Majelis Sunnatur Rasul SAW Bali Gelar Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW
Doa Bersama untuk Keselamatan NKRI
SEMARAPURA, NusaBali.com - Majelis Sunnatur Rasul SAW Bali menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Senin (3/10/2022) malam.
Dalam peringatan tersebut, acara dimulai dengan sholat Isya’ berjamaah yang selanjutnya membaca Maulid Adhiya Ulami. Usai pembacaan Maulid Adhiya Ulami, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Turut hadir, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Ketua PWNU Bali, H Abdul Aziz, Ketua Takmir Masjid se-Kabupaten Klungkung, Kepala Desa dan Kepala Kampung se-Kabupaten Klungkung, Majelis Taklim se-Bali, anggota TNI Kodim 1610 Klungkung, dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, terlihat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta ikut dengan para jamaah untuk bersama-sama memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam sambutannya, I Nyoman Suwirta menyampaikan dengan adanya hari lahir Nabi Muhammad SAW ini, mengajak seluruh hadirin untuk merenungkan bagaimana mengisi diri dengan cara saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya.
“Jadi tema ini rasanya terlalu besar. Tetapi bagi saya rasanya kita tidak perlu berpikir sebesar itu. Cukup berpikir yang kecil untuk menjaga diri sendiri, menjaga dan menjalankan ajaran Islam yang benar dan baik, menjaga kerukunan umat beragama dan saya yakini itu adalah modal yang paling besar untuk menjaga NKRI,” ujar I Nyoman Suwirta.
Acara dilanjutkan dengan Tausiah yang disampaikan oleh Khodimul Majelis Sunnatur Rasul SAW Bali, Habib Saugi Bin Yahya Almaghrabi Alhasani dan Habib Mahdi Almaghrabi Alhasani.
Habib Saugi Bin Yahya Almaghrabi Alhasani dalam Tausiahnya menjelaskan arti dari Maulid Nabi secara bahasa dan makna. Secara bahasa ia menjelaskan jika arti Maulid Nabi adalah hari lahir atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, jika dilihat secara makna ia menjelaskan jika Maulid Nabi artinya memperingati, mengingat, mengenang Nabi Muhammad yang boleh dilakukan kapan saja.
“Makna Maulid Nabi Muhammad SAW adalah mengenang, mengingat perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan tujuan agar kita tidak melupakan jasa-jasa beliau. Karena Nabi Muhammad SAW kita kenal dengan Islam, kita kenal dengan Allah, minimal Maulid ini menjadikan kita cinta kepada Nabi Muhammad SAW,” ujar Habib Saugi Bin Yahya Almaghrabi Alhasani.
Habib Saugi Bin Yahya Almaghrabi Alhasani mengungkapkan jika ini kali pertamanya ia merayakan hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Klungkung.
“Insyaallah dengan berkat Maulid Nabi Muhammad SAW, berkat akhlak Nabi Muhammad SAW dan meniru akhlak beliau insyaallah NKRI dan rakyatnya akan memiliki akhlak seperti Nabi Muhammad SAW,” pesannya saat ditemui.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini mengusung tema ‘Doa Bersama Untuk Keselamatan NKRI’. Ketua Panitia, Habib Abdul Muthalib bin Hasan Assegaf menuturkan alasan tema ini diambil karena Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
“Islam bukan sesuatu yang menakutkan. Jadi kita mengajarkan kepada jamaah kita umat kita untuk menunjukkan akhlak yang baik. Karena citra Islam ini tergambar dari umatnya, kalau umatnya bisa menggambarkan dengan akhlak yang baik, tentu orang akan merespons dengan baik dari pada Islam itu,” ujar Habib Abdul Muthalib bin Hasan Assegaf ketika ditemui usai acara.
Peserta yang hadir dalam acara ini dari seluruh kampung Islam se-Bali dan tak tanggung-tanggung konsumsi yang disediakan oleh panitia sebanyak 5.000 konsumsi. Antusias ini pun terlihat dari seluruh jamaah memadati hampir seluruh tempat duduk yang telah diberi pembatas antara jamaah laki-laki dan perempuan.
“Hari ini sepertinya kebanyakan perempuan yang hadir. Saya ucapkan terima kasih atas kontribusi Bapak atau Ibu yang hadir. Apapun yang antum sumbangkan berupa uang, air, kue, pikiran, tenaga dan lainnya insyaallah sedikit pun tidak akan meleset dalam catatan amalnya Allah SWT dan insyaallah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT,” ujar Habib Mahdi Almaghrabi Alhasani dalam Tausiahnya.
Selaras dengan hal tersebut, Ketua Panitia menurutkan jika para jamaah yang datang menawarkan diri untuk membantu. Sehingga sisa air yang disumbangkan sampai ratusan botol.
“Kami tidak meminta, mereka yang menanyakan apa yang kurang dan menawarkan diri. Sehingga saya berharap tahun depan, kita punya obsesi tidak lagi menggelar acara di Balai Budaya ini, tetapi nanti kita akan menggunakan Lapangan Puputan Klungkung. Itu yang kami inginkan,” pungkas Habib Abdul Muthalib bin Hasan Assegaf. *ris
1
Komentar