Apresiasi 4 Tahun Kepemimpinan Koster-Ace, Golkar Ingatkan Pemprov Tak Lupakan Pertanian
DENPASAR,NusaBali
Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace yang telah berjalan 4 tahun pada pada 5 September 2022 lalu, menuai pujian.
Kalau pendukung pujian itu sudah biasa. Namun lawan politik memberikan apresiasi terasa beda. Salah satunya, Partai Golkar salah satu ‘oposisi’ di Provinsi Bali memberikan apresiasi 4 tahun kepemimpinan Koster-Ace. Terutama gebrakan-gebrakan membangun infrastruktur raksasa. Namun demikian, Golkar mengingatkan Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster tidak melupakan sektor pertanian.
“Atas penyampaian pidato 4 tahun kepemimpinan Gubernur Wayan Koster, saya melihat banyak hal yang telah dijalankan, yang merupakan implementasi Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Terutama dalam hal penyiapan dan pembangunan infrastruktur, serta penataan aspek kelembagaan organisasi pemerintah daerah,” ujar Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kepada NusaBali, Jumat (30/9) siang.
Namun demikian, kata Sugawa Korry, ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan, yakni sektor pertanian, penataan lingkungan dan implementasi perwujudan menuju Bali Pulau Organik. “Di sektor pertanian, terutama sektor pertanian sawah dan perikanan, nilai tukar petaninya (NTP) masih di bawah 100%. Ini harus lebih ditingkatkan, dengan peranan pemerintah mengangkat taraf hidup petani kita,” tegas politisi senior Golkar yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Kata Sugawa Korry, untuk memajukan sektor pertanian di Bali, Pemprov perlu memikirkan perlindungan kawasan-kawasan yang merupakan resapan air yang saat ini belum terkendali. Kemudian pembinaan para Usaha Kecil Menengah (UKM), pengelola pupuk organik yang belum banyak memperoleh sertifikasi, sehingga produk petani tidak bisa diserap program pemerintah,” ujarnya.
“Begitu juga program registrasi kebun untuk menunjang eksport produk holtikultura, belum berjalan baik. Anggaran sektor pertanian harusnya ditingkatkan, pengendalian penataan lingkungan diintensifkan, serta penyiapan lembaga sertifikasi yang didukung sumber daya manusia dan anggaran yang memadai perlu dimaksimalkan,” ujar politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Disisi lain, kata Sugawa Korry, di bidang pembangunan ekonomi Pemprov Bali harus lebih siap menjaga stabilitas ekonomi, melalui kelancaran distribusi, cegah dini spekulan dan ketersediaan bahan pokok yang berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya inflasi.
Sugawa Korry menegaskan, Partai Golkar Bali yang posisinya ‘oposisi’ akan terbuka dalam memberikan kritik dan solusi untuk pembangunan di Bali. “Kami tentu terus akan memberikan kritik serta evaluasi, namun juga ada solusi yang kami tawarkan, sebagaimana doktrin karya dan kekaryaan yang kami jadikan pegangan di Golkar Bali. Jadi tidak asal mengkritik,” tegas Sugawa Korry. *nat
1
Komentar