Museum Semarajaya Klungkung Targetkan 35.000 Pengunjung
SEMARAPURA, NusaBali.com – Kunjungan wisatawan di Museum Semarajaya Klungkung kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding pada saat pandemi 2020 silam.
“Tahun ini pandemi cukup landai jadi ada peningkatan jumlah pengunjung yang terlihat secara signifikan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Untung Surapati, Nomor 3 Semarapura, Klungkung, Senin (26/9/2022) pagi.
Kenaikan pengunjung itu terlihat sejak bulan Oktober 2021, terutama setelah masyarakat sudah melakukan vaksin kedua dan juga vaksin booster.
Sebelumnya, pengunjung yang ingin melihat Museum Semarajaya hanya dilakukan secara daring melalui kanal yuotube Museum Semaraja.
“Yang jelas saat pandemi, pengunjung tidak banyak. Dari masyarakat umum pun juga tidak begitu banyak saat pandemi,” lanjut Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana.
Dalam kesempatan yang sama, Kasubag Tata Usaha UPTD Museum Semarajaya Klungkung, Ida Bagus Wibawa Adnyana menguraikan data peningkatan tersebut.
Disebutkan, sejak awal tahun 2022 sampai dengan bulan Agustus, wisatawan mancanegara dan domestik sudah di angka 23.129 orang dan akan terus bertambah sampai akhir tahun.
“Kami menargetkan pengunjung di tahun ini mencapai 35.672 orang. Jadi saat ini sudah mencapai target di 65,71 persen dan kami yakin jumlah ini akan semakin bertambah sampai akhir tahun,” ujar Ida Bagus Wibawa Adnyana.
Menurut data, lanjut Ida Bagus Wibawa Adnyana, di tahun 2021 jumlah pengunjung yang datang ke Museum Semarajaya sejumlah 780 orang dan jika diakumulasikan dengan kunjungan yang ada di kanal YouTube Museum Semarajaya mencapai 36.282 pengunjung.
Suasana museum yang terletak di jantung kota Semarapura kian hari akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan dari Eropa, Belanda dan Jepang karena merasa memiliki keterikatan tentang sejarah Klungkung.
“Iya benar, kebanyakan dari daerah tersebut mungkin karena dulu mereka pernah menjajah kita jadi mereka ingin tahu sejarahnya,” ujar Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana.
Selaras dengan hal tersebut, penjaga tiket, I Ketut Edy Saputra, 25, mengungkapkan jika pengunjung setiap harinya bisa mencapai lebih dari 100 orang.
“Soal pendapatan rata-rata sehari mencapai Rp 3 juta - 5 juta tergantung dari tamu yang datang berkunjung. Namun saat ini kebanyakan tamu dari mancanegara,” ujar Edy.
Walaupun kunjungan saat ini didominasi oleh wisatawan asing, UPTD Museum Semarajaya akan melangsungkan program untuk meningkatkan geliat wisatawan lokal berkunjung ke museum.
Guna meningkatkan kunjungan tersebut, kata Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedhana, pihaknya melakukan sosialisasi dan publikasi melalui program Aktraksi Melestrasikan Seni dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Klungkung (Aksiku) yang akan diselenggarakan pada tanggal 12-15 Oktober mendatang di panggung terbuka tepatnya di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe.
Program ini juga akan dikolaborasikan dengan program lainnya yakni program Belajar Bersama di Museum (Bersamamu). Program ini dibuat untuk mengedukasi masyarakat khususnya siswa dari TK sampai dengan perguruan tinggi guna lebih mengenal museum dan paham tentang Museum Semarajaya.
“Kegiatan ini merupakan inovasi dari museum terkait mata budaya kita di Kabupaten Klungkung. Jadi semua yang ada di museum itulah yang kita kenalkan dan kita sosialisasikan dalam bentuk livenya ke masyarakat secara grastis,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan nanti akan ada pementasan gong kebyar, lomba tari jauk manis, lomba makendang tunggal dan lomba bapang barong.
“Yang jadi favorit masyarakat itu adalah gong kebyar dan lomba bapang barong. Jadi nanti pesertanya dari masing-masing duta di setiap Kecamatan,” pungkas Ida Bagus Wibawa Adnyana. *ris
1
Komentar