Kompetisi Koreografi Internasional di Korea Selatan, Sanggar Santhi Budaya Wakili Indonesia
SINGARAJA, NusaBali
Belasan penari dan pelatih Sanggar Santhi Budaya, Buleleng, sedang berada di Korea Selatan.
Mereka mewakili Indonesia dalam kompetisi koreografi internasional yang diselenggarakan oleh Federation of International Dance Festivals (FIDAF). Penampilan sanggar Santhi Budaya sekaligus mengenalkan budaya dan seni Bali khususnya Buleleng di kancah internasional. FIDAF merupakan organisasi nirlaba di bawah The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), yang fokus menyelenggarakan festival seni tari internasional setiap tahun.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika, Selasa (27/9) kemarin, menjelaskan Sanggar Santhi Budaya mengikuti FIDAF bersama delegasi dari 47 negara di dunia. Kompetisi koreografi ini berlangsung 19 - 30 September 2022. “Ini adalah kesempatan emas bagi kita untuk promosi seni dan budaya, Bali dan Buleleng pada khususnya. Selain juga sebagai ajang akulturasi budaya pada tari tradisional,” ucap Wisandika.
Harapannya, dengan promosi ini dapat meningkatkan minat dan ketertarikan turis mancanegara untuk datang langsung berwisata ke Buleleng. Dinas Kebudayaan Buleleng juga punya target sebagai tuan rumah penyelenggara FIDAF tahun selanjutnya.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Buleleng Wayan Sujana menambahkan awal mula Santhi Budaya terpilih, setelah penampilannya disaksikan pihak FIDAF, dalam sebuah pementasan. Ketertarikan koordinator FIDAF pada budaya dan seni Bali langsung menawari Sanggar Santhi Budaya untuk bergabung menjadi anggota.
Sanggar Santhi Budaya lalu menjalin MoU dengan FIDAF dan bertanggung jawab tetap melestarikan dan menjaga seni tradisional di Buleleng. Sujana menyebut Buleleng sempat dicanangkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIDAF. Rencananya akan dilaksanakan serangkaian dengan penyelenggaraan Buleleng Festival (Bulfest). Hanya saja karena pandemi Covid-19, rencana tersebut terhambat.
Santhi Budaya dengan belasan penari menyiapkan secara matang tarian yang akan ditampilkan. Mereka berlatih serius selama dua bulan sebelum keberangkatan. Akhirnya disepakati akan membawakan tarian tradisional dan tarian tunggal. Mereka juga akan berkolaborasi dengan anggota FIDAF lainnya untuk garapan tari massal.
Disbud Buleleng melakukan pembinaan bersama dengan pengurus sanggar menciptakan tari rekonstruksi tarian rakyat. “Kegiatan ini juga dapat menjadi referensi seniman kita menciptakan karya seni baru nantinya,” papar Sujana.*k23
1
Komentar