Terkait Tragedi Kanjuruhan-Malang, Komponen Masyarakat Buleleng Gelar Doa
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah komponen masyarakat di Kabupaten Buleleng menggelar doa bersama terkait tragedi Kanjuruhan Malang, pada Selasa (4/10) malam di Taman Kota Singaraja.
Mereka berdoa bersama dan menyalakan lilin sebagai tanda duka cita. Masyarakat mendoakan korban meninggal dalam insiden 1 Oktober 2022, dan berharap kejadian memilukan ini tidak terulang.
Aksi ini diikuti komunitas suporter sepak bola di Buleleng bersama jajaran Forkompimda Kabupaten Buleleng dan masyarakat umum. Sejumlah perwakilan instansi yang hadir dalam doa bersama di antaranya Pemkab Buleleng, Polres Buleleng, Kodim 1609/Buleleng, Kejari Buleleng, KONI Buleleng, dan PSSI Buleleng.
Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan, saat ini dunia sepak bola Indonesia telah mengalami kedukaan akibat tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. "Doa bersama ini sebagai bentuk perhatian apa yg terjadi di Kanjuruhan. Tentu kita memiliki rasa yang sama penuh dengan keprihatinan, kesedihan, dan duka mendalam. Kegiatan doa bersama ini sebagai wujud bela sungkawa," ujarnya.
Insiden yang menewaskan sedikitnya 125 suporter sepak bola usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya ini sangat memilukan dan menjadi pukulan yang berat. Pihaknya pun berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari. "Tentu kami berharap ini kejadian pertama dan terakhir di Indonesia. Kami juga berharap tidak terjadi di Buleleng," harapnya.
Peristiwa tersebut melahirkan kesadaran baru dalam menjaga keamanan hingga mengendalikan diri dari tindakan anarkis dalam pertandingan olahraga. Menurut Suyasa, pelajaran ini menjadi penting dan dibutuhkan untuk masa mendatang. "Kita memiliki kesadaran bahwa sepak bola tetap harus berjalan dengan baik. Menjaga situasi pertandingan di manapun, jangan bertindak melebihi batas," kata Suyasa.
Suyasa yang juga Ketua Askab PSSI Buleleng pun menekankan kepada klub sepak bola di Buleleng untuk menjaga kondusivitas dan menjaga situasi dalam pertandingan. "Yang terpenting bagaimana menyikapi kekalahan dan agar tidak jumawa ketika menang. Ini sebagai bahan edukasi, dan penting untuk menumbuhkan sikap itu," ucap Suyasa.
Koordinator Brigas Bali United Sulanyah Buleleng Made Suprapta menyampaikan tragedi Kanjuruhan menjadi kesedihan bersama semua masyarakat pencinta sepak bola, tak terkecuali di Buleleng. "Semoga tidak terulang lagi, menjadi pembelajaran supporter lebih dewasa. Tragedi ini merupakan hal yang sangat pahit. Mudah-mudahan menjadi pembelajaran untuk kita semua," singkatnya. *mz
Komentar