Viral Wisatawan Naik Palinggih Pura Luhur Pucak Trate Bang Baturiti, Kejadian Diperkirakan 6 Bulan Lalu
Desa Adat dan Polisi Langsung Turun Tangan
TABANAN, NusaBali.com - Aksi meresahkan dilakukan oleh seorang turis yang duduk pada palinggih Pura Luhur Trate Bang, Kabupaten Tabanan. Foto yang diposting akun Instagram dreamchaser_traveling pada Sabtu (1/10/2022) siang, seketika viral dan panen kecaman karena melecehkan tempat suci di Bali.
Pura Luhur Trate Bang sendiri berada di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali, di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Hal ini juga sebagaimana postingan akun yang menadai lokasi berada di Kebun Raya Bali, Bedugul.
Sang wisatawan ini naik di Palinggih Balai Pelik mengenakan baju putih lengkap memakai sepatu. Wisatawan berfoto dengan posisi duduk. Terlihat dia mengalungkan masker hitam dan menggendong tas warna merah.
Begitu viral, Perbekel Desa Candikuning, I Made Mudita, menyatakan pihaknya bersama dengan polisi dan desa adat langsung turun ke lokasi mengecek kejadian tersebut.
"Lokasinya benar di Pura Trate Bang, wisatawan ini naik ke palinggih Balai Pelik," ujar Mudita ketika dikonfirmasi Sabtu (1/10/2022) siang.
Kata dia, saat ini aparat polisi sudah melacak wisatawan tersebut. Dan dugaan awal kejadian pasti peristiwa tersebut terjadi 6 bulan lalu.
Hal ini didasari perbedaan situasi pada foto dan kondisi riel saat ini. Sebab dilihat dari foto kondisi sekarang tidak ada sanggah tawang berbahan bambu yang ada di sebelah kanan palinggih. Sedangkan di foto wisatawan yang naik pelinggih, masih ada sanggah tawang itu.
"Sekarang, sanggah tawang sudah tidak ada, karena 6 bulan lalu saat odalan sudah dipindah ke barat. Nah di foto wisatawan yang viral ini masih ada sanggah tawang. Jadi tidak baru ini kejadiannya," jelasnya.
Kendati pun demikian, pihak Desa Adat Bukit Catu tetap akan melaksanakan upacara guru piduka bertepatan dengan odalan di Pura Trate Bang saat Rahina Tumpek Landep mendatang.
"Adat akan menggelar upacara guru piduka, namun juga akan dilaksanakan upacara pembersihan namun masih menunggu hari baik," jelasnya.
Menurut dia setiap harinya pintu masuk Pura Trate Bang selalu terkunci. Jika ada umat yang melaksanakan persembahyangan akan menghubungi pamangku setempat. Dimana nomor telepon sudah tertera di wantilan jaba Pura. "Jadi setiap hari Pura terkunci dari depan," tegasnya.
Selain itu pengumuman larangan untuk masuk pura sudah disediakan di depan pura. "Pengumuman larangan sudah tersedia di depan pura," tandas Mudita. *des
Komentar