Kasus Pembuangan Bayi Berulang, KPPAD Bali Prihatin
Polsek Payangan Sebar Anggota Kejar Pelaku Buang Bayi
GIANYAR, NusaBali
Komisioner Komisi Penyelenggaraan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Kadek Ariasa prihatin dengan kasus pembuangan bayi yang masih terjadi bahkan cenderung berulang.
Seperti kasus terkini yang ditemukan di depan UPTD Puskesmas Payangan area Puspem Payangan, Banjar Semaon, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, Gianyar, Selasa (4/10) pukul 07.30 Wita. Menurutnya pembuangan bayi sudah termasuk tindak kekerasan terhadap anak. Lebih-lebih jika ada unsur kesengajaan bayi yang lahir normal tersebut dibunuh. "Ini betul-betul memprihatinkan. Siapapun pembuang bayi, harus ditindak tegas," ungkap Ariasa saat dikonfirmasi, Rabu (5/10). Siapapun yang tega membuang bayi tersebut, apakah pasangan sah maupun tidak sah, laki-laki maupun perempuan harus ditindaklanjuti. "Karena ini sudah melakukan kekerasan yang keji," ujarnya.
Terkait kemungkinan ada latar belakang masa lalu kelam si pembuang bayi, menurut Ariasa bisa saja. "Anak perempuan atau laki, kalau dia mengalami kondisi masa lalu, broken home misalnya, bisa saja dia berpotensi melakukan tindakan seperti itu. Dari pola asuh, pola kembang, keluarga dan masyarakat, dia bisa salah tumbuh kembang dan pergaulan, jadi bisa jadi melakukan hubungan usia dini. Lalu hamil, jadi bingung. Mungkin mau dibawa ke Puskesmas. Saking tidak nyaman tidak siap. Dia juga emosi tidak terkendali begitu saja dibuang di tempat yang rawan," kata Ariasa. Meski minim pantauan dari kamera CCTV, menurut Ariasa kasus ini bisa ditelusurinya.
"Ini mudah ditelusuri, siapa yang hamil. Potensi ini besar. Payangan banyak pendatang, belum masyarakat lokal," ujarnya. Agar tak terjadi hal serupa, Ariasa mengatakan perlu dilakukan edukasi lebih intens kepada keluarga, masyarakat untuk mengatur pola asuh anak. "Agar tidak melakukan kekerasan dan tidak melakukan tindakan keji membunuh bayi. Namun masyarakat kita jarang bercermin dari masa lalu, karena masalah ini banyak. Kenapa tidak bercermin dari masalah, banyak remaja terjerumus," ungkapnya.
Sementara hingga, Rabu kemarin terduga pembuang bayi di pintu masuk UPTD Puskesmas Payangan belum berhasil diungkap. Minimnya CCTV yang mengarah pada TKP menjadi salah satu kendala. Polsek Payangan menyebar sejumlah anggotanya untuk menelusuri kemungkinan adanya perempuan habis melahirkan yang ditutup-tutupi. Penyebaran anggota bahkan sampai wilayah perbatasan Payangan dengan Kecamatan Petang, Badung dan Kintamani, Bangli.
Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya mengatakan penyelidikan pelaku pembuang bayi ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data ibu hamil di setiap puskesmas, baik di Payangan, Kintamani hingga Petang. Dalam penyelidikan ini, pihaknya bekerjasama dengan Polres Gianyar. "Sementara masih kita lidik. Kita bekerjasama juga dengan Polres Gianyar. Pencariannya keliling. Kita data dulu, cari data ibu-ibu hamil. Mulai dari Puskesmas di Payangan, Tegalalang, Kintamani hingga ke Petang. Kita juga cek di rumah sakit mencari data yg melakukan persalinan pada waktu dekat itu," ujar AKP Ady. *nvi
Komentar