Lakalantas, Waka SMPN 1 Kintamani Meninggal
BANGLI, NusaBali
Duka menyeliputi keluarga besar SMPN 1 Kintamani, Bangli. Salah seorang gurunya, I Dwi Rai Oktamarini,33, meninggal usai mengalami kecelakaan lalulintas (lakalantas) di jalan umum jurusan Kintamani – Batur, Jalan Raya Batur, Banjar Masem Dwi Tirta, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Sabtu (1/10).
Dwi Rai yang merupakan Waka Kurikulum SMPN 1 Kintamani kecelakaan tunggal saat pulang dari sekolah. Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu sekitar pukul 14.00 Wita. Kejadian berawal saat Dwi Rai Oktamarini asal Banjar Kayang, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli ini mengendarai sepeda motor jenis Honda Scoopy DK 5887 PM dari arah Kintamani menuju Desa Batur.
Ketika tiba di jalan turunan Banjar Masem Dwi Tirta, Rai Oktamarini tidak bisa mengendalikan kendaraannya hingga akhirnya terjatuh dari sepeda motor. "Saat itu cuaca gerimis, dan jalanan sekitar basah serta licin," ungkapnya Minggu (2/10).
Ketika jatuh dari motor, kepala bagian belakang korban membentur aspal. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka pada bagian belakang. "Rai Oktamarini sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani 1. Namun petugas menyatakan korban meninggal dunia," jelasnya.
Kepala SMPN 1 Kintamani I Dewa Ayu Raka Dewi mengatakan saat kejadian, Rai Oktamirini sebetulnya akan pulang ke Banjar Kayang, usai mengajar di sekolah. "Saat akan pulang, Bu Okta sempat pamit pulang pada saya. Kebetulan saat itu saya masih di sekolah. Karena di sekolah kami ada dua shift," sebutnya.
Selang beberapa waktu, dirinya mendapat kabar dari pegawai yang juga saat itu melewati lokasi kecelakaan. Mendapat kabar tersebut Raka Dewi bersama rekan guru lainya langsung menuju ke lokasi. "Saat itu Bu Okta ditolong oleh anggota Brimob yang kebetulan melintas. Lantas kami menuju ke Puskesmas. Ketika di Puskesmas dinyatakan telah meninggal," tuturnya. Lebih lanjut, jenasah Rai Oktamarini rencana dikubur pada Minggu sore.
Menurut Raka Dewi, Rai Oktamarini merupakan salah satu guru penggerak. Dedikasi untuk sekolah sangat besar, hingga akhirnya dipercaya untuk menjadi Waka Kurikulum. "Tentu kami sangat merasa kehilangan atas kepergian Bu Okta," akunya. Rai Oktamarini yang merupakan guru matematika ini juga dikenal sebagai guru yang ceria. esa.
Ketika tiba di jalan turunan Banjar Masem Dwi Tirta, Rai Oktamarini tidak bisa mengendalikan kendaraannya hingga akhirnya terjatuh dari sepeda motor. "Saat itu cuaca gerimis, dan jalanan sekitar basah serta licin," ungkapnya Minggu (2/10).
Ketika jatuh dari motor, kepala bagian belakang korban membentur aspal. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka pada bagian belakang. "Rai Oktamarini sempat dilarikan ke Puskesmas Kintamani 1. Namun petugas menyatakan korban meninggal dunia," jelasnya.
Kepala SMPN 1 Kintamani I Dewa Ayu Raka Dewi mengatakan saat kejadian, Rai Oktamirini sebetulnya akan pulang ke Banjar Kayang, usai mengajar di sekolah. "Saat akan pulang, Bu Okta sempat pamit pulang pada saya. Kebetulan saat itu saya masih di sekolah. Karena di sekolah kami ada dua shift," sebutnya.
Selang beberapa waktu, dirinya mendapat kabar dari pegawai yang juga saat itu melewati lokasi kecelakaan. Mendapat kabar tersebut Raka Dewi bersama rekan guru lainya langsung menuju ke lokasi. "Saat itu Bu Okta ditolong oleh anggota Brimob yang kebetulan melintas. Lantas kami menuju ke Puskesmas. Ketika di Puskesmas dinyatakan telah meninggal," tuturnya. Lebih lanjut, jenasah Rai Oktamarini rencana dikubur pada Minggu sore.
Menurut Raka Dewi, Rai Oktamarini merupakan salah satu guru penggerak. Dedikasi untuk sekolah sangat besar, hingga akhirnya dipercaya untuk menjadi Waka Kurikulum. "Tentu kami sangat merasa kehilangan atas kepergian Bu Okta," akunya. Rai Oktamarini yang merupakan guru matematika ini juga dikenal sebagai guru yang ceria. esa.
1
Komentar