TPS3R Kedonganan Ubah Limbah Canang Jadi Bioarang
MANGUPURA, NusaBali
Gebrakan yang dilakukan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Kedonganan Ngardi Resik patut mendapat apresiasi.
Betapa tidak, baru beroperasi pada Februari 2022, kini TPS3R di wilayah Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Selatan, terus mengembangkan potensi yang ada.
Terbaru, TPS3R ini mampu menghasilkan bioarang dari limbah canang dan banten sisa upakara. Bukan hanya residu sampah saja yang berkurang, namun ada kemanfaatan dan nilai ekonomi dari limbah sisa-sisa upakara. Bahkan briket bioarang produksi TPS3R ini bisa dijual ke restoran seafood di Kedonganan dan Jimbaran yang merupakan kawasan kuliner tersebut.
“Kami Desa Adat Kedonganan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina DPPU Ngurah Rai yang terus melakukan pendampingan dan memberikan dukungan anggaran dan fasilitator yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pelatihan ini,” kata Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha.
Pelatihan sudah dilakukan pada bulan Agustus lalu, di bawah bimbingan langsung Prof Dr I Ketut Widnyana MSi bersama tim dari Pascasarjana, Magister Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan Universitas Mahasaraswati Denpasar. “Solusi yang paling potensial terhadap sampah sisa upakara adalah dijadikan briket. Sebab sampah yang terdiri dari bekas canang, bambu, tempurung kelapa dan daun kelapa mempunyai kandungan resin cukup tinggi, sehingga mudah dibakar,” kata Widnyana yang merupakan ahli ilmu penyakit tumbuhan dan pengelolaan sumber daya hayati pertanian.
Sementara itu Operation Head PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus DPPU Ngurah Rai, Dicky Abdul Hakim, menjelaskan jika pelatihan tersebut merupakan program berkelanjutan dari implementasi rencana kerja tahunan program CSR Pertamina DPPU Ngurah Rai tahun 2022.
“Sampah organik ini diolah menjadi briket bioarang yang bisa dipakai para pengusaha seafood di sana. Setelah ini kami akan melakukan uji laboratorium pada briket bioarang untuk mengetahui kandungan kalor untuk memaksimalkan kualitas produksinya,” kata Dicky.
Area Manager Comm Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, menambahkan program CSR Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs). “Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program CSR terutama di sekitar wilayah operasional perusahaan,” tuntas Deden. *mao
1
Komentar