Tekan Inflasi, Bangli Gelar Pasar Murah
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli menggelar pasar murah di Lapangan Kayubihi, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Senin (3/10).
Pasar murah ini salah satu langkah Pemkab Bangli untuk menekan inflasi di Bangli. Hal tersebut disampaikan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, saat meninjau pelaksanaan pasar murah itu, Senin (3/10).
Kata Bupati Sedana Arta, Pemkab Bangli mengalokasikan anggaran 2 persen dari dana alokasi umum (DAU) yang masih tersisa untuk beberapa program menekan inflasi. Pasar murah ini menyasar langsung masyarakat. "Sasaran langsung ke masyarakat, pasar murah digelar di banjar-banjar," jelasnya.
Pasar murah akan berlangsung di empat kecamatan dengan total pelaksanaan 30 kali. Harga barang yang dijual lebih murah dari harga pasar umum. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, ini menyebutkan dalam pasar murah, para pedagang diberikan biaya transportasi oleh Pemkab. "Dengan mulai turunnya harga sembako atau kebutuhan pokok di Bangli, sehingga daya beli masyarakat pulih kembali. Harapan kami, tingkat inflasi di Bali secara umum bisa ditekan," ujarnya.
Kepala Disperindag Bangli I Wayan Gunawan mengatakan pasar murah menyediakan kebutuhan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng, bumbu dapur, dan lainnya. Pedagang yang dilibatkan dalam operasi pasar tidak tetap, tapi disesuaikan dengan pelaksanaan pasar murah.
Produk yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasar. Pedagang pasar murah mendapatkan biaya transportasi sekitar 20 liter BBM/orang. "Untuk pemberian biaya transportasi, pedagang wajib menyetorkan struk dari SPBU," ungkap Wayan Gunawan.
Pelaksanaan pasar murah ini dikoordinasikan oleh petugas Disperindag dengan para perbekel/lurah, terutama untuk penentukan lokasi potensial untuk digelar pasar murah. *esa
Kata Bupati Sedana Arta, Pemkab Bangli mengalokasikan anggaran 2 persen dari dana alokasi umum (DAU) yang masih tersisa untuk beberapa program menekan inflasi. Pasar murah ini menyasar langsung masyarakat. "Sasaran langsung ke masyarakat, pasar murah digelar di banjar-banjar," jelasnya.
Pasar murah akan berlangsung di empat kecamatan dengan total pelaksanaan 30 kali. Harga barang yang dijual lebih murah dari harga pasar umum. Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, ini menyebutkan dalam pasar murah, para pedagang diberikan biaya transportasi oleh Pemkab. "Dengan mulai turunnya harga sembako atau kebutuhan pokok di Bangli, sehingga daya beli masyarakat pulih kembali. Harapan kami, tingkat inflasi di Bali secara umum bisa ditekan," ujarnya.
Kepala Disperindag Bangli I Wayan Gunawan mengatakan pasar murah menyediakan kebutuhan pokok, seperti beras, telur, minyak goreng, bumbu dapur, dan lainnya. Pedagang yang dilibatkan dalam operasi pasar tidak tetap, tapi disesuaikan dengan pelaksanaan pasar murah.
Produk yang dijual lebih murah dibandingkan harga pasar. Pedagang pasar murah mendapatkan biaya transportasi sekitar 20 liter BBM/orang. "Untuk pemberian biaya transportasi, pedagang wajib menyetorkan struk dari SPBU," ungkap Wayan Gunawan.
Pelaksanaan pasar murah ini dikoordinasikan oleh petugas Disperindag dengan para perbekel/lurah, terutama untuk penentukan lokasi potensial untuk digelar pasar murah. *esa
1
Komentar