Pengaliran Air dari SPAM Penet Berkurang, Ribuan Pelanggan di Denbar Terdampak
Pelanggan PDAM di Padangsambian Kelod sekitar 3.000, sedangkan di Kelurahan Padangsambian sekitar 4.000 pelanggan, terdampak pasokan air bersih.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 7.000 pelanggan Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar harus mengalami kendala akibat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Tukad Penet Provinsi Bali mengalami gangguan produksi. Hal itu diakibatkan karena hujan yang mengguyur wilayah Bali beberapa hari belakangan ini.
Hingga Rabu (5/10), Perumda Air Minum hanya mendapat aliran air 20 liter per detik. Padahal biasanya Denpasar mendapat jatah 80 liter per detik. Alasannya karena tingkat kekeruhan air tinggi, serta adanya material lumpur dan pasir membuat pengolahan air terganggu.
“Pagi ini pengaliran air dari SPAM Penet ke kami berkurang 60 liter per detik. Karena SPAM Penet ada pengurangan produksi akibat bendung karet kempes,” kata Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Putu Yasa.
Dengan berkurangnya pasokan air dari SPAM Penet tersebut, beberapa wilayah di Denpasar Barat mengalami gangguan. Wilayah tersebut meliputi Kelurahan Padangsambian dan Padangsambian Kelod serta beberapa titik di Perumnas.
Putu Yasa mengatakan, pelanggan PDAM di Padangsambian Kelod sekitar 3.000 pelanggan, sedangkan di Kelurahan Padangsambian sekitar 4.000 pelanggan. Namun tidak semua terganggu, karena dengan 20 liter per detik, daerah yang memiliki elevasi lebih rendah masih bisa terlayani. “Yang elevasinya tinggi airnya akan mati, misal di wilayah Gunung Guntur, Gunung Lebah, maupun Bhuana Kubu,” katanya.
Untuk antisipasi, pihaknya melakukan pengalihan air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan sebanyak 5 mobil tangki air. Empat mobil tangki berkapasitas 5.000 liter dan satu tangki dengan kapasitas 1.200 liter. “Namun untuk gangguan di SPAM Penet ini kami siagakan dua tangki,” imbuh Putu Yasa.
Dia juga mengimbau agar masyarakat melakukan antisipasi saat musim hujan ini. Selain itu, jika ada gangguan masyarakat juga diminta untuk menghubungi kontak PDAM Denpasar agar bisa disiapkan mobil tangki air. “Kami imbau masyarakat menyiapkan tandon-tandon air sehingga saat air mati masih ada persediaan,” tandas Putu Yasa. *mis
Hingga Rabu (5/10), Perumda Air Minum hanya mendapat aliran air 20 liter per detik. Padahal biasanya Denpasar mendapat jatah 80 liter per detik. Alasannya karena tingkat kekeruhan air tinggi, serta adanya material lumpur dan pasir membuat pengolahan air terganggu.
“Pagi ini pengaliran air dari SPAM Penet ke kami berkurang 60 liter per detik. Karena SPAM Penet ada pengurangan produksi akibat bendung karet kempes,” kata Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Putu Yasa.
Dengan berkurangnya pasokan air dari SPAM Penet tersebut, beberapa wilayah di Denpasar Barat mengalami gangguan. Wilayah tersebut meliputi Kelurahan Padangsambian dan Padangsambian Kelod serta beberapa titik di Perumnas.
Putu Yasa mengatakan, pelanggan PDAM di Padangsambian Kelod sekitar 3.000 pelanggan, sedangkan di Kelurahan Padangsambian sekitar 4.000 pelanggan. Namun tidak semua terganggu, karena dengan 20 liter per detik, daerah yang memiliki elevasi lebih rendah masih bisa terlayani. “Yang elevasinya tinggi airnya akan mati, misal di wilayah Gunung Guntur, Gunung Lebah, maupun Bhuana Kubu,” katanya.
Untuk antisipasi, pihaknya melakukan pengalihan air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan sebanyak 5 mobil tangki air. Empat mobil tangki berkapasitas 5.000 liter dan satu tangki dengan kapasitas 1.200 liter. “Namun untuk gangguan di SPAM Penet ini kami siagakan dua tangki,” imbuh Putu Yasa.
Dia juga mengimbau agar masyarakat melakukan antisipasi saat musim hujan ini. Selain itu, jika ada gangguan masyarakat juga diminta untuk menghubungi kontak PDAM Denpasar agar bisa disiapkan mobil tangki air. “Kami imbau masyarakat menyiapkan tandon-tandon air sehingga saat air mati masih ada persediaan,” tandas Putu Yasa. *mis
1
Komentar