Banjar Batusepih Komitmen Jaga Kebersihan
GIANYAR, NusaBali
Banjar Batusepih, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, menyajikan pemandangan desa yang asri dan bersih.
Kebersihan kawasan Banjar ini merupakan komitmen dari masyarakat setempat yang gigih menata lingkungan. Perbekel Desa Kemenuh I Dewa Nyoman Neka SH menyatakan semua banjar di Desa Kemenuh bersih. “Karena dari awal kami deklarasi tahun 2011 bahwa Kemenuh jadi desa wisata dan budaya. Maka kami punya tanggung jawab lebih terutama di Parahyangan, Palemahan dan Pawongan,” ujarnya, Rabu (28/9).
Dari sisi Palemahan ada pengelolaan sampah dari sumber. Tahun 2008, sinergi dengan desa adat membuat pararem terkait kebersihan. “Sinergi di desa dengan aturan desa. Ini yang menciptakan kesadaran bagi masyarakat terutama di Banjar Batusepih. Meski penduduk 60 persen petani, namun banyak juga kerja di kapal pesiar. Pulang, mereka membuat home stay di dalam rumah berfasilitas hotel dan vila,” ujarnya.
Jelasnya, pendapatan warga datang dari teba yang dibuat akomodasi wisata. "Ketika menginap di sini mereka mendapatkan kasanah budaya lokal,” ujarnya. Wisatawan juga disuguhi kehidupan masyarakat, mulai majejahitan hingga piodalan di rumah sampai di pura. Ditambah alam yang indah yakni Tegenungan dan waterfall Uma Anyar. “Mudah-mudahan Desember 2022, APBDes ketok palu untuk tata Uma Anyar. Kami promosikan lewat media sosial dan pemdes. Untuk bersihnya desa, bagian dari kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Ketua BPD Desa Kemenuh Sang Ayu Made Setiawati menambahkan di Desa Kemenuh banyak pendukung wisata, dari restoran sampai penginapan. Masalah sampah pun mendapat partisipasi aktif generasi muda di Batusepih. “Mudah-mudahan dari Batusepih bisa menularkan Kebersihan ke wilayah lain,” ujarnya.
Kelian Banjar Dinas Batusepih I Nyoman Setiawan menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan perangkat di desa adat. “Kebersihan ini didukung seluruh komponen di masyarakat. Apa Banjar bersih agar menjadi destinasi wisata. Bagaimana menciptakan pariwisata agar bergeliat,” ujarnya.
Di Banjar Batusepih juga ada spot Bali Budaya untuk menyajikan berbagai kreasi keagamaan. Salah satu persembahan yakni tradisi mabyakala sebagai pemberkatan hari pernikahan pasangan mempelai. “Kami dikunjungi banyak wisatawan asing, dari Eropa, Amerika. Kegiatan banyak, ada kesenian, gamelan, menari dan cooking class dan bersepeda,” ujar Ketut Pramarta, Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Kemenuh.
Kata dia, ide itu muncul pertama sebelum bom Bali. Awalnya, Bali budaya ini galeri, sering dipinjam kegiatan budaya. Setelah bom, galeri patung surut maka kegiatan culture ditingkatkan jadi kegiatan utama dan galeri jadi pendukung. Diakui, selama pandemi, pengunjung turun. Namun mereka tetap optimis, sebab tamu kini mencari pengalaman budaya. “Kami juga selenggarakan acara resmi, pernikahan resmi, hadirkan Jero Mangku dan Ida Pedanda,” ujarnya. Dikatakan, aktivitas ini sudah biasa dilakukan di kehidupan masyarakat Bali. Misalnya, belajar membuat canang, bisa diajari oleh siapapun.*nvi
1
Komentar