Disperindag Bangli Anggarkan Rp 164 Juta untuk Pasar Murah
BANGLI, NusaBali
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli mendapat alokasi anggaran Rp 164 juta untuk menekan dampak inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Anggaran ini disalurkan melalui pasar murah yang akan dimulai pada Senin (3/10) mendatang. Pasar murah dijadwalkan sebanyak 30 kali.
Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunariani mengatakan, setiap bulan menggelar 10 kali pasar murah. Kegiatan dilaksanakan di empat kecamatan. Launching pasar murah pada tanggal 3 Oktober di Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli. Pasar murah menjual beras, bumbu dapur, minyak goreng, telor, buah-buahan, dan gas elpiji 3 Kg dengan harga murah. “Kami menggandeng petani atau pedagang untuk ketersediaan bumbu dapur. Kami jamin harganya jauh lebih murah dibanding di pasar,” kata Agung Ira, Kamis (29/9).
Diperindag Bangli juga menggandeng agen untuk ketersediaan gas elpiji dan dan minyak goreng. Sementara untuk pengadaan beras masih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP). Rencananya melibatkan para pemilik penggilingan gabah. Lokasi pelaksanaan pasar murah jauh dari pasar tradisional sehingga aktivitas pasar tidak terganggu. Pasar murah menyasar desa-desa yang memang belum tersentuh pasar murah sehingga ada pemerataan. “Kami rutin melaksanakan pasar murah menjelang hari raya. Animo masyarakat cukup tinggi,” ungkap Agung Ira. *esa
Kabid Perdagangan Disperindag Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunariani mengatakan, setiap bulan menggelar 10 kali pasar murah. Kegiatan dilaksanakan di empat kecamatan. Launching pasar murah pada tanggal 3 Oktober di Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli. Pasar murah menjual beras, bumbu dapur, minyak goreng, telor, buah-buahan, dan gas elpiji 3 Kg dengan harga murah. “Kami menggandeng petani atau pedagang untuk ketersediaan bumbu dapur. Kami jamin harganya jauh lebih murah dibanding di pasar,” kata Agung Ira, Kamis (29/9).
Diperindag Bangli juga menggandeng agen untuk ketersediaan gas elpiji dan dan minyak goreng. Sementara untuk pengadaan beras masih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP). Rencananya melibatkan para pemilik penggilingan gabah. Lokasi pelaksanaan pasar murah jauh dari pasar tradisional sehingga aktivitas pasar tidak terganggu. Pasar murah menyasar desa-desa yang memang belum tersentuh pasar murah sehingga ada pemerataan. “Kami rutin melaksanakan pasar murah menjelang hari raya. Animo masyarakat cukup tinggi,” ungkap Agung Ira. *esa
Komentar