Barca Terancam, Xavi Geram
Kami harus mengkritisi diri sendiri. Namun Xavi geram dan menuding diperlakukan tidak adil oleh wasit atas dua keputusan handball yang merugikan timnya.
MILAN, NusaBali
Barcelona menelan kekalahan kedua di Liga Champions musim ini usai dibungkam Inter Milan 1-0. Hasil itu membuat skuad asuhan Xavi Hernandez terancam angkat koper lebih cepat di fase grup seperti musim lalu. Karena itulah, pelatih Barca Xavi Hernandez geram dan marah terhadap keputusan wasit.
Pada laga di Stadion Guiseppe Meazza, San Siro, Rabu (5/10) dinihari WITA, Inter mengunci kemenangan berkat gol tunggal Hakan Calhanoglu di injury time babak pertama. Barcelona sempat membalas lewat Pedri di menit ke-67, namun dianulir wasit.
Pada prosesnya, Ansu Fati handball lebih dulu sebelum bola mengarah pada Pedri. Tak ada lagi gol yang tercipta setelah itu meski Barcelona terus menekan, dan Nerazzurri berhasil mengamankan tiga poin.
Dua kekalahan dalam tiga laga membuat Barcelona di posisi tiga klasemen dengan 3 poin, dan hanya unggul dari Viktoria Plzen yang kalah tiga kali. Inter di posisi kedua dengan 6 poin, dan Bayern Muenchen sempurna dengan 9 poin.
Kini Barcelona dibayangi nasib buruk seperti musim lalu, saat tersingkir di fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 21 tahun. Kekacauan serupa terancam terulang lagi.
Jika Barcelona kembali kalah melawan Inter di Camp Nou pekan depan, dan saat bersamaan Bayern mengalahkan Plzen, maka pintu 16 besar otomatis tertutup bagi Blaugrana. Apapun hasil di dua laga sisa tak akan berpengaruh apa-apa.
Xavi menyadari ancaman bagi timnya. Dia bertekad berbenah karena laga melawan Inter menjadi penentuan hidup-mati Barcelona di Liga Champions musim ini.
"Kami harus mengkritisi diri sendiri, terlepas keputusan wasit. Kami harus bermain lebih baik, meski kami setidaknya layak meraih hasil imbang di laga ini," ujar Xavi.
Xavi tetap berang dan menuding diperlakukan tidak adil oleh wasit atas dua keputusan handball yang merugikan timnya. Selain itu Xavi juga marah karena Barcelona tidak mendapat penalti pada menit-menit akhir laga saat Denzel Dumfries terlihat handball.
"Saya marah dan kesal dengan apa yang saya lihat. Ini ketidakadilan," sergah Xavi setelah pertandingan. Kemarahan Barca berlipat ganda di masa tambahan waktu ketika kemungkinan handball oleh Dumfries, yang mengambil bola dari Ansu di kotak penalti, tidak diganjart penalti. Insiden itu ditinjau melalui VAR, tetapi wasit tidak dipanggil ke monitor sisi lapangan, seperti yang dilakukannya saat membatalkan gol Pedri.
Sementara itu, pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengklaim kemenangan 1-0 atas Barcelona bukan hasil tidak terduga. Baginya, kemenangan itu jadi awal baru Nerazzurri yang terseok-seok pada awal musim ini.
Inter Milan benar-benar dianggap underdog jelang laga. Penyebabnya, Nerazurri bermodal empat kekalahan dari enam laga terakhir di Liga Italia. Di sisi lain, Barcelona berhasil menyapu bersih kemenangan dalam enam laga terakhir di Liga Spanyol.
NaInzaghi memilih taktik yang tepat dan berakhir manis. Dia membiarkan Barcelona mendominasi penguasaan bola dan melakukan serangan balik. Hasilnya adalah gol tunggal penentu kemenangan melalui Hakan Calhanoglu. *
Barcelona menelan kekalahan kedua di Liga Champions musim ini usai dibungkam Inter Milan 1-0. Hasil itu membuat skuad asuhan Xavi Hernandez terancam angkat koper lebih cepat di fase grup seperti musim lalu. Karena itulah, pelatih Barca Xavi Hernandez geram dan marah terhadap keputusan wasit.
Pada laga di Stadion Guiseppe Meazza, San Siro, Rabu (5/10) dinihari WITA, Inter mengunci kemenangan berkat gol tunggal Hakan Calhanoglu di injury time babak pertama. Barcelona sempat membalas lewat Pedri di menit ke-67, namun dianulir wasit.
Pada prosesnya, Ansu Fati handball lebih dulu sebelum bola mengarah pada Pedri. Tak ada lagi gol yang tercipta setelah itu meski Barcelona terus menekan, dan Nerazzurri berhasil mengamankan tiga poin.
Dua kekalahan dalam tiga laga membuat Barcelona di posisi tiga klasemen dengan 3 poin, dan hanya unggul dari Viktoria Plzen yang kalah tiga kali. Inter di posisi kedua dengan 6 poin, dan Bayern Muenchen sempurna dengan 9 poin.
Kini Barcelona dibayangi nasib buruk seperti musim lalu, saat tersingkir di fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 21 tahun. Kekacauan serupa terancam terulang lagi.
Jika Barcelona kembali kalah melawan Inter di Camp Nou pekan depan, dan saat bersamaan Bayern mengalahkan Plzen, maka pintu 16 besar otomatis tertutup bagi Blaugrana. Apapun hasil di dua laga sisa tak akan berpengaruh apa-apa.
Xavi menyadari ancaman bagi timnya. Dia bertekad berbenah karena laga melawan Inter menjadi penentuan hidup-mati Barcelona di Liga Champions musim ini.
"Kami harus mengkritisi diri sendiri, terlepas keputusan wasit. Kami harus bermain lebih baik, meski kami setidaknya layak meraih hasil imbang di laga ini," ujar Xavi.
Xavi tetap berang dan menuding diperlakukan tidak adil oleh wasit atas dua keputusan handball yang merugikan timnya. Selain itu Xavi juga marah karena Barcelona tidak mendapat penalti pada menit-menit akhir laga saat Denzel Dumfries terlihat handball.
"Saya marah dan kesal dengan apa yang saya lihat. Ini ketidakadilan," sergah Xavi setelah pertandingan. Kemarahan Barca berlipat ganda di masa tambahan waktu ketika kemungkinan handball oleh Dumfries, yang mengambil bola dari Ansu di kotak penalti, tidak diganjart penalti. Insiden itu ditinjau melalui VAR, tetapi wasit tidak dipanggil ke monitor sisi lapangan, seperti yang dilakukannya saat membatalkan gol Pedri.
Sementara itu, pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengklaim kemenangan 1-0 atas Barcelona bukan hasil tidak terduga. Baginya, kemenangan itu jadi awal baru Nerazzurri yang terseok-seok pada awal musim ini.
Inter Milan benar-benar dianggap underdog jelang laga. Penyebabnya, Nerazurri bermodal empat kekalahan dari enam laga terakhir di Liga Italia. Di sisi lain, Barcelona berhasil menyapu bersih kemenangan dalam enam laga terakhir di Liga Spanyol.
NaInzaghi memilih taktik yang tepat dan berakhir manis. Dia membiarkan Barcelona mendominasi penguasaan bola dan melakukan serangan balik. Hasilnya adalah gol tunggal penentu kemenangan melalui Hakan Calhanoglu. *
1
Komentar