nusabali

Kelompok Disabilitas Bengkala Produksi Jamu Sari Kunyit

  • www.nusabali.com-kelompok-disabilitas-bengkala-produksi-jamu-sari-kunyit

Desa Bengkala yang berlokasi di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng selain terkenal dengan keberadaan puluhan warga disabilitas tuli bisunya, juga terkenal sebagai daerah penghasil kunyit terbesar di Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali
Dari potensi alam yang dimiliki, warga setempat yang membentuk dirinya dalam Kelompok Ekonomi Masyarakat (KEM) Sakuntala, yang anggota kelompoknya terdiri dari warga disabilitas mulai mencoba peruntungan baru melalui olahan kunyit yang berbentuk jamu sari kunyit.

Pengembangan industri rumah tangga tersebut mulai dirintis ibu-ibu, baik penyandang disabilitas maupun istri penyandang disabilitas Desa Bengkala sejak dua tahun yang lalu. Produk olahan sari kunyit sehat tersebut dimulai dengan melihat potensi Desa Bengkala dengan hasil panen kunyit yang berlimpah. Maklum saja, warga Bengkala yang memiliki kebun rata-rata menanam kunyit di antara pohon mangga dan tanaman perkebunan lainnya.

Produksi kunyit Desa Bengkala pun dinyatakan sebagai kunyit kualitas super yang memiliki tingkat kekuningan kunyit yang maksimal dan rasa yang lebih pekat jika dibandingkan dengan kunyit dari daerah lainnya di Buleleng. Nah potensi tersebut pun kemudian dimanfaatkan warga setempat di bawah bimbingan dari instansi pemerintah yang terkait.

Setelah mendapatkan pelatihan dari pemerintah yang terkait di bidangnya, olahan sari kunyit itu pun mulai dibuat dengan bahan baku yang dipetik langsung dari halaman belakang warga dan resmi di pasarkan.

Kadek Sami, 50, anggota Kelompok Sakuntala yang merupakan salah satu istri penyandang disabilitas di Desa Bengkala bersama dengan anggota yang lain biasanya memproduksi sari kunyit segar itu ketika ada upacara besar di desanya atau pesanan khusus. Puluhan anggota kelompok sampai saat ini belum dapat memproduksi secara kontinyu mengingat keterbasan waktu yang dimiliki oleh anggota kelompok.

“Mengumpulkan teman-teman yang susah, karena mereka memiliki kesibukan sendiri-sendiri, kalau saya garap sendiri atau dua orang kewalahan karena perlu tenaga yang cukup,” ujar dia.

Selama ini kelompok Sakuntala minimal memproduksi sari kunyit satu minggu sekali. Jamu tradisional dengan bahan alami yang didapatkan langsung di daerahnya, tanpa pengawet dan dapat bertahan hingga empat hari.

Dalam satu kali produksi minimal 50 botol air mineral tanggung yang dibuat dari tiga kilogram kunyit ditambah gula merah dan buah asam. Prosesnya pun cukup lama, karena sari kunyit buatan kelompok tersebut adalah jamu yang dimasak benar-benar matang dan pengolahan yang higenis. Seteah dikemas, kalau tidak ada pesanan atau piodalan di kahyangan desa kelompok itu akan memasarkannya dari warung ke warung di seputaran Desa Bengkala, hingga ke desa tetangga seperti Desa Tamblang dan Kubutambahan.

Sementara itu Koordinator Pemberdayaa Pengolahan Hasil Pertanian Kelompok Ekonomi Masyraakat Bengkala, Ni Gusti Agung Eka Martaningsih, mengatakan bahwa sari kunyit segar secara alamiah mengandung banyak vitamin dan baik untuk kesehatan. Seperti vitamin B1, B2, B6, B12 dan vitamin E. Kunyit secara harafiah dapat bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh, mengobati sakit maag, diare, jantung dan penurunan fungsi otak. Khusus bagi wanita jamu sari kunyit ini dapat berfungsi untuk mencegah jerawat, penuaan dini, mencegah pigmentasi wajah dna mencegah nyeri saat haid. “Sangat banyak sekali manfaatnya apalagi ini dibuat tanpa bahan pengawet,” tegasnya. *k23

Komentar