Buruh, Badung Undang 1.000 Buruh Ikuti Apel
Pemerintah Kabupaten Badung berencana mengundang 1.000 pekerja, Jumat (28/4) mendatang untuk mengikuti kegiatan memperingati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei di lapangan Puspem Badung.
FSP Badung Minta Buruh Tidak Turun ke Jalan
MANGUPURA, NusaBali
Selain mengikuti apel bersama, para pekerja rencananya juga bakal diajak menyemarakkan kegiatan berolahraga.
“Di Badung peringatan Hari Buruh akan kami laksanakan pada 28 April ini. Kami akan undang seribu buruh. Acaranya mulai dari kegiatan apel yang dipimpin oleh Bapak Bupati, kegiatannya olahraga dan seni,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Badung Ida Bagus Oka Dirga, Selasa (25/4).
Dikatakan, para pekerja yang akan diundang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan. “Tujuannya agar para pekerja bersama-sama merasakan memperingati Hari Buruh dengan pemerintah,” jelasnya. Oka Dirga juga mengungkapkan bahwa Pemkab Badung sangat komit dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan buruh. Salah satu yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada para buruh.
Pemkab Badung juga menggelontor bantuan untuk program sertifikasi profesi. Untuk tahun ini saja, Pemkab Badung akan membantu sebanyak 1.600 pekerja mengikuti uji kompetensi yang bergerak di sektor pariwisata. “Sampai saat ini sudah 39.000 pekerja di Badung memiliki sertifikasi profesi,” tandasnya.
Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali Cabang Badung I Wayan Suyasa, sangat mendukung wacana pemerintah. “Kami menyambut baik rencana Pemkab Badung mengundang seribu buruh untuk memperingati Hari Buruh di Puspem Badung,” katanya ditemui terpisah. Menurut Suyasa yang juga Ketua Komisi I DPRD Badung ini kegiatan apel dan olahraga bersama akan lebih bermakna ketimbang para pekerja turun ke jalan menggelar aksi. FSP Bali memilih melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya ke dalam, meningkatkan profesionalisme.
“Kami tidak akan melakukan aksi turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh. Kami fokus pada kegiatan untuk peningkatan profesionalisme pekerja,” tegasnya.
Suyasa menambahkan, dalam memperjuangkan hak-hak buruh tidak harus dengan melakukan aksi demonstrasi, yang justru bisa mengganggu stabilitas keamanan. Terlebih Bali khususnya Badung yang merupakan destinasi wisata. “Kita di Bali lebih banyak bergerak di sektor pariwisata, jadi Bali ini harus aman dan nyaman bagi wisatawan. Untuk itu kami mengajak agar buruh tidak turun ke jalan,” tegas pria asal Desa Penarungan, Mengwi, ini.
Walau demikian, jika ada hal-hal yang perlu disuarakan oleh para buruh, Suyasa meminta agar langsung dilaporkan ke Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. “Kalau memang ada yang perlu disuarakan, kami minta pekerja segera melaporkan dengan jalur yang sudah ada. Nanti pasti akan ditindaklanjuti,” tandasnya.* asa
1
Komentar