WNA Naik Palinggih Pura Teratai Bang Ngaku Salah dan Masih Belajar
TABANAN, NusaBali.com – Krama Bali sejak Sabtu (1/10/2022) dikejutkan dengan tularnya foto wisatawan asing yang naik ke sebuah palinggih. Di hari yang sama sekitar pukul 21.00 Wita dan keesokan harinya pukul 02.00 Wita, ia mengakui kesalahannya melalui Instagram Story.
Berdasarkan penelusuran NusaBali.com pada akun media sosial Instagram dreamchaser_journey milik wisatawan asing itu, diketahui pria tersebut bernama Kostya dan merupakan orang Ukraina.
Melalui unggahan pertama di Instagram Story sekitar pukul 21.00 Wita, Kostya memohon maaf atas unggahan foto yang ia ambil sekitar enam bulan lalu di Palinggih Bale Pelik, Pura Teratai Bang, Desa Adat Bukit Catu, Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
“Saya memohon maaf kepada orang-orang yang tersinggung atas kekeliruan foto tersebut,” ungkap Kostya.
Selain itu, pada unggahan yang sama, Kostya mengaku tidak tahu menahu bahwa tindakannya tersebut dilarang. Ia berdalih saat foto tersebut diambil ketika situasi Pura Teratai Bang tengah tidak ada orang yang menjaga.
Di unggahan kedua, Minggu (2/10/2022), sekitar pukul 02.00 Wita, Kostya mencoba mengklarifikasi kesalahan yang telah ia perbuat. Kata Kostya dalam unggahan tersebut, ia berkunjung ke Bali pada saat pandemi Covid-19 dan kebanyakan tempat dalam kondisi sepi.
“Saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Saya tidak sedang membenarkan apa yang telah saya perbuat, tetapi saya berkunjung ke Bali saat pandemi Covid-19 dan kebanyakan tempat dalam kondisi sepi, dan saya bepergian sendiri (tanpa guide),” kata Kostya berdalih.
Setelah mengakui kesalahannya, Kostya menambahkan bahwa ia sebenarnya terpukau dengan keunikan arsitektur pura-pura di Bali. Sayangnya, kata pria yang terpantau sudah mengunjungi banyak tempat di Pulau Dewata ini, ia merasa telah gagal memahami makna dari setiap bangunan yang ada di dalam pura.
“Unggahan saya tentang Bali dimaksudkan untuk mengilustrasikan dan memuji keindahannya. Turis yang berdatangan ke Bali ingin mempelajari keindahan budaya dan alamnya. Namun, seperti saat sedang mempelajari sesuatu, membuat kesalahan tidak terelakkan,” terang Kostya.
Namun, pengakuannya ini menjadi bertentang ketika sebelumnya telah diberitakan oleh NusaBali bahwa Pura Teratai Bang selalu dalam keadaan terkunci. Jika ada pamedek yang ingin melakukan persembahyangan, biasanya diarahkan untuk menghubungi pemangku terlebih dahulu. Menjadi pertanyaan apabila pelaku menerobos masuk ke tempat suci.
Ketika dihubungi oleh salah satu pengusaha, aktivis, dan pegiat media sosial asal Bali, Ni Luh Jelantik pada Sabtu malam, Kostya mengaku siap bertemu dengan para pangempon pura yang berada tidak jauh dari Kebun Raya Bedugul ini.
“Upacara Guru Piduka akan dilaksanakan. Yang bersangkutan bersedia membuat video permintaan maaf dan bertanggung jawab atas biaya upacara pembersihan atas tindakan yang dilakukannya,” tulis Ni Luh Jelantik pada unggahan Instagramnya, Sabtu malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Sementara itu, menurut Perbekel Candikuning I Made Mudita selaku pemerintah administratif kedinasan yang mewilayahi Desa Adat Bukit Catu, pangempon Pura Teratai Bang akan melaksanakan upacara Guru Piduka pada Sabtu (5/11/2022) mendatang.
“Desa adat segera menggelar upacara Guru Piduka dan upacara pembersihan sembari menunggu hari baik,” ujar Mudita.
Hari di mana upacara Guru Piduka dan pembersihan akan dilakukan tersebut bertepatan dengan Tumpek Landep sekaligus rahina piodalan di Pura Teratai Bang yang jatuh pada Saniscara Kliwon wuku Landep. *rat
1
Komentar