Paceklik, Ikan Dipasok dari Luar Bali
Para nelayan di Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, hingga kini masih paceklik hasil tangkapan.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini mengakibatkan pasokan ikan di pasar ikan tradisonal Kedonganan dipasok ikan dari daerah lain bahkan dari luar Bali.
“Biasanya musim ikan itu terjadi pada bulan Juni. Saat sekarang memang para nelayan mengeluhkan di laut tak ada ikan. Kebutuhan ikan di pasar Kedonganan bisa mencapai 10 ton per hari. Sebanyak sembilan ton dari semuanya itu disokong dari luar Bali, seperti Jawa Timur,” tutur I Made Mendra, salah seorang pengelola pasar ikan Kedonganan, Rabu (26/4).
Kendati hasil tangkapan nelayan Kedonganan berkurang, namun stok ikan tetap stabil. Meski pasokan stabil para nelayan mengaku kesulitan untuk berjualan karena sepi pembeli.
“Waktu hasil tangkapan nelayan stabil, saya bisa menjual sampai 1 ton dalam sehari, kini hanya bisa menjual 4 kwintal saja. Untuk menutupi biaya produksi, saya terpaksa membanting harga dengan harga murah. Bahkan harga ikan saya harus turunkan separuh dari harga awal. Saya tak mengerti kenapa ikan saat ini sepi peminat,” kata Mendra.
Isminah mengaku meski pasokan ikan tak ada kendala, namun empat hari belakangan minat konsumen menurun. Hal ini yang membuat dirinya merugi karena ikan yang dijualnya didatangkan dari Jawa Timur.
“Sekarang tangkapan lokal benar-benar kosong. Jenis ikan permukaan kami datangkan dari luar Kedonganan, seperti tongkol dan sebagainya. Sedangkan ikan dasar yang biasanya diminati restoran kami datangkan dari Jawa,” imbuhnya. * cr64
“Biasanya musim ikan itu terjadi pada bulan Juni. Saat sekarang memang para nelayan mengeluhkan di laut tak ada ikan. Kebutuhan ikan di pasar Kedonganan bisa mencapai 10 ton per hari. Sebanyak sembilan ton dari semuanya itu disokong dari luar Bali, seperti Jawa Timur,” tutur I Made Mendra, salah seorang pengelola pasar ikan Kedonganan, Rabu (26/4).
Kendati hasil tangkapan nelayan Kedonganan berkurang, namun stok ikan tetap stabil. Meski pasokan stabil para nelayan mengaku kesulitan untuk berjualan karena sepi pembeli.
“Waktu hasil tangkapan nelayan stabil, saya bisa menjual sampai 1 ton dalam sehari, kini hanya bisa menjual 4 kwintal saja. Untuk menutupi biaya produksi, saya terpaksa membanting harga dengan harga murah. Bahkan harga ikan saya harus turunkan separuh dari harga awal. Saya tak mengerti kenapa ikan saat ini sepi peminat,” kata Mendra.
Isminah mengaku meski pasokan ikan tak ada kendala, namun empat hari belakangan minat konsumen menurun. Hal ini yang membuat dirinya merugi karena ikan yang dijualnya didatangkan dari Jawa Timur.
“Sekarang tangkapan lokal benar-benar kosong. Jenis ikan permukaan kami datangkan dari luar Kedonganan, seperti tongkol dan sebagainya. Sedangkan ikan dasar yang biasanya diminati restoran kami datangkan dari Jawa,” imbuhnya. * cr64
1
Komentar