Golkar Tak Ingin Ada Calon Tunggal Di Pilkada Klungkung 2018
Dari internal muncul Wakil Ketua Bappilu Golkar Bali Korwil Klungkung, Made Wijaya dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Klungkung, Ni Luh Komang Ayu Ningrum.
SEMARAPURA, NusaBali
Menjelang Pilkada Klungkung 2018 mendatang, sejumlah partai politik di Klungkung mulai mempersiapkan strategi. Seperti halnya Partai Golkar, mereka kini tengah menggerakkan tim survei untuk mengetahui kekuatan figur-figur di Gumi Serombotan, Klungkung. Golkar bertekad usung calon tantang incumbent agar tak ada calon tunggal di Pilkada Klungkung 2018.
Survei ini sudah dilakukan sejak awal 2017 lalu, meliputi kader di internal Golkar, maupun di luar kader. Bahkan pasangan incumbent, I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta (Suwasta) juga masuk survei Golkar. Hal itu dilakukan untuk mengukur peta politik di Klungkung, baik kekuatan kader sendiri maupun lawan-lawan yang berpeluang kembali maju.
“Tim survei ini langsung dari DPP Golkar, prosesnya masih berjalan,” ujar Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum, Selasa (26/4). Kata dia, walau figur incumbent masih kuat dari hasil survei tersebut, pihaknya tetap optimistis menghadapi incumbent. Tentu dengan menyusun strategi yang matang dan menjalin koalisi dengan partai lainnya.
Srikandi yang juga menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Klungkung ini mengambil pelajaran berharga dari hasil Pilkada DKI Jakarta 2017. Meskipun dari hasil survei incumbent kuat, tapi masih bisa ditandingi dengan figur lainnya ditambah koalisi yang solid.
“Saya sebagai orang politik perlu mencermati juga biar tidak sampai terjadi calon incumbent nanti bertanding dengan kotak kosong,” ujarnya. Karena jika sampai incumbent melawan kotak kosong dampaknya akan besar. Baik berimbas kepada masyarakat maupun di DPRD. Karena kalangan di Dewan akan kesulitan meminta pertanggungjawaban kepada Bupati mengingat saat Pilkada hanya ada calon tunggal berhadapan dengan kotak kosong.
“Kami semata-mata ingin mengajarkan perpolitikan yang konstruktif bagi masyarakat di Klungkung,” pungkas Ayu Ningrum yang juga disebut-sebut masuk radar survei di internal Golkar ini. Sementara informasi yang dihimpun di internal Golkar Klungkung, sejumlah nama kini sedang disurvei Golkar, baik kader, non kader maupun tokoh dari parpol lain.
Dari internal Golkar muncul nama Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Bidang Pemenangan Pemilu Korwil Klungkung, Made Wijaya dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum. Sementara tokoh luar Golkar yang juga disurvei, antara lain pasangan incumbent Nyoman Suwirta dan Made Kasta, kandidat Cabup Klungkung dari PDIP Tjokorda Gede Agung, Anggota DPD RI Dapil Bali yang juga politisi Hanura, Kadek 'Lolak' Arimbawa, dan sejumlah nama lainnya. Golkar sendiri harus menjalin koalisi dengan partai lain jika ingin usung calon di Pilkada Klungkung 2018 nanti. Maklum saja Golkar hanya kantongi 4 kursi (13,33 persen) dari total 30 kursi DPRD Klungkung atau masih kurang dari 20,00 persen syarat minimal dukungan kursi dewan. * wa
Survei ini sudah dilakukan sejak awal 2017 lalu, meliputi kader di internal Golkar, maupun di luar kader. Bahkan pasangan incumbent, I Nyoman Suwirta dan I Made Kasta (Suwasta) juga masuk survei Golkar. Hal itu dilakukan untuk mengukur peta politik di Klungkung, baik kekuatan kader sendiri maupun lawan-lawan yang berpeluang kembali maju.
“Tim survei ini langsung dari DPP Golkar, prosesnya masih berjalan,” ujar Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum, Selasa (26/4). Kata dia, walau figur incumbent masih kuat dari hasil survei tersebut, pihaknya tetap optimistis menghadapi incumbent. Tentu dengan menyusun strategi yang matang dan menjalin koalisi dengan partai lainnya.
Srikandi yang juga menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Klungkung ini mengambil pelajaran berharga dari hasil Pilkada DKI Jakarta 2017. Meskipun dari hasil survei incumbent kuat, tapi masih bisa ditandingi dengan figur lainnya ditambah koalisi yang solid.
“Saya sebagai orang politik perlu mencermati juga biar tidak sampai terjadi calon incumbent nanti bertanding dengan kotak kosong,” ujarnya. Karena jika sampai incumbent melawan kotak kosong dampaknya akan besar. Baik berimbas kepada masyarakat maupun di DPRD. Karena kalangan di Dewan akan kesulitan meminta pertanggungjawaban kepada Bupati mengingat saat Pilkada hanya ada calon tunggal berhadapan dengan kotak kosong.
“Kami semata-mata ingin mengajarkan perpolitikan yang konstruktif bagi masyarakat di Klungkung,” pungkas Ayu Ningrum yang juga disebut-sebut masuk radar survei di internal Golkar ini. Sementara informasi yang dihimpun di internal Golkar Klungkung, sejumlah nama kini sedang disurvei Golkar, baik kader, non kader maupun tokoh dari parpol lain.
Dari internal Golkar muncul nama Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Bidang Pemenangan Pemilu Korwil Klungkung, Made Wijaya dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Klungkung, Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum. Sementara tokoh luar Golkar yang juga disurvei, antara lain pasangan incumbent Nyoman Suwirta dan Made Kasta, kandidat Cabup Klungkung dari PDIP Tjokorda Gede Agung, Anggota DPD RI Dapil Bali yang juga politisi Hanura, Kadek 'Lolak' Arimbawa, dan sejumlah nama lainnya. Golkar sendiri harus menjalin koalisi dengan partai lain jika ingin usung calon di Pilkada Klungkung 2018 nanti. Maklum saja Golkar hanya kantongi 4 kursi (13,33 persen) dari total 30 kursi DPRD Klungkung atau masih kurang dari 20,00 persen syarat minimal dukungan kursi dewan. * wa
Komentar