Tangisan Pecah saat Pemain Arema Tabur Bunga
MALANG, NusaBali
Tangisan haru pecah saat para pemain Arema FC berdoa dan melakukan tabur bunga di Stadion Kanjuruhan.
Kedatangan skuad Singo Edan itu menjadi aktivitas pertama mereka setelah Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang pada Sabtu (1/10). Dalam kunjungan tersebut, semua pemain dan pelatih Arema FC hadir. Mereka melakukan tabur bunga lebih dulu di monumen patung Singa Tegar yang menjadi ikon Stadion Kanjuruhan. Seteah itu, Ahmad Alfarizi dkk masuk ke lapangan untuk melakukan doa bersama.
"Kami berdoa bersama untuk para korban yang berada di rumah sakit dan memberikan penghormatan bagi mereka yang meninggal dunia," ujar pelatih Arema FC, Javier Roca.
Tangisan pun pecah ketika mereka ada di dalam lapangan. Mereka melingkar di tengah lapangan sambil memanjatkan doa. Roca, Ikhfanul Alam, Dendi Santoso, dan skuad Arema FC yang lain tak kuasa menahan air mata. Hal tersebut karena mereka juga melihat langsung banyak korban yang meninggal di dalam stadion dan di sekitar ruang ganti.
Setelah melakukan doa bersama, para pemain berpencar melihat kondisi tribune Stadion Kanjuruhan dan lapangan. Ada yang naik ke tribune ekonomi yang terlihat kumuh karena sampah. Banyak pula barang Aremania yang tertinggal di sana.
Kiper Arema FC, Adilson Maringa (32 tahun) merasa syok dengan tragedi Stadion Kanjuruhan. Sebanyak 125 orang meninggal dunia dalam kerusuhan setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya Surabaya.
Pemain asal Brasil itu tahun lalu ini tak menduga ratusan orang kehilangan nyawa dalam kejadian ini. Karena dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
“Tentu ini kali pertama saya alami. Sebuah hal gila, membuat kepanikan dan saya tidak bisa banyak bicara karena syok,” kata Adilson.
Maringa melihat kejadian ini menjadi perhatian dunia. Bahkan FIFA pun menyampaikan rasa belasungkawa. Baginya, tragedi ini tak seharusnya terjadi dalam sepak bola. Karena sepak bola merupakan hiburan bagi fans. Bukan membuat insiden yang buruk.
Ketika di ruang ganti usai pertandingan, Maringa melihat ada beberapa korban yang sudah kehilangan nyawa. Itu membuatnya makin terpukul.
Saat ini, kondisi pemain Arema lainnya terlihat belum stabil. Ketika mengingat tragedi ini, mereka masih menangis. Seperti terlihat saat tabur bunga dan doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Sementara itu, suporter Persebaya Surabaya, atau yang dijuluki Bonek, menunjukkan duka cita mendalam atas Tragedi Kanjuruhan. Mereka pun mengirim karangan bunga kepada suporter Arema FC, Aremania, yang diletakkan di depan patung singa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10) pagi.
Karangan bunga itu dikirim Green Nord 27 atau Bonek tribune utara. Ungkapan belasungkawa juga tertera bersama karangan bunga lain yang juga diletakkan di tempat yang sama.
“Kami mengesampingkan ego. Rivalitas itu hanya di lapangan selama 90 menit. Sebagai sesama suporter, Bonek, juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas tragedi kemanusiaan ini,” kata Husin Ghozali, koordinator Green Nord 27. *
Komentar