Financial Evolution Targetkan 10.000 Peserta Perdalam Literasi Keuangan
DENPASAR,NusaBali.com - Financial Evolution (FIN.E) yang merupakan salah satu perusahaan rintisan (start up) edukasi dan konsultasi keuangan pertama di Bali, menargetkan total sebanyak 10.000 peserta dari semua kalangan mengikuti kelas literasi keuangan secara gratis.
Hal ini sebagai salah satu program untuk menjawab kebutuhan akan pentingnya pemahaman keuangan yang benar kepada masyarakat di Pulau Dewata.
"Secara total target kami sekitar 10.000 peserta hingga akhir tahun nanti, dan proses kedepannya yang terdekat adalah kami akan bekerja sama dengan tiga sekolah di Denpasar pada awal bulan Oktober mendatang," tutur Busines Development Fin.E, I Gusti Agung Putra Wijaya, Kamis (29/9/2022) sore
Ketiga sekolah yang disasar nanti adalah SMKN 2 Denpasar, SMK Bintang Persada, dan SMK Pariwisata Harapan.
"Ini sebagai proses paling dasar, untuk perkenalkan literasi keuangan sejak dini bagi siswa-siswi sekolah, harapannya ketika mereka masuk dunia kampus ataupun kerja, mereka telah memiliki bekal yang baik sehingga tidak salah dalam perencanaan keuangan," lanjut Gung Putra, sapaanya.
Menurut pria asal Buleleng ini menambahkan dengan menyasar sekolah-sekolah, merupakan bagian dari program lanjutan yang telah dijalankan FIN.E, dimana sebelumnya telah menyasar 10 sekolah lainnya di Denpasar.
Bahkan selain siswa-siswi sekolah, untuk masyarakat umum juga telah diajarkan melalui program Denpasar Investment Class, yang merupakan program tindak lanjut atas MoU kerja sama antara FIN.E dengan Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Kreatif Denpasar.
"Selain itu ke depan dalam target kami, akan berusaha menjangkau lebih banyak Kabupaten di Bali, terutama di daerah pelosok agar semakin banyak masyarakatnya terbuka pemikirannya tentang literasi keuangan,"jelasnya.
Hal ini ia sadari karena di daerah pelosok lah sangat rentan terjadi tindak kejahatan seperti contohnya investasi bodong yang menyasar masyarakat.
"Karena ini literasi gratis maka kami berharap juga dukungan pihak terkait seperti pemerintah daerah kabupaten lainnya di Bali, ataupun pihak swasta. Agar program gratis ini dapat didukung dan akhirnya dapat dinikmati bukan hanya masyarakat di Kota Denpasar saja, tetapi juga oleh masyarakat di daerah-daerah," pungkasnya.*aps
1
Komentar